Sukses

Presiden Turki: Wanita Tak Setara dengan Pria

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan pernyataan kontroversial tentang isu kesetaraan gender.

Liputan6.com, Istanbul - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan pernyataan kontroversial. Dengan menyebut wanita tidak setara dengan pria. Sang kepala negara menuding, kelompok feminis di negaranya menyalahi kodrat dan menolak peran sebagai ibu.

"Wanita tidak bisa disetarakan dengan pria, kalian tak bisa mengubah hal itu. Melawan kodrat," ujar Erdogan dalam konferensi perempuan di Istanbul, seperti dimuat BBC, Selasa (25/11/2014).

Dia menjelaskan, pernyataannya itu bukan berarti merendahkan perempuan, tapi maksud dia justru menegaskan, pada hakikatnya wanita ditakdirkan sebagai seorang ibu.

"Di tempat kerja, Anda tidak boleh memperlakukan wanita dengan pria sama, misalnya antara wanita hamil dengan pria," imbuh Erdogan.

Mantan Perdana Menteri Turki itu mengatakan, tidak semua pekerjaan yang dilakukan oleh laki-laki boleh dilakukan perempuan, karena bertentangan dengan kodrat perempuan yang 'halus'.

"Agama kami menempatkan seorang ibu dalam posisi yang tinggi. Tapi kelompok feminis tak mengerti hal itu, mereka menolak kodrat seorang ibu," kata Erdogan.

Jadi, menurut pemimpin berusia 60 tahun itu, yang benar adalah bahwa wanita butuh dihormati dan dihargai seperti pria, bukan butuh kesetaraan.

"Jadi keadilan adalah solusi untuk memecahkan permasalahan yang mengemuka di seluruh penjuru dunia, yakni rasisme, anti-Semitism (Ideologi Nazisme), dan problematika perempuan lainnya," tandas Erdogan.

Erdogan dikenal kerap menyampaikan pernyataan kontroversial. Baru-baru ini, dia menegaskan bahwa orang Muslim yang sebenarnya menemukan Amerika, 300 tahun sebelum Chrisopher Columbus tiba di benua tersebut.

Bagi kelompok sekuler di Turki, Erdogan adalah sosok yang tak disukai. Sebelumnya Pak Presiden meminta wanita untuk memiliki tiga anak, tidak melakukan aborsi. Ia juga mengecam cara melahirkan dengan operasi caesar (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini