Sukses

Guncangan Gempa Pesisir Sumbar 'Merayap' hingga Singapura

Gempa 6,5 skala Richter (SR) mengguncang pesisir selatan Sumatera Barat sekitar pukul 05.56.

Liputan6.com, Singapura - Tak hanya terasa di beberapa provinsi di Tanah Air, gempa bumi yang terjadi di pesisir selatan Sumatera Barat ternyata juga terasa di Singapura.

Menurut Badan Meteorologi Singapura (MSS), guncangan terasa di sejumlah tempat di Singapura, seperti Bukit Panjang, Siglap, Punggol, dan Toa Payoh.

Menurut beberapa warga Singapura, getaran yang dirasakan cukup kuat. Getaran bahkan sampai mengguncang sejumlah bangunan.

"Guncangan gempa cukup kuat guncangan terasa selama beberapa menit," sebut salah seorang penghuni wilayah Siglap, Anya Kohtary seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (2/6/2016).

Seorang pengguna Twitter asal Singapura lainnya, Juck bahkan menggambarkan suasana yang cukup mengerikan di kediamannya saat lindu berlangsung.

"Saya rasakan getaran besar dan seluruh lantai berguncang," tulis Juck.

Meski demikian, sampai saat ini, Pasukan Perlindungan Sipil Singapura mengatakan mereka belum menerima laporan mengenai adanya masyarakat yang membutuhkan bantuan.

Bukan pertama kali gempa di Indonesia terasa hingga Singapura. Pada Maret 2015, kejadian serupa juga pernah terjadi.

Gempa Bumi 6,5 skala Richter (SR) mengguncang pesisir selatan Sumatera Barat sekitar pukul 05.56 WIB dengan kedalaman 72 km. Di Indonesia lindu ini terasa hingga Jambi, Bengkulu, dan Pekanbaru.

"Gempa dipicu oleh aktivitas subduksi lempeng Hindia Australia dan lempeng Eurasia di zona benioff bagian atas," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (2/6/2016).

Berdasarkan analisis guncangan gempa dari Badan Geologi Amerika USGS, kata dia, gempa yang terjadi adalah lindu dengan kedalaman menengah. Menurutnya, ciri gempa kedalaman menengah spektrum getarnya luas, tapi tidak menimbulkan kerusakan yang masif.

Hal ini juga sesuai dengan analisis dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Berdasarkan peta guncangan gempa atau gempa dirasakan dari BMKG, intensitas gempa dirasakan banyak orang, tetapi tidak menimbulkan kerusakan. Benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan jendela kaca bergetar," tutur Sutopo.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini