Sukses

Polri Siap Mengamankan Kampanye Pilpres

Sekitar 200 ribu personel akan diterjunkan di seluruh Indonesia, termasuk daerah konflik. Polri juga telah menetapkan status Siaga Satu. "Bukan dalam konteks ancaman," kata Komjen Pol. Adang Daradjatun.

Liputan6.com, Jakarta: Polri telah menyiagakan pasukan untuk mengamankan kampanye Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden. Sekitar 200 ribu personel akan diterjunkan di seluruh Indonesia, termasuk di daerah rawan konflik. Senin (31/5), pemeriksanaan kesiapan pasukan termasuk apel siaga berlangsung di berbagai kepolisian daerah. Di Jakarta, misalnya. Sekitar 12 ribu polisi telah disiapkan untuk mengamankan Ibu Kota, termasuk objek vital, seperti kilang Pertamina dan fasilitas kedutaan asing. [Baca: Menjelang Kampanye, TNI/Polri Bersiaga]

Dengan mengerahkan 200 ribu personel ini, pola pengamanan Polri masih relatif sama seperti saat pengamanan masa kampanye Pemilu Legislatif. "Konsep pengamanan seperti yang lalu," kata Kepala Pelaksana Harian Pemilu 2004 Polri Komisaris Jenderal Polisi Adang Daradjatun dalam dialog di Studio SCTV, Senin petang. Adang menambahkan, Polri juga tetap memfokuskan pengamanan untuk daerah rawan konflik, yaitu Aceh, Maluku, Poso, dan Papua. Selain itu, Polri juga menyiagakan, pasukan cadangan yang berada di bawah kendali operasi atau BKO di masing-masing Polda. Setiap saat, mereka bisa di terjunkan.

Polri juga telah menetapkan status Siaga Satu selama kampanye pilpres berlangsung. Menurut Adang, penerapan status itu lebih kepada konteks bagaimana Polri menyiapkan diri. "Bukan dalam konteks ancaman," kata dia. Adang mengaku, sejauh ini, Polri belum melihat adanya ancaman menjelang kampanye Pilpres. Namun, ia mengkhawatirkan situasi yang berkembang pada saat kampanye berlangsung, seperti pengerahan massa. Satu yang pasti, kata Adang, Polri ingin pelaksanaan pemilu berlangsung baik.

Selasa besok, kampanye pilpres dimulai. Menurut rencana, kampanye dibuka dengan penandatanganan kesepakatan damai oleh lima pasang calon presiden dan wapres. Inti dari kesepakatan itu adalah tidak akan kampanye yang mengarah pada tindakan anarkis massa. Selain itu, kesepakatan juga akan berisi kesiapan seluruh pasangan calon untuk menjadi pemenang sekaligus bersiap untuk kalah dalam persaingan.

Di Jakarta, hari pertama kampanye dibuka dengan pawai bersama. Pawai bermula dari pelataran Monumen Nasional Jakarta pada pukul 08.00 WIB. Seluruh pasangan calon akan berpawai dengan masing-masing 10 kendaraan roda empat, melintasi jalan-jalan protokol. Sehari kemudian, kampaye nasional di Jakarta akan dilakukan oleh pasangan Hamzah Haz-Agum Gumelar. Sementara pasangan Wiranto-Salahuddin Wahid akan berkampanye di lima wilayah Jakarta lewat pertemuan terbatas.(AWD/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini