Sukses

Presiden Afsel Pecat Menkeu yang Dikenal Antikorupsi, Ada Apa?

Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma secara mengejutkan memecat Menteri Keuangan, Pravin Gordhan.

Liputan6.com, Cape Town - Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma secara mengejutkan memecat Menteri Keuangan, Pravin Gordhan.

Selain mencopot politikus senior tersebut, sang presiden juga menunjuk 10 orang baru untuk duduk di kabinetnya.

Diduga langkah ini diambil agar Zuma bisa tetap mengendalikan kekuasaan Afsel setelah ia lengser.

Gordhan dicopot dari jabatannya setelah silang pendapat hebat dengan Zuma. Perselisihan pecah akibat Menteri Keuangan tak sependapat soal pengeluaran dan pengendalian dana publik.

Posisi Gordhan saat ini diisi oleh Malusi Gigaba. Pria tersebut pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Afrika Selatan.

Dalam pernyataannya, Zuma menyebut reshuffle kabinet perlu dilakukan. Kebijakan ini demi memperbaiki ekonomi Afsel.

"Perubahan untuk mewujudkan transformasi sosia-ekonomi radikal dan memastikan janji kami memberikan kehidupan yang baik bagi rakyat miskin dan kelas pekerja dapat menjadi kenyataan," sebut Zuma seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (31/3/2017).

Gordhan merupakan tokoh antikorupsi yang tersohor di Afsel. Sementara kasus korupsi merupakan masalah akut di negara tersebut.

Loyalis Zuma menuding, Gordhan punya niat menggagalkan kebijakan Presiden terkait transformasi sosial-ekonomi radikal -- yang digadang-gadang bisa menghentikan ketimpangan rasial.

Pemecatan Gordhan pun berbuntut panjang. Partai bekuasa di Afsel ANC terpecah. Ada yang mendukung, tak sedikit pula menolak.

Pemilu di Afsel rencananya digelar pada Desember 2019. Para penentang Zuma menduga, sang presiden terus berupaya agar loyalisnya duduk di pemerintahan mendatang.

Sampai saat ini, mantan istri Zuma yang pernah menjabat sebagai Kepala Uni Afrika, Nkosazana Dlamini-Zuma jadi calon favorit. Selain itu Wapres Cyril Ramaphosa juga diunggulkan.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.