Sukses

3 Kejadian Heboh Mirip 'Rossi Vs Marquez' di Dunia Olahraga

Tak seperti 'acara realita', ajang olahraga memiliki aura ketidakpastian. Sepanjang sejarah, kejadian mirip Rossi Vs Marquez kerap terjadi.

Liputan6.com, Jakarta - Insiden yang melibatkan pembalap Italia, Valentino Rossi dan Marc Marquez asal Spanyol dalam MotoGP Malaysia, Minggu (25/10/2015) lalu telah membuat hubungan mereka merenggang. Dunia pun ikut geger dibuatnya. Rossi dituduh menendang Marquez hingga terjatuh dari motornya.

Dalam laga di Sirkuit Sepang, Rossi selesai pada posisi ketiga, namun dikenakan hukuman tiga poin penangguhan penyelidikan pascabalapan.

Akibat insiden itu juga, Rossi harus mengawali MotoGP, Valencia 8 November mendatang dari urutan paling buncit. 

Bukan kali itu saja insiden kontroversial terjadi antar jagoan olah raga. Ini 3 di antaranya:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tyson Vs Holyfield

Dikutip dari situs History, pada tanggal 28 Juni 1997, insiden Mike Tyson menggigit telinga Evander Holyfield dalam ronde ketiga terjadi dalam tanding ulang laga kelas berat. Serangan yang dilakukan Tyson menyebabkan ia didiskualifikasi serta dilarang bertanding dari dunia tinju.

Wasit dalam laga itu, Mills Lane, yang ditunjuk untuk memimpin laga 24 jam sebelumnya, mendiskualifikasi Tyson setelah menggigit kembali telinga Hollyfield 10 detik menjelang babak ketiga.

Melalui New York Times, akibat ulahnya, pembayaran Tyson sebesar US$ 30 juta ditangguhkan menyusul penyelidikan oleh Nevada State Athletic Commission-- sementara Holyfield langsung mendapatkan uang hadiah dalam laga tersebut sebesar US$ 35 juta.

Setelah insiden terjadi, Tyson berdiri di pojokannya dan mengungkapkan, "Ia menandukku di babak kedua lalu dia menatapku dan menandukku kembali," ungkap Tyson. Tidak ada yang mengurangi nilainya. Ini menyangkut kaririku. Apa yang harus kulakukan? Aku harus membiayai kehidupan anak-anakku."

3 dari 4 halaman

Zidane Vs Materazzi

Pemain Italia, Marco Materazzi dibuat terjatuh oleh Zinedine Zidane dengan 'sundulan maut' menjelang akhir babak tambahan dalam final Piala Dunia 2006, 9 July di Berlin, Jerman menyusul celaan yang dilakukannya.

Materazzi mengungkapkan kepada Gazzetta dello sport, bahwa celaan terhadap adik perempuan Zidane menyulut kemarahan kapten kesebelasan Prancis itu. Zidane diganjar kartu merah dan Italia meraih gelar juara dunia melalui adu penalti.

Materazzi yang mantan pemain Intermilan itu dihukum larangan bermain selama dua pertandingan oleh FIFA. Sementara Zidane dilarang bermain selama tiga pertandingan-- namun karena dia telah pensiun dari dunia sepakbola, ia diberikan hukuman pelayanan umum selama tiga hari.

Melalui CNN, 5 September 2006, Materazzi, mengatakan kala itu Zidane menawarkan seragam Perancis miliknya setelah pertandingan. Dan ia menjawab, "Aku lebih memilih adik perempuanmu."

Namun Materazzi bersikeras tidak disalah dalam insiden itu. "Aku tidak memicu kejadian itu."

Zidane pun angkat bicara soal insiden itu. "Aku tidak punya masalah dengan Materazzi sebelum atau menjelang pertandingan itu. Dia menarik-narik bajuku, dan aku memintanya untuk berhenti. Aku mengatakan jika dia mau seragamku, akan kuberikan padanya usai pertandingan."

"Lalu dia mencaciku dengan kata-kata kasar berulang kali. Aku tinggalkan dia, tapi aku kembali lalu semua berlangsung dengan cepat dari situ. Kata-kata yang ia lontarkan terkait adik perempuanku. Lebih baik aku dipukul hingga terjatuh daripada harus mendengarkan itu."

4 dari 4 halaman

Metta World-Peace Vs Penonton

Pukulan, gelas dan botol plastik bahkan kursi melayang dalam perkelahian terburuk dalam sejarah NBA. Pemain Indiana Pacers, Ron Artest -- yang kini bernama Metta World-Peace berada di tengah-tengah kekacauan pada 19 November 2004.

Mengutip ESPN, semua berawal ketika World-Peace melakukan pelanggaran terhadap pemain centre Detroit Pistons, Ben Wallace.
Setelah dilanggar, Wallace berputar dan mendorong Artest dengan kekuatan penuh. Kekacauan antar tim terjadi dengan para pemain dari kedua pihak berhamburan membela rekannya.

Ketika perkelahian diperkirakan sudah berakhir, seorang penonton melempar gelas plastik ke arah World-Peace. Tersulut emosi dari perkelahian sebelumnya, tanpa pikir panjang World-Peace dan rekan timnya Setphen Jackson menyerbu spektator dan mulai memukulinya. Memicu kembali perkelahian.

Menurut laporan ESPN, World-Peace diskors sisa pertandingan musim itu-- sementara dua rekan timnya, tidak diperbolehkan ikut berlaga dalam 55 pertandingan karena berkelahi dengan penonton.

Secara keseluruhan, pihak NBA telah mengeluarkan hukuman terberatnya dalam sejarah. Mereka menangguhkan sembilan pemain selama 140 pertandingan. Sementara hukuman artest merupakan terberat yang diterima seorang pemain NBA menjelang pertandingan.

Wasit mengakhiri pertandingan dengan waktu sisa 45,9 detik dengan kemenangan 97-82 untuk tim Indiana Pacers.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.