Sukses

Dunia 'Memanas', Akankah Rusia Meningkatkan Belanja Militernya?

Dengan dana sebesar US$ 66,4 miliar, Rusia saat ini merupakan negara keempat yang memiliki anggaran belanja militer terbesar di dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini Amerika Serikat (AS) menempati posisi teratas dalam urusan belanja militer dengan pengeluaran mencapai US$ 596 miliar. Sementara itu, China menempati peringkat kedua dengan perkiraan pengeluaran US$ 215 miliar.

Seperti data yang dirilis oleh Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) 2015, peringkat ketiga dan keempat berbeda dengan tahun sebelumnya.

Pada 2015 Arab Saudi berada di peringkat ketiga dengan total belanja militer mencapai US$ 87,2 miliar, setelah tahun 2014 menempati posisi keempat.

Sementara itu Rusia yang tahun sebelumnya menempati posisi ketiga, pada 2015 bergeser ke peringkat ke empat--menggantikan Arab Saudi--dengan pengeluaran untuk militer sebesar US$ 66,4 miliar.

Tak bisa dipungkiri bahwa hubungan negara-negara besar saat ini sedang memanas, tak terkecuali Amerika Serikat dengan Rusia. Kedua negara itu beberapa kali memiliki pandangan berbeda dalam menanggapi sejumlah isu di dunia, misalnya saja soal perang di Suriah.

Seperti dikabarkan sejumlah media internasional, beberapa pekan lalu Rusia juga diklaim telah memerintahkan seluruh pejabatnya untuk memboyong keluarga mereka kembali pulang ke Tanah Air. Hal itu muncul seiring dengan meningkatnya ketegangan berlatar prospek perang global.

Mantan pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev pun memperingatkan bahwa dunia tengah berada dalam 'titik berbahaya' seiring dengan meningkatnya ketegangan antara Rusia dan AS.

Militer Rusia (Reuters)

Di tengah kondisi tersebut, apakah Rusia berencana menaikkan anggaran militernya?

Ditemui dalam konferensi pers yang dilakukan di atas kapal perang Admiral Tributs pada 2 November 2016, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Liputan6.com.

"Adapun anggaran militer Rusia saya bisa mengatakan sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan untuk keamanan Rusia," ujar Dubes Galuzin.

Namun ketika ditanya lebih lanjut, dirinya tak menyangkal ada kemungkinan kenaikan anggaran militer.

"Menurut saya anggaran bisa saja dinaikkan. Tapi seperti yang diketahui, dengan anggaran yang ada saat ini saja Rusia sudah dituding sebagai ancaman bagi keamanan dunia," imbuh Dubes Galuzin.

"Menurut Anda, apakah dalam konteks itu anggaran militer kami harus dinaikkan atau tidak?" tanya Dubes Galuzin kepada awak media saat menutup jawabannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini