Sukses

Aksi Simpatik untuk Ahok di Singapura Batal, Ini Alasannya

Aksi simpati untuk Ahok yang dijadwalkan berlangsung 14 Mei batal dilaksanakan. Simak alasannya berikut ini.

Liputan6.com, Singapura - Aksi solidaritas mendukung Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama yang dijadwalkan akan berlangsung pada hari ini di Queenstown Stadium, Singapura, batal dilaksanakan. Hal tersebut terjadi menyusul keluarnya peringatan dari Kepolisian Singapura.

"Polisi ingin mengingatkan publik bahwa mengorganisir atau berpartisipasi di ruang publik tanpa izin polisi adalah tindakan ilegal di Singapura," demikian seperti Liputan6.com kutip dari laman Facebook Singapore Police Force, Minggu (14/5/2017).

Lebih lanjut, aparat penegak hukum Negeri Singa menerangkan bahwa melakukan aksi di sana hanya diizinkan bagi warga negara Singapura dan penduduk tetap yang telah mendapat izin resmi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Mereka pun menegaskan para pengatur acara tersebut bertanggung jawab untuk mengambil tindakan yang tepat demi memastikan hukum dipatuhi.

"Orang asing yang berkunjung atau tinggal di Singapura harus mematuhi undang-undang kami. Mereka tidak seharusnya mengimpor politik negara mereka ke Singapura," tegas Kepolisian Singapura.

"Mereka yang melanggar hukum akan ditangani dengan tegas, dan ini mungkin termasuk penghentian visa atau izin kerja jika berlaku," demikian bunyi peringatan tersebut.

Sebelumnya, Duta Besar Indonesia untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya mengatakan kepada Liputan6.com bahwa aksi yang meliputi doa bersama ini diprakarsai oleh WNI di sana.

"Yang saya tahu itu kegiatan spontanitas masyarakat untuk doa bersama bagi Indonesia dan NKRI yang mereka atur sendiri," sebut Ngurah kepada pada Sabtu 13 Mei.

Aksi serupa digelar di sejumlah kota di dunia seperti di Perth, Sydney, Los Angeles, Leicester, Dubai, Vancouver, dan banyak lagi. Selain menyuarakan dukungan terhadap Ahok, para WNI juga menegaskan dukungan mereka bagi keutuhan NKRI.

Kabar terkait pembatalan acara ini dimuat oleh dua media Singapura. Melalui artikel bertajuk Foreigners should not import politics of their countries into Singapore: Police, media Channel News Asia mengutip pernyataan serupa yang dirilis kepolisian setempat.

Adapun Today Online, mengulas kabar pembatalan ini melalui artikel berjudul Police warn Ahok supporters not to hold events in Singapore.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini