Sukses

PM Israel: Hancurkan Rumah Warga Palestina Penyerang Sinagog

Netanyahu berang atas aksi pembunuhan yang diduga dilakukan warga Palestina terhadap 4 rabi Yahudi di sinagog Yerusalem.

Liputan6.com, Yerusalem - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berang atas aksi pembunuhan yang diduga dilakukan warga Palestina terhadap 4 rabi Yahudi di sinagog atau tempat ibadah yang terletak di Yerusalem. Dia memerintahkan aparat negeri zionis agar rumah pelaku dihancurkan.

"Hancurkan rumah penyerang sinagog," ujar Netanyahu, seperti dimuat Al-Arabiya, Rabu (19/11/2014).

Netanyahu menegaskan, pihaknya akan meningkatkan keamanan di Yerusalem. Dia juga menyerukan persatuan di Israel menyusul pembunuhan 4 umat Yahudi oleh 2 warga Palestina.

Selain itu, Netanyahu juga meminta agar warga Israel tidak main hakim sendiri.

"Warga Israel, saya meminta Anda untuk memperlihatkan kewaspadaan dan untuk menghormati hukum karena negara akan membawa semua teroris dan semua mengirimkannya ke pengadilan," tegas dia.

2 Warga Palestina yang bersenjata pistol dan pisau membunuh 4 umat Yahudi di sebuah sinagog di daerah Har Nof, Yerusalem dan polisi Israel menembak mati keduanya.

Serangan yang terjadi pada Selasa 18 November itu merupakan tragedi dengan korban jiwa yang terburuk dalam waktu 6 tahun belakangan.

Saat serangan dilakukan, terdapat 25 umat Yahudi dan sedikitnya delapan lainnya menderita cedera serius.

Netanyahu juga menuduh Otoritas Palestina dan kelompok militan Hamas memicu serangan namun pejabat Palestina menuduh Netanyahu yang memprovokasi rangkaian kekerasan belakangan ini, yang menewaskan warga Israel maupun Palestina.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengecam serangan itu namun meminta agar semua pihak tenang.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga mengutuk keras aksi penyerangan tersebut. Dia menyayangkan ada warganya yang melakukan perbuatan itu. "Semoga tidak ada aksi provokasi berlanjut dari peristiwa ini," ujar Abbas, seperti dimuat BBC.

Juru bicara Hamas mengatakan, serangan tersebut adalah respons dari kematian sopir bus Palestina, meski tak mengaku bertanggung jawab atas insiden di Yerusalem.

"Operasi di Yerusalem adalah respons terhadap pembunuhan Yousuf al-Ramouni dan kejahatan demi kejahatan lain yang dilakukan para penjajah di Yerusalem," demikian ujar juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri di laman Facebook-nya.

Serangan ke sinagog terjadi tak jauh dari lokasi di mana al-Ramouni ditemukan tewas tergantung Minggu 16 November 2014.

Hamas memperkirakan, akan ada lebih banyak konflik pada waktu yang akan datang. (Riz/Mvi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini