Sukses

Wikileaks Klaim Publikasikan Isi Email Bos CIA yang Dibobol

Tak tanggung-tanggung, Wikileaks mengatakan akan mempublikasikan email-email tersebut hingga beberapa hari ke depan.

Liputan6.com, Washington - Situs 'peniup peluit' (whistleblower) WikiLeaks kembali membuat pengakuan mencengangkan. Mereka mengklaim telah mendapatkan isi surat-surat elektronik milik kepala CIA, John Brennan.

Brennan diangkat menjadi kepala CIA pada 2013 setelah empat tahun menjadi asisten Presiden Barack Obama untuk masalah-masalah terorisme dan keamanan dalam negeri.

Bahkan tak tanggung-tanggung, mereka juga mengatakan akan mempublikasikan email-email tersebut hingga beberapa hari ke depan.

Enam dokumen yang dipublikasikan di situs Wikileaks termasuk aplikasi rancangan izin keamanan yang berisi informasi pribadi. 

"Pembajakan akun keluarga Brennan adalah kejahatan yang dilakukan dengan maksud berbuat jahat," kata pihak CIA menanggapi pemberitaan itu seperti dikutip dari BBC, Rabu (22/10/2015).

Wikileaks diduga kuat mendapatkan isi email Brennan dari seorang siswa sekolah menengah yang mengaku membobol akun email Brennan. Siswa berusia 13 tahun tersebut kepada New York Post mengatakan bahwa dirinya marah dengan kebijakan luar negeri Amerika Serikat.

Melalui akun Twitternya, siswa ini mengunggah kutipan email yang tampaknya seperti dokumen negara dengan klasifikasi rahasia.

Dokumen yang disebarluaskan tersebut juga termasuk draft tantangan keamanan nasional yang dibuat pada tahun 2007. Paragraf yang belum selesai dalam dokumen tersebut bertuliskan "Damaging Leaks of Classified Information".

Sebuah surat tahun 2008 tentang metode interogasi juga disertakan, yang disebutkan berasal dari Senate Select Committee  tentang intelijen ke sesama anggota dewan.

FBI dan agen-agen rahasia CIA tengah menyelidiki dugaan pembobolan akun email Brennan.  CIA mengatakan sejauh ini belum ada indikasi bahwa salah satu dokumen yang dirilis sudah dapat diidentifikasi.

Dokumen rahasia milik pemerintah Amerika bukan 'barang asing' bagi Wikileaks. Dalam beberapa tahun terakhir, situs whistleblower ini mengunggah berbagai dokumen negara dan jaringan diplomatik milik pemerintah Amerika.

Termasuk daftar kekayaan para diplomatik, termasuk tentang email pribadi Hilary Clinton yang menjadi sorotan. (Tnt/Rie)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.