Sukses

Ada Kasus Kematian Jamal Khashoggi, Gulat WWE Malah Dukung Arab Saudi?

Ketika banyak negara mengecam Arab Saudi atas kasus kematian jurnalis Jamal Khashoggi, acara gulat WWE justru menampilkan pertunjukan yang sangat kontroversial.

Liputan6.com, New York - Acara gulat profesional World Wrestling Entertainment atau WWE memicu kontroversi. Sebab, pada 2 November mendatang, perusahaan hiburan asal Amerika ini akan mengadakan pertunjukan di Riyadh, Arab Saudi, di tengah kecaman internasional terkait kematian jurnalis Jamal Khashoggi.

Pertunjukan berjudul "Crown Jewel" itu akan menjadi pertunjukan kedua dalam "10 tahun kemitraan multiplatform strategis" antara WWE dan General Sports Authority, sebuah badan milik pemerintah Saudi.

Acara tersebut adalah bagian dari skema yang dirancang oleh keluarga Kerajaan Arab Saudi, yang disebut Saudi Vision 2030. Program itu bertujuan untuk meningkatkan dan mempromosikan citra bangsa secara global.

Dengan kata lain, "Crown Jewel" adalah hasil dari kebijakan sang Putra Makhkota, Pangeran Mohammad bin Salman bin Abdulaziz Al Saud. Kesepakatan antara kedua belah pihak dilaporkan akan memberikan hasil yang amat menggiurkan untuk WWE, yakni US$ 45 juta (Rp 683 miliar) dalam setahun untuk dekade berikutnya.

Penonton yang menyaksikan acara tersebut akan disuguhi apa yang pada dasarnya merupakan bagian dari propaganda Arab Saudi, di mana komentator akan secara kontinu mempromosikan "Saudi Vision 2030" dan banyak bercakap tentang "Kota Jeddah yang indah".

"WWE seperti menjadi juru bicara keluarga kerajaan Saudi, dan itu membuat penggemar tidak nyaman untuk menonton," ucap salah seorang penggemar bernama Greg Evans, seperti dikutip dari The Independent, Selasa, 23 Oktober 2018.

Terlebih, kini publik sedang digegerkan dengan kasus pembunuhan Khashoggi di dalam konsulat Arab Saudi yang berada di Istanbul, Turki.

"Kesepakatan mereka (WWE) dengan pemerintah Saudi dikritik oleh para senator dan komentator politik. Penggemar juga menyuarakan kekecewaan mereka di media sosial," papar Evans.

Di Twitter, ucap Evans, setiap pencarian untuk "Crown Jewel" akan menampilkan lusinan kicauan yang mendesak WWE untuk membatalkan acara tersebut.

Pada acara Smackdown Live yang ditanyangkan secara langsung pada 16 Oktober, pegulat legendaris Undertaker dicemooh karena menyebutkan pertunjukan itu.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Reaksi Berbeda-beda dari Para Pegulat

Meskipun nama acara masih dipromosikan, lokasinya tidak lagi disebutkan di televisi. Jika ada yang menyebutkan Arab Saudi, maka nama negara itu akan langsung dihapus dari situs resmi WWE, sedangkan tiket "Crown Jewel" tidak lagi terdaftar.

"Satu-satunya pernyataan yang dirilis sejauh ini adalah WWE sedang 'memantau situasi'," ucap Evans.

Desas-desus mengatakan, dua bintang top WWE, John Cena dan Daniel Bryan, menolak untuk bergabung dengan acara tersebut.

Di satu sisi, Glenn Jacobs yang juga dikenal sebagai Kane, dikabarkan akan bergelut di "Crown Jewel", meskipun ia telah terpilih sebagai Wali Kota Knox County, Tennessee pada Agustus 2018 dan tahu bahwa Khashoggi adalah warga negara Amerika Serikat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.