Sukses

Donald Trump dan Xi Jinping Berniat Setop Perang Dagang AS-China, tapi...

Donald Trump dan Xi Jinping telah menyatakan optimisme tentang menyelesaikan perang dagang AS-China.

Liputan6.com, Washington DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping telah menyatakan optimisme tentang menyelesaikan perang dagang AS-China menjelang pertemuan tingkat tinggi G20 pada akhir November di Argentina.

Trump mengatakan di Twitter bahwa diskusi perdagangan dengan China "berjalan dengan baik," dan bahwa ia berencana untuk bertemu dengan Xi di sela-sela KTT para pemimpin G20, setelah keduanya melakukan diskusi telepon yang "sangat bagus", demikian seperti dikutip dari media Australia 9news.com.au, Sabtu (3/11/2018).

Bloomberg kemudian melaporkan, dengan mengutip orang-orang yang akrab dengan masalah itu, bahwa Trump ingin mencapai kesepakatan perdagangan dengan China pada pertemuan G20, dan, setelah sambungan telepon dengan Xi dia telah meminta para pejabat untuk mulai menyusun poin-poin kesepakatan yang potensial.

Laporan itu juga mengutip satu orang yang mengatakan bahwa isu pencurian kekayaan intelektual --yang dituduhkan AS kepada China dan menjadi salah satu penyulut perang dagang-- akan mencuat pada rancangan kesepakatan nanti.

Di sisi lain, dalam komentarnya kepada media pemerintah, Presiden Xi mengatakan ia berharap China dan Amerika Serikat akan mampu mempromosikan hubungan yang stabil dan sehat, dan bahwa ia bersedia bertemu dengan Trump di Argentina.

"Tim perdagangan kedua negara harus memperkuat kontak dan melakukan konsultasi tentang masalah yang menjadi perhatian kedua belah pihak, dan mempromosikan rencana yang dapat diterima untuk mencapai konsensus mengenai masalah perdagangan China-AS," kata Xi di televisi pemerintah China CCTV.

Xi juga mengatakan bahwa setelah sambungan telepon dengan Trump, kedua pemimpin berharap untuk memperluas kerja sama perdagangan.

Namun, baik Trump dan Xi tak mengumumkan secara detail bentuk kerja sama apa yang akan mereka lakukan.

Pada perang dagang AS-China, kedua negara telah balas-membalas memberlakukan tarif ratusan miliar dolar pada masing-masing transaksi ekspor-impor mereka. Semakin agresif, Trump juga mengancam akan menjatuhkan tarif lebih dari US$ 500 miliar untuk ekspor China ke AS jika perselisihan tidak dapat diselesaikan.

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ada Syaratnya

Para pejabat pemerintahan Presiden Trump mengatakan, pembicaraan negosiasi perdagangan dengan China tidak dapat dilanjutkan hingga Beijing muncul dengan tindakan spesifik dengan bersedia memenuhi permintaan AS untuk melakukan perubahan besar pada kebijakan transfer teknologi, subsidi industri dan akses pasar mereka.

Pada hari Rabu 31 Oktober 2018, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan China mungkin merupakan tantangan keamanan jangka panjang terbesar Washington dan Amerika Serikat terlibat dalam "upaya multi-cabang ... untuk meyakinkan China agar berperilaku seperti negara normal dalam perdagangan" dan menghormati hukum internasional.

Namun Trump melantunkan nada yang lebih ramah di Twitter setelah sambungan telepon dengan Presiden China Xi Jinping.

"Baru saja melakukan percakapan yang panjang dan sangat baik dengan Presiden Xi Jinping dari China. Kami berbicara tentang banyak subjek, dengan penekanan besar pada perdagangan," kata Trump.

"Diskusi itu berjalan dan akan dilanjutkan pada pertemuan sela di G-20 di Argentina. Juga memiliki diskusi yang bagus tentang Korea Utara!"

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.