Sukses

Kitab Panduan Menggambar Ilustrasi Pertama di Dunia Ditemukan

Kitab tersebut berasal dari abad ke-18. Ilustrasi berwarnanya tak kalah menarik dengan teknologi masa kini.

Liputan6.com, Cambridge - Era modern ini bisa dikatakan merupakan era visual. Informasi yang semakin cepat, membuat tulisan terkalahkan dengan gambar dalam hal menyampaikan komunikasi.

Teknik cetak dan lukis dalam menghasilkan gambar pun semakin berkembang. Buku-buku yang diterbitkan berlomba-lomba menghasilkan ilustrasi semenarik mungkin.

Namun, sejauh apa teknik ilustrasi dan cetak buku sudah berkembang?

Baru-baru ini, tim dari Universitas Cambridge mengungkapkan sebuah cetakan dengan ilustrasi berwarna yang pertama dibuat, terdata pada abad 17 lalu.

Disinyalir merupakan kitab panduan seni menggambar dan kaligrafi pertama di dunia.

Buku itu menampilkan 388 halaman dengan tulisan kaligrafi penuh intrik, dan yang menjadi sorotan -138 halaman ilustrasi indah berwarna.

Intip gambar-gambar cantik dalam buku ini! (foto: CNN.com)

Bukan hanya statusnya sebagai gambar cetak berwarna pertama, terbitan ini mengagumkan karena ilustrasinya juga tidak kalah indah dari gambar cetak di masa kini. Namun, yang mengagetkan, adalah gambar dalam buku masih ‘segar’.

“Seakan-akan tidak ada yang membukanya selama 300 tahun.” ungkap Charles Aylmer, kepala Departemen Perpustakaan Tiongkok seperti dikutip dari CNN 8 September 2015. 

“Kami menemukan bahwa buku bukan hanya tidak bercela, namun masih lengkap.”

Halaman-halaman bergambarnya masih terpasang baik. Isinya berupa gambar yang memikat dilengkapi sketsa dan digagas oleh 50 seniman dan pelukis kaligrafi. Setiap lembar dikumpulkan dalam waktu berdekade-dekade sebelum membentuk menjadi satu buku.

Intip gambar-gambar cantik dalam buku ini! (foto: CNN.com)

Buku tersebut awalnya dimiliki oleh George Evans Moule, lulusan Cambridge yang mengunjungi Tiongkok pada tahun 1858 sebagai utusan injil Anglikan. Setelah meninggalnya Moule, pustaka itu diwariskan pada putranya, Arthur Christopher Moule yang menjadi Dosen Sastra Tiongkok di Cambridge.

Intip gambar-gambar cantik dalam buku ini! (foto: CNN.com)

Informasi mengenai penampilan buku diketahui sesudahnya dari sebagian reproduksi buku, Shi zhu zhai shu hua pu, buku panduan seni kaligrafi dan lukis yang terbit tahun 1633 oleh ahli cetak studio Ten Bamboo di Nanjing, Tiongkok.

Ini satu-satunya cetakan dari abad 17 yang masih bertahan, bahkan dalam kondisi utuh. Menurut Aylmer, buku itu ada dalam keadaan tidak tersentuh di ‘ruang paling aman’ di perpustakaan.

Intip gambar-gambar cantik dalam buku ini! (foto: CNN.com)

Dalam menyatukan setiap halamannya, buku ini menggunakan teknik ‘ikat kupu-kupu’. Teknik tradisional Tiongkok di mana gambar dan tulisan dicetak di satu sisi kertas dan dua kertas ditangkupkan membentuk satu halaman.

Buku dianggap sangat mudah rusak, sehingga tidak ada yang diperbolehkan melihat isinya. Diperlukan waktu 14 hari sampai tim dari perpustakaan mempersiapkan hingga buku layak disentuh.

Intip gambar-gambar cantik dalam buku ini! (foto: CNN.com)

Gambar di buku terlihat mirip dengan gambar cat air, namun sesungguhnya menggunakan cetak kayu. Teknik tersebut membiarkan seniman menggambar di sebalok kayu dengan serat rapi, dan mencetak hasilnya di kertas. Teknik ini di era modern dikenal dengan sebutan ‘polychrome xylography’. 

Teknik ini ditemukan oleh seniman dan ahli cetak Hu Zhengyan, penemu Studio Ten Bamboo pada abad 17. Ini merupakan cikal bakal cetak dengan teknik itu.

Intip gambar-gambar cantik dalam buku ini! (foto: CNN.com)

Dalam proses, buku tidak mengalami kerusakan, dan kini dikembalikan dalam segel. Ilustrasi dari buku tersebut dapat dinikmati di Cambridge Digitial Library. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini