Sukses

1-12-1135: Hidangan Ikan Vampir Tewaskan Raja Inggris Henry I

Raja Inggris Henry I tewas akibat menyantap sea lamprey (Petromyzon marinus), yang dijuluki ikan vampir.

Liputan6.com, London - Ikan berbentuk unik ini dikenal dengan nama sea lamprey (Petromyzon marinus). Wujudnya mirip belut, namun saat mulutnya yang bulat terbuka, terlihat ratusan gigi yang mencuat di dalamnya. Kecil-kecil. Namun, setajam silet.

Penampakan lamprey dewasa mirip dengan makhluk yang biasa menghiasi film-film horor. Mereka bahkan dijuluki 'ikan vampir'.

Sebab, hewan tak berahang tersebut memangsa ikan lain dengan cara menancapkan gigi-gigi ke tubuh korban, mengisap darah dan cairan yang ada. Cara itu memungkinkan lamprey mengonsumsi lebih banyak makanan dan nutrisi dalam waktu cepat daripada menguyah atau menelan.

Lamprey yang hidup di laut juga dianggap bertanggung jawab memicu tewasnya Raja Inggris Henry I pada 1 Desember 1135. Sang raja bukan tewas akibat darahnya disedot, melainkan gara-gara kebanyakan makan masakan lezat berbahan ikan tersebut.

Seperti dikutip dari situs On This Day, Jumat (30/11/2018), Raja Henry nekat menyantap hidangan itu meski dokter melarangnya. Ikan lamprey seharusnya jadi pantangan buat penguasa Britania Raya itu.

Pada tahun itu, di tengah perjalanan untuk rekreasi berburu di Prancis, Henry melahap sepiring penuh lamprey. Tak lama kemudian ia jatuh sakit. Tubuhnya demam. Tujuh hari kemudian ia meninggal dunia.

Konon, kematiannya telah diramalkan sebelumnya pada 2 Agustus 1135. "Siang berubah menjadi gelap di seluruh negeri. Matahari bak rembulan di fase old moon. Bintang-bintang bertaburan di atasnya. Semua itu terjadi pada siang bolong," demikian dikutip dari Anglo-Saxon Chronicle.

"Orang-orang takjub dan takut, menganggapnya sebagai pertanda hal luar biasa akan menyusul setelahnya. Dan itulah yang terjadi, tahun itu raja wafat."

Tak hanya kematiannya yang tragis, jasad Henry I dilaporkan dalam kondisi menyedihkan.

Penulis kronik, Roger of Wendover melaporkan, jasad sang raja terbaring lama di atas tanah di Rouen. Isi perut, otak, dan kedua matanya dimakamkan. Sementara, jenazah disayat dan dibaluri dengan garam untuk mengusir aroma tak sedap yang menyeruak.

"Jasadnya kemudian dibungkus dengan kulit banteng," kata Roger.

Setelah itu tubuh raja yang tak lagi bernyawa dibawa ke Caen. "Diletakkan di dalam gereja, di depan makam ayahnya. Kemudian, cairan merah merembes dari jasad yang terbungkus itu.

Para pelayan lalu menampung cairan berwarna merah itu dengan sejumlah baskom. Orang-orang yang ada di sana memandang insiden tersebut dengan tatapan horor.

"Akhirnya, jasad raja dibawa ke Inggris. Dimakamkan dengan segala penghormatan ala kerajaan pada hari ulang tahunnya di Reading."

Penulis kronik lainnya, Henry of Huntingdon mendeskripsikan Raja Henry I sebagai sosok yang bijaksana, kerap memberikan nasihat yang mendalam, dikenal memiliki visi masa depan, sahabat yang luar biasa, memiliki kebajikan, juga dikenal kaya raya."

Sayangnya, ia tak bijaksana dan tidak sadar risiko saat melahap habis masakan berbahan ikan lamprey.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Raja yang Mati Kekenyangan

Tak hanya Henry I yang kehilangan nyawa gara-gara makan. Penguasa Monarki Swedia, Adolph Frederick mendapat julukan the king who ate himself to death atau berarti raja yang 'mati kekenyangan'.

Faktanya, memang itu kejadiannya. Hari itu 12 Februari 1771, Adolf Frederick makan besar. Ia menyantap hidangan yang terdiri atas lobster, kaviar, sauerkraut alias kol asam -- irisan kubis yang difermentasi, dan ikan haring (herring) asap.

Sang raja makan dengan lahap sambil menenggak sampanye dari gelas.

Tak sampai di situ. Hidangan penutup lantas disajikan, berupa semla, roti beraroma kapulaga yang diisi dengan pasta almond dan disajikan dalam semangkuk krim panas.

Adolf Frederick tak hanya makan satu atau dua mangkuk, ia melahap 14 porsi!

Akibatnya sungguh fatal. Sang raja tewas tak lama kemudian akibat masalah pencernaan -- versi lain menyebut ia terkena stroke. Adolf Frederick mangkat pada usia 60 tahun.

Raja yang lahir pada 14 Mei 1710 tersebut adalah putra pasangan Christian Augustus, Duke of Schleswig-Holstein-Gottorp dan Albertina Frederica of Baden-Durlach.

Selain meninggalnya Raja Inggris Henry I, sejumlah peristiwa bersejarah juga terjadi pada tanggal 1 Desember.

Pada 1974, sebuah Boeing 727 yang digunakan oleh TWA penerbangan 514 mengalami kecelakaan di barat laut Bandara Internasional Dulles dan menewaskan 92 orang.

Sementara, pada 1 Desember 1956, Bung Hatta mengundurkan diri sebagai wakil presiden. Kursi Wapres RI kosong hingga tahun 1973.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.