Sukses

Mendongkrak Citra Bangsa Lewat Lomba Fisika

Tim Indonesia berhasil menggondol juara umum Olimpiade Fisika Tingkat Asia dengan mengumpulkan enam emas. Kini tim Indonesia sudah mempersiapkan diri mengikuti Olimpiade Fisika Internasional.

Liputan6.com, Jakarta: Di tengah citra Indonesia yang belakangan terpuruk, angin segar menerpa Tanah Air. Tim Indonesia berhasil menjadi juara umum Olimpiade Fisika tingkat Asia dengan mengumpulkan enam emas dan dua penghargaan khusus, Akhir April silam. Mengangkat martabat bangsa memang menjadi satu di antara tujuan tim beranggotakan delapan murid sekolah menengah umum dari berbagai daerah ini. &quotKami mau mengubah pandangan internasional terhadap Indonesia yang dianggap mutu pendidikannya rendah,&quot kata Bernard Ricardo, anggota Tim Olimpiade Fisika Indonesia saat berdialog dengan reporter SCTV Alfito Deannova di Jakarta, Sabtu (3/5) siang. Bernard sendiri meraih medali emas dalam kategori Best Experiment.

Hasil yang dicapai ini cukup mengejutkan karena sebelumnya Indonesia hanya menargetkan tiga emas. Menurut Bernard, Indonesia menargetkan tiga emas karena tahun silam hanya mendapat satu emas dan lima perunggu. &quotJadi kalau bisa dapat tiga emas sudah bagus. Tahunya, melampaui target,&quot ujar Bernard.

Namun, keberhasilan ini tak membuat Bernard dan rekan-rekannya lekas puas. Kini mereka mempersiapkan diri untuk mengikuti Olimpiade Fisika Tingkat Internasional, 11 Mei mendatang. Rencananya, Indonesia akan mengirimkan lima peserta di lomba mengasah otak itu. &quotDi Olimpiade Fisika Internasional mudah-mudahan kita bisa mengharumkan Indonesia lagi. Targetnya lima orang mendapat lima emas,&quot ucap Bernard, optimistis.

Tapi, sebelum berlaga di kancah Internasional, kedelapan petarung lomba fisika itu harus pulang ke kampung halaman mereka untuk mengikuti ujian akhir di sekolah masing-masing. Dari delapan siswa, kini tinggal Yendi, Widagdo Setiawan, dan Bernard yang masih bertahan di tempat pelatihan. Di tempat itulah mereka digembleng selama tujuh bulan sebelum mengikuti Olimpiade Fisika Tingkat Asia. Rencananya, ketiga siswa itu akan pulang hari ini.

Menurut Yendi, mempelajari fisika itu mudah asalkan mengerti logikanya. Yang menjadikan fisika sulit adalah banyaknya rumus yang harus dihapalkan. &quotKalau kita ngerti, bisa enjoy-lah,&quot kata Yendi. Sementara Widagdo mengatakan, bagian tersulit dari fisika adalah ketika menyelesaikan soal-soal zyroscope optik. Widagdo mengatakan, menghitung beda fase zyroscope mekanik--semacam gasing--mungkin tak terlalu sulit. Tapi, jika zyroscope tersebut terbuat dari cahaya, itu baru sulit.

Sejumlah anggota tim fisika Indonesia juga tercatat mengikuti olimpiade fisika beberapa kali. Widagdo, misalnya. Dia sudah lima kali mengikuti olimpiade fisika serupa [baca: Tim Olimpiade Komputer Indonesia Meraih Peringkat Kedua]. Mereka memang keranjingan dengan fisika. Dalam sehari mereka biasa belajar sekitar sembilan hingga 12 jam. Tak heran jika mereka bercita-cita menjadi fisikawan. Namun, tak ubahnya remaja kebanyakan, mereka mengisi waktu senggang dengan main game di komputer atau membaca komik.(ZAQ/Olivia Rosalia dan Arie Trisna)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini