Sukses

Kuak Cinta Terlarang dengan Clinton, Lewinsky Serang Hillary?

"Tentu, bos saya (Clinton) mengambil keuntungan dari saya," tulis Monica Lewinsky dalam edisi mendatang Vanity Fair.

Liputan6.com, Washington DC - Masih ingatkah Anda dengan Monica Lewinsky? Mantan pegawai magang di Gedung Putih itu hampir menjungkalkan Bill Clinton dari kursi kepresidenan Amerika Serikat pada dekade 1990-an.

"Sudah waktunya untuk membakar baret dan mengubur gaun biru itu," tulis Lewinsky yang kini genap berusia 40 tahun, dalam edisi mendatang Majalah Vanity Fair, seperti dikutip Liputan6.com dari laman CNN, Kamis (8/5/2014).

Pada cuplikan tulisan tersebut, Lewinsky mengatakan dirinya mungkin adalah korban era internet atau dunia maya yang pertama dan dia ingin berbicara mewakili korban lain penghinaan online lainnya.

Lewinsky pun menyatakan inilah waktunya ia berhenti untuk `bersembunyi` dari masa lalu dan mengambil jarak dari orang lain. "Saya bertekad untuk membuat akhir yang berbeda untuk cerita saya dengan memutuskan, pada akhirnya, untuk tetap menegakkan kepala saya di atas tembok pembatas sehingga saya bisa meneruskan narasi dan memberi arti atas masa lalu saya," imbuhnya.

Ia mengatakan pula bahwa perselingkuhan yang terjadi ketika dirinya magang di Gedung Putih, sehingga mengakibatkan upaya pelengseran Clinton pada 1998 adalah antara dua orang dewasa. Kendati demikian, ia mengaku menyesal atas apa yang terjadi di antara mereka.

"Tentu, bos saya (Clinton) mengambil keuntungan dari saya," tulisnya. "Tapi saya akan selalu tetap teguh pada titik ini, itu adalah hubungan konsensual. Penyalahgunaan datang setelah itu, ketika saya dijadikan kambing hitam untuk melindungi posisinya yang kuat... Media memberi saya label dan label itu melekat kuat. Sebagian lantaran itu dijiwai dengan kekuasaan."

"Saya sendiri sangat menyesal apa yang terjadi antara saya dan Presiden Clinton," ujar Lewinsky. "Saya ulangi sekali lagi. Saya, saya sangat menyesal atas apa yang telah terjadi," tutur Lewinsky yang lebih dari satu dekade nyaris membisu soal cinta terlarang dengan Clinton.

Boleh dibilang, pengakuan tersebut bukanlah yang pertama. Lewinsky pernah `buka-bukaan` pada tahun 1999 dalam serial wawancara bersambung terlaris bersama Barbara Walters. Masih di tahun yang sama, Lewinsky juga bekerja sama dengan pengarang Andrew Morton dalam bukunya bertajuk Kisah Monica atau Monica`s Story.

AP menulis, Lewinsky mengatakan bahwa hubungan asmara mereka didasari atas rasa suka sama suka. Dan, jika ada pemaksaan atau tindakan kekerasan, itu terjadi setelah orang-orang di dalam lingkaran Clinton mencoba mendiskreditkan Lewinsky dan musuh sang presiden menggunakannya sebagai pion politis.

Pengakuan Lewinsky Serang Hillary Clinton?

Kerelaan Lewinsky untuk maju berbicara itu mungkin tiba di saat yang tidak menguntungkan. Sebab, mantan Ibu Negara Hillary Rodham Clinton saat ini mempertimbangkan mencalonkan diri sebagai presiden.

Pendukung Partai Republik memang telah memberi sinyal bahwa mereka tidak menganggap skandal suami Hillary di akhir 1990-an itu di luar batas ranah gaya dialog politik 2016.

Namun, senator asal Kentucky, Rand Paul dari Partai Republik atau kerap dijuluki Grand Old Party (GOP) itu pada Januari silam menjawab kritik terkait rekam jejak partainya atas isu-isu perempuan.

Ia mengatakan bahwa presiden dari Partai Demokrat yang terakhir terlibat dalam `perilaku predator` dengan seorang perempuan, Lewinsky yang berusia 22 tahun saat hubungannya dengan Clinton dimulai pada tahun 1995.

Kebohongan Clinton atas hubungannya itu turut berperan atas pemakzulan dirinya oleh Kongres pada 19 Desember 1998. Namun kemudian dibebaskan oleh Senat pada 12 Februari 1999, sehingga menyelesaikan periode kedua pemerintahannya pada 2001.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.