Sukses

99 Persen Wanita Indonesia Punya Rambut yang Kering

Riset mengungkapkan bahwa ternyata rambut wanita Indonesia ternyata lebih banyak yang rusak ketimbang sehat.

Liputan6.com, Jakarta- Rambut adalah mahkota wanita. Prinsip ini terutama dijunjung tinggi oleh wanita dari Timur, termasuk Indonesia. Sayangnya, iklim yang lembab namun memiliki udara yang kering membuat rambut wanita Indonesia ternyata lebih banyak yang rusak ketimbang sehat.

Hal ini terungkap melalui hasil riset yang dilakukan Unilever Inodnesia melalui lembaga riset BMI Research sepanjang tahun 2014 lalu. Riset yang dilakukan di 3 kota besar; Jabodetabek, Surabaya, dan Medan dengan target responden 501 perempuan berusia 25-40 tahun ini mengungkapkan bahwa 8 dari 10 perempuan Indonesia mengalami satu atau lebih tanda-tanda kerusakan rambut.

Diungkapkan oleh Vivi Tri Andari, Research and Development Unilever Indonesia, Tbk, lebih dari setengahnya bahkan mengakui kondisi yang mereka alami tersebut adalah wajar dan tidak bisa dihindarkan sehingga tidak melakukan perawatan khusus.

Dalam paparan riset yang diadakan oleh Dove Shampoo di Blue Jasmine Restaurant, Jl. Kyai Maja jakarta, Vivi mengatakan bahwa tanda-tanda kerusakan rambut sebenarnya sudah sering terlihat, namun seringkali diabaikan oleh kaum wanita. Misalnya, rambut kering, bercabang, kusut, mudah patah, rambut rontok, dan rambut kusam.

Tanda-tanda kerusakan ini biasanya disebabkan oleh kebiasaan menata rambut setiap hari dengan menggunakan hair drier, mencatok, mengikat rambut, atau mengecat rambut agar mendapatkan bentuk rambut yang ideal sesuai dengan keinginan. Sayangnya, tanpa disadari, kebiasaan ini ternyata dapat membuat rambut menjadi rusak.

Solusinya, disarankan Vivi, adalah dengan menggunakan sampo yang memiliki formula untuk memperbaiki rambut sekaligus merawat rambut dari dalam. Namun yang terpenting, dikatakan Vivi adalah, dengan menggunakan kondisioner rambut agar rambut lebih lembab dan mudah disisir. (Liz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini