Sukses

Hadir Aplikasi E-Learning Productive+, Bantu Penyandang Disabilitas Kembangkan Keterampilan

Aplikasi inovatif ini dirancang khusus untuk mendukung pembelajaran disabilitas, dan dapat membuka peluang baru dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Peluncuran aplikasi e-learning Productive+ mendapat sambutan hangat dari berbagai pihak, termasuk dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.

Sandiaga menyatakan dukungan peluncuran aplikasi ini karena ini termasuk sub sektor ekonomi kreatif yaitu aplikasi.

“Kami sangat excited, dan kami bisa ikut berkontribusi untuk membuka peluang usaha dan lapangan kerja untuk teman-teman disabilitas,” jelasnya pada Jumat, 1 Maret 2024.

Aplikasi disabilitas Productive+ merupakan aplikasi  yang secara khusus dirancang untuk mendukung pembelajaran bagi penyandang disabilitas, dengan fokus pada pengembangan yang salah satunya yaitu pengembangan keterampilan (skill).

Sesuai dengan UU No. 8 Tahun 2016 Penyandang disabilitas memiliki hak untuk bekerja sesuai UU No. 8 tahun 2016. Perusahaan swasta wajib untuk mempekerjakan paling sedikit 1% disabilitas dari jumlah pekerja, dan institusi pemerintah sebesar 2%.

Aplikasi productive+ ini mendukung ekonomi kreatif yang mana ekonomi digital indonesia saat ini telah mencapai nomor satu se asia tenggara, menuju hampir 5.000 triliun sumbangsihnya ke PDB sekitar 18%.

Sandiaga menjelaskan bahwa bagi penyandang disabilitas, sulit untuk mendapat pendidikan vokasi dan lapangan pekerjaan.

“Penyandang disabilitas untuk mendapatkan pendidikan vokasi ini agak sulit sehingga mendapatkan lapangan pekerjaan juga sulit,” katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Digitalisasi dan Inovasi Bisa Menghasilkan Lapangan Kerja yang Berkualitas

 

Menurutnya, dengan digitalisasi dan inovasi, teman teman penyandang disabilitas bisa mengakses lapangan kerja yang berkulitas.

“Terlihat ada potensi ekonomi digital yaitu ada Rp1.700 triliun rupiah, dan tahun 2030 akan jadi Rp4.531 triliun, dan ini adalah 18 % dari PDB Indonesia.”

Kemenparekraf mengatakan ada beberapa programnya yang bisa bekerja sama dengan Productive+ dan berharap dengan kesempatan berkolaborasi dan saling mendukung, dapat terus mendorong semangat 3 G (Gercep, Geber, Gaspol) dan tentunya semangat 3 SI (inovaSI, prestaSI dan kolaboraSI).

3 dari 3 halaman

Peluang Terbukanya Lapangan Pekerjaan untuk Disabilitas

Di kesempatan yang sama hadir Jenifer, conten creator Tuli yang turut hadir pada acara launching aplikasi Productive+. Ia menceritakan awal mula ide membuat konten di media sosial.

Jenifer menguarakan bahwa bahasa isyarat bagi Tuli supaya bisa bekerja dan berkegiatan seperti yang lain. Hingga orang-orang banyak yang tertarik untuk belajar bahasa isyarat dan membuat Jenifer rutin membuat konten sampai sekarang.

Mendengar kisah Jenifer, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Herliani Tanoesoedibjo mengatakan bahwa hal tersebut adalah wujud dari penggunaan sosial media dengan positif.

“Tentunya ini merupakan cara menggunakan sosial media dengan positif, jadi saya sangat terinspirasi sekali. Jadi disini kita bisa melihat sosial media betul-betul bisa digunakan dengan baik,” kata Angela.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.