Sukses

Gara-Gara Hobi Cium Bau Kaus Kaki, Pria di China Alami Infeksi Paru-Paru

Liputan6.com, Zhangzhou - Diduga akibat mempunyai kebiasaan yang aneh, seorang pria didiagnosis menderita infeksi paru-paru. Bukan karena hobi mencium bau bensin atau zat kimia berbahaya. Namun, pria ini memiliki ketertarikan untuk mencium bau kaus kaki.

Dikutip dari laman Daily Mail, Minggu (16/12/2018), pria berusia 37 tahun itu bernama Peng. Ia didiagnosis mengalami infeksi jamur pada paru-parunya.

Awal mula terungkapnya penyakit ini bermula ketika Peng suka mengeluh batuk dan sakit pada bagian dadanya.

Setelah diteliti riwayat kebiasaannya, dokter menarik kesimpulan jika sakitnya ini berawal dari kebiasaan mengirup bau kaos kaki.

Akibatnya, dia mengalami infeksi dari jamur yang berkembang di kaus kakinya itu, yang kemudian menyebar ke paru-paru.

"Infeksi juga dapat dikaitkan dengan kurangnya pasien beristirahat di rumah, karena ia juga merawat anaknya. Kemudian mengarah ke sistem kekebalan, menjadi lebih lemah," kata Mai Zhuanying, dokter di RS Zhangzhou.

Akibat peristiwa ini, banyak warganet yang dibuat bertanya-tanya dan merasa aneh karena pria itu memiliki hobi yang dianggap sangat menjijikkan.

"Alasan saya mencium kaus kakinya karena ingin tahu apakah saya bisa terus memakainya pada hari berikutnya," tulis salah satu warganet.

"Mendengar kejadian ini saya langsung berjanji untuk terus mencuci kaus kaki saya agar paru-paru tidak rusak," tambahnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Trending Topik

Akibat sering dibahas di media sosial, kasus pria mencium kaus kaki ini lantas viral di Weibo China.

Bahkan tagar infeksi paru-paru ini jadi trending topik dan tagarnya sudah mencapai 65 juta kicauan.

Menurut Science Direct, infeksi jamur pada paru-paru merupakan masalah kesehatan yang kritis dan bisa berakibat fatal. Diagnosis infeksi jamur tersebut sulit dikenali karena tanda dan gejala penyakitnya tidak spesifik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.