Sukses

Flyover Ambruk di Kota Penyelenggara Semifinal Piala Dunia

Ketika jembatan jatuh terasa seperti 'gempa bumi'. "Tanah bergetar keras. Aku mendengar suara mirip ledakan yang sangat keras."

Liputan6.com, Belo Horizonte - Sebuah jembatan layang (flyover) di Belo Horizonte -- salah satu kota di Brasil yang jadi tuan rumah ajang Piala Dunia 2014 -- runtuh, menimpa sejumlah kendaraan dan menewaskan 2 orang pada Kamis 3 Juli 2014.

Beton dan jembatan baja, yang masih dalam proses konstruksi, menimpa jalan raya sibuk yang ada di bawahnya. Bagian depan sebuah bus komuter hancur lebur. Pun dengan dua kendaraan proyek yang untungnya dalam keadaan kosong.

Sebuah mobil juga dilaporkan hancur tertimpa beton. Selain 2 korban yang dikonfirmasi tewas, belum jelas apakah masih ada manusia yang terjebak di bawah kosntruksi berat itu.



Insiden tersebut sama sekali tak terduga dan jauh dari harapan. Apalagi Belo Horizonte yang terletak di tenggara Negeri Samba akan menjadi tuan rumah pertandingan semifinal Piala Dunia pekan depan.

Departemen Kesehatan negara bagian Minas Gerais, di mana Belo Horizonte menjadi ibukotanya, menyatakan pengemudi bus dan seorang lainnya meninggal dunia dalam insiden tersebut. Sementara 21 lainnya cidera.

Penyesalan Mendalam

Pemimpin Brasil, Dilma Rousseff, dalam Twitternya, menyatakan duka cita atas kejadian tersebut. Bu Presiden juga menyatakan solidaritasnya pada keluarga para korban.

Sementara itu, perusahaan konstruksi yang membangun jembatan layang tersebut, Cowan, menyatakan "penyesalan mendalam atas apa yang terjadi".

"Saat ini, kami memprioritaskan dukungan pada korban dan keluarga. Perusahaan telah mengirim staf teknis ke tempat kejadian untuk memulai penyelidikan," demikian pernyataan Cowan, seperti Liputan6.com kutip dari BBC, Jumat (4/7/2014)

Saksi mata mengaku menyaksikan adegan ngeri detik-detik terjadinya insiden. "Ketika saya melihat jembatan layang yang jatuh, aku takut sesuatu yang terburuk akan terjadi, bahwa beton itu akan menimpa bus kami," kata Renata Soares, yang duduk di bagian belakang bus berwarna kuning yang sebagian hancur, kepada GloboNews.



Renata dan penumpang lain selamat, namun tidak dengan sang pengemudi.

Saksi lain, Daniel Magalhaes mengatakan saat-saat ketika jembatan jatuh terasa seperti 'gempa bumi'. "Tanah bergetar keras. Aku mendengar suara mirip ledakan yang sangat keras."

Lokasi kejadian berada dekat distrik sibuk Lagoa da Pampulha dan Stadion Mineira -- yang beberapa kali menjadi tempat penyelenggaraan pertandingan bola sejagad.

Nggak kaget...



Meski demikian, salah satu penduduk kota, Diego Siqueira mengatakan, warga 'tak kaget' saat mengetahui kejadian itu.

"Setiap pembangunan infrastruktur Piala Dunia ditunda sampai tahun lalu. Setelahnya, mereka mulai membangun begitu cepat dan tanpa memperhatikan kualitas," keluhnya.

Persiapan Brasil untuk Piala Dunia diwarnai sejumlah kecelakaan dan tenggat waktu yang tidak terpenuhi. Setidaknya 7 pekerja tewas dalam pembangunan konstruksi sebelum dimulainya turnamen.

Bulan lalu, seorang pekerja tewas setelah kejatuhan balok selama pembangunan monorail di kota terbesar Brazil, Sao Paulo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.