Sukses

Misteri Pria yang Tewas dalam Kebakaran di Trump Tower Terkuak

Sejumlah teman korban mengatakan kepada media lokal bahwa Todd Brassner beberapa kali ingin pindah apartemen.

Liputan6.com, New York - Identitas korban tewas dalam kebakaran yang melanda Trump Tower pada Sabtu, 7 April 2018 terkuak. Yang bersangkutan merupakan salah satu residen yang tinggal di lantai apartemen milik Donald Trump.

Korban merupakan pria 67 tahun bernama Todd Brassner. Dia adalah kolektor barang-barang seni. Menurut beberapa teman dekatnya, Brassner telah beberapa kali mencoba menjual unitnya di Trump Tower itu dan dia membenci Presiden Donald Trump.

Dikutip dari BBC pada Selasa (10/4/2018), Brassner meninggal dunia di rumah sakit usai api menghanguskan unitnya. Penyebab kebakaran masih belum bisa ditemukan.

Rachael Cain, seorang teman, mengatakan kepada New York Daily News: "Dia-- Brassner-- benci tinggal di Trump Tower."

"Dia berbicara tentang tidak ingin tinggal di sana lagi hampir tanpa henti. Dia pikir (Trump) adalah yang terburuk bagi negara kita," lanjut Cain. 

Brassner dikatakan sering mengeluh tentang cincin keamanan baja di sekitar gedung pencakar langit setiap kali Trump mengunjungi gedung itu selama kampanye pemilihan.

Stephen Dwire, teman lain, mengatakan kepada New York Times, "Dia pernah berkata, 'Ini semakin tidak bisa dipertahankan. Tinggal di sini seperti tinggal di kamp bersenjata'."

Brassner dilaporkan membeli unitnya pada 1996. Semenjak saat itu, ia menjadi depresi karena tinggal di menara yang terletak di Fifth Avenue.

Bernard Joseph, teman lain, mengatakan kepada Daily News: "Dia berkata, 'Saya harus keluar dari sini,' beberapa kali sebelum dan sesudah pemilu."

Brassner berteman dengan seniman Andy Warhol.

Warhol dilaporkan pernah menyebut nama Brasnner dalam diarinya dan pernah mendedikasikan nama Brassner di salah satu karyanya.

Pada 2015, Brassner dilaporkan mengalami proses kepailitan.

Departemen Bangunan New York mengatakan pada hari Minggu bahwa pemadam kebakaran kota diberi tahu tentang kebakaran melalui detektor asap Trump Tower dalam sistem pemanasan dan ventilasi.

Api dan asap hitam terlihat mengebul dari jendela gedung pencakar langit setinggi 200 meter itu

Komisioner Kebakaran New York, Daniel Nigro, mengatakan bahwa apartemen Brassner "hampir seluruhnya terbakar" ketika petugas pemadam tiba.

Brassner ditemukan "tidak sadar dan tidak responsif" di tempat kejadian, kata pihak berwenang.

Tidak ada anggota keluarga Trump di menara pada saat itu. Keluarga Trump memiliki apartemen di bagian atas gedung dengan 58 lantai itu. Sementara, markas besar Organisasi Trump ada di lantai 26 gedung Trump Tower. 

 

Saksikan video kebakaran Trump Tower yang merenggut nyawa Todd Bressner berikut ini: 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Unit Milik Korban Tak Ada Sistem Pemadam Kebakaran Otomatis

Unit apartemen Brassner tidak memiliki alat penyiram jika terjadi kebakaran karena ketika Trump Tower dibangun pada tahun 1983, perangkat itu tidak diwajibkan ada di gedung pencakar langit New York City.

Namun, belakangan Dewan Kota New York meminta pembaruan bangunan. Rumah susun wajib untuk memasang alat penyiram secara retroaktif.

Akan tetapi, pemilik gedung pencakar langit komersial yang lebih tua tidak perlu memasang alat penyiram kecuali ada renovasi besar-besaran.

Unit Brasnner di Trump Tower itu tak memiliki sprinkler pemadam kebakaran. Namun, Donald Trump berkali-kali membantah apartemen miliknya tidak memiliki sistem pemadam itu.

Donald Trump adalah salah satu di antara pengembang real estate yang menentang retrofitting (penambahan sistem pemadaman). Dia menganggap hal itu tidak perlu dan mahal, menurut media AS.

Pada hari Senin, anggota dewan Kota New York City, Robert Cornegy Jr, mengadakan konferensi pers untuk meminta semua bangunan tua segera dipasang dengan alat penyiram.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.