Sukses

Dana Tembok Perbatasan Belum Disetujui, Donald Trump: Pemerintah Terus Tutup

Donald Trump mengatakan bahwa government shutdown atau keputusan untuk menutup pemerintahan, akan tetap dilanjutkan.

Liputan6.com, Washington DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa government shutdown atau keputusan untuk menutup pemerintahan, akan tetap dilanjutkan sampai legislator AS meenyetujui tuntutannya untuk mendanai tembok yang telah lama dijanjikan di perbatasan AS-Meksiko.

Dalam penampilan Hari Natal di Kantor Oval Gedung Putih waktu setempat, Trump menyatakan pembelaan panjang dari keinginannya untuk membangun tembok, dengan mengatakan itu adalah satu-satunya cara untuk menghentikan fenomena kriminalitas di perbatasan, seperti peredaran narkoba dan penyelundupan manusia.

"Kita tidak bisa melakukannya tanpa penghalang. Kita tidak bisa melakukannya tanpa tembok," katanya, seperti dikutip dari ABC.net.au, Rabu (26/12/2018).

Trump mengatakan, dia menginginkan tembok yang digagasnya ada pada "waktu pemilu" tahun 2020. Janji tembok perbatasan adalah komponen utama dalam kampanye presiden Trump pada tahun 2016.

"Saya tidak bisa memberi tahu Anda kapan pemerintah akan dibuka. Saya dapat mengatakan kepada Anda bahwa itu tidak akan terbuka sampai kita memiliki tembok atau pagar, apa pun yang mereka ingin menyebutnya," kata Trump, mengkritik para legislator Partai Demokrat yang beroposisi, yang saat ini menguasai DPR AS (House of Commons).

House of Commons memiliki kewenangan untuk menyetujui anggaran pemerintah AS.

Di sisi lain, Partai Demokrat sejak awal gigih menentang pembangunan tembok di perbatasan.

"Aku akan menyebutnya apa pun yang mereka inginkan, tetapi semuanya tetap sama," lanjut Trump.

Demokrat menentang pengeluaran uang untuk pembangunan tembok. Mereka lebih suka untuk menyekat perbatasan AS-Meksiko dengan pagar, teknologi alternatif, atau cara lain selain 'tembok Trump' untuk mengontrol akses di perbatasan.

Sementara itu, Trump berargumen bahwa Demokrat menentang pembangunan tembok hanya karena ia yang menggagasnya --mengisyaratkan bahwa jika gagasan pembangunan tembok diusulkan oleh politisi lain, legislator Demokrat mungkin akan menyetujuinya.

Kebuntuan tentang berapa banyak yang harus dibelanjakan dan bagaimana membelanjakannya menyebabkan sebagian badan pemerintahan AS tutup.

Tapi, government shutdown tidak memengaruhi operasi lembaga pemerintah penting seperti FBI, Patroli Perbatasan, dan Medicare.

Namun, sekitar 800.000 pekerja pemerintah terpengaruh sementara beberapa layanan yang mencakup pemeliharaan taman dan museum akan ditutup selama government shutdown.

Banyak yang sedang bekerja harus ditunda pembayaran gajinya sampai keputusan government shutdown dicabut.

Trump mengklaim bahwa banyak dari pekerja ini "telah mengatakan kepada saya dan berkomunikasi, 'tetap pada pendirian sampai Anda mendapatkan dana untuk tembok.' Para pekerja federal ini menginginkan tembok itu. Satu-satunya yang tidak menginginkan tembok itu adalah Demokrat," kata Donald Trump.

Presiden AS tidak mengatakan bagaimana dia mendengar aspirasi para pekerja federal. Tetapi banyak aparatur sipil mengeluh di media sosial, dengan cerita-cerita tentang kesulitan keuangan yang mereka hadapi hadapi karena penutupan, yang sekarang memasuki hari keempat.

Chuck Schumer dan Nancy Pelosi, para pemimpin Demokrat dari Senat dan Kongres mengatakan, Trump "menginginkan penutupan, tetapi dia tampaknya tidak tahu bagaimana ia keluar dari situasi itu."

Tetapi, Donald Trump telah mengatakan bahwa dia akan "bangga" untuk menutup pemerintah dalam memperjuangkan misinya untuk membangun tembok.

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Government Shutdown yang ke-3

Pemerintah Amerika Serikat resmi shutdown atau tutup setelah kesepakatan mengenai permintaan dana untuk pembangunan tembok perbatasan tidak disetujui oleh Senat. Demikian seperti dilansir dari News.com.au, Sabtu 22 Desember 2018.

Sebelumnya, Donald Trump bersumpah bahwa ia akan shutdown pemerintahan untuk jangka waktu yang sangat lama, apabila Demokrat tidak ikut mendanai pembangunan tembok perbatasan.

Pada Jumat, presiden yang diusung oleh Partai Republik itu mengakui bahwa Senat tidak bakal menyetujui permintaan pengajuan anggaran darinya yang berjumlah US$ 5 miliar, untuk membiayai tembok di perbatasan Meksiko-AS.

Dana tersebut sebelumnya telah disahkan oleh House of Representative (DPR), namun kuat kemungkinan akan ditolak Senat. Baca selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.