Sukses

Penyakit Misterius di Fiji Renggut Nyawa Wanita Australia

Wanita yang diketahui bernama Kelly Clarke itu meninggal dunia akibat penyakit yang belum dapat diidentifikasi oleh tim dokter.

Liputan6.com, Suva - Seorang wanita berusia 24 tahun asal Sydney, Australia dilaporkan meninggal secara misterius saat sedang berlibur ke Fiji. Kunjungan yang ia lakukan bersama suaminya tersebut kabarnya dalam rangka menghadiri pernikahan salah seorang sahabat.

Dikutip dari laman News.com.au, Minggu (8/10/2017), wanita yang diketahui bernama Kelly Clarke itu meninggal dunia akibat penyakit yang belum dapat diidentifikasi oleh tim dokter.

Menurut sang suami, Chase Clarke (28), pada awalnya sang istri diduga meninggal akibat riwayat penyakit tipus yang ia miliki. Namun, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim dokter, Kelly meninggal bukan karena tifus.

Chase menjelaskan bahwa istrinya merasa tak enak badan sejak Rabu, 4 Oktober 2017. Saat ditanya, wanita tersebut hanya menyebut dirinya mengalami sakit perut biasa.

Tak lama kemudian, Kelly masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri setelah aktivitas panjang yang ia lakukan. Namun, rasa sakit itu kembali muncul dan kian parah.

Oleh sebab itu, Kelly pun dilarikan ke rumah sakit di kawasan Lautoka -- setengah jam berkendara, sebuah lokasi wisata populer di utara Fiji.

Saat tiba di rumah sakit, wanita tersebut didiagnosis mengalami tifus. Namun hal aneh malah terjadi, obat tifus yang diberikan oleh tim medis sama sekali tak bereaksi.

Kelly pun dinyatakan meninggal dunia pada Jumat, 6 Oktober 2017.

Berdasarkan pengakuan dari Chase, istrinya sempat berkata bahwa ia takut mati. Karena tak ingin sang istri panik, ia pun berusaha untuk menenangkan istrinya dengan mengatakan bahwa ia sangat mencintai Kelly.

Departemen Urusan Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) menolak untuk membahas kasus kematian Kelly secara spesifik.

Namun, pihaknya mengatakan bahwa pemerintah Australia akan memberikan bantuan konsuler terkait pemulangan jenazah Kelly.

"DFAT akan memberi bantuan konsuler, sesuai dengan Piagam Layanan Konsuler kepada seorang wanita Australia yang meninggal di Fiji," ujar Juru Bicara DFAT.

Hingga kini, penyebab kematian wanita tersebut masih misterius.

Sejauh ini, dokter yang menangani Kelly di Fiji telah menyampaikan kepada keluarga wanita tersebut bahwa pihak rumah sakit tak akan menyerahkan jasadnya sebelum mereka melakukan tindakan autopsi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tewas Misterius di Pulau Koh Tao, Thailand

Sebelumnya, masyarakat dunia sempat digemparkan dengan seorang turis wanita asal Belgia yang ditemukan tewas misterius di pulau Koh Tao, Thailand.

Ditemukannya sebuah jasad perempuan bernama Elise Dallemange semakin menggemparkan dunia akan misteri yang tersimpan di pulau tersebut.

Perempuan berusia 30 tahun itu ditemukan tewas di sebuah hutan pada April 2017 setelah dikabarkan tewas dimakan oleh seekor kadal dan hanya menyisakan setengah badan Elise saja.

Korban yang merupakan warga negara Belgia itu ditemukan tewas delapan hari setelah ia menelpon sang ibu dan mengabarkan bahwa dirinya akan segera pulang ke Belgia.

Kecurigaan mulai muncul, ketika pihak kepolisian setempat dilaporkan telah menutupi kejadian memilukan tersebut. Muncul spekulasi lain yang menyatakan, polisi setempat melindungi pelaku kejahatan terhadap Elise.

Polisi Thailand mengklaim bahwa Elise meninggal karena gantung diri. Mendengar hal itu, sang ibu merasa hancur dan tak memercayai keterangan polisi setempat dan berfikir ada orang lain yang terlibat dalam masalah ini.

Kematian Elise adalah insiden terbaru dalam kasus kematian wisatawan yang berkunjung ke Koh Tao selama tiga tahun terakhir.

Penjelajah muda itu bermukim di sebuah tempat peristirahatan di pulau tersebut. Elise sendiri telah menjelajahi Asia selama dua tahun terakhir.

Ibu Elise yang terlanjur patah hati akan kepergian anaknya itu pun tak mau diam begitu saja.

"Kematian Elise akan luput dari perhatian, apabila tak ada peran publik atas kejadian ini," ujar Michelle Van Egten.

"Kami takut ada pihak lain yang terlibat. Kami semakin berpikir bahwa informasi dari polisi bukanlah penjelasan yang tepat," tambahnya.

Ibu dari korban telah meminta pihak medis untuk mengautopsi jasad putrinya, demi mengetahui alasan meninggalnya Elise Dallemange.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini