Sukses

7 Alasan Gangguan Pendengaran Perlu Segera Ditangani

Setidaknya, ada tujuh alasan mengapa gangguan pendengaran perlu segera ditangani.

Liputan6.com, Jakarta Setiap orang dapat mengalami gangguan pendengaran tanpa disadari. Butuh waktu sekitar 10 hingga 15 tahun sejak gangguan terjadi untuk benar-benar merasa bahwa fungsi pendengarannya terganggu.

“Gangguan pendengaran adalah ketidakmampuan otak untuk memaknai rangsangan listrik yang diterima dari pendengaran perifer (koklea),” mengutip laman resmi Alat Bantu Dengar Indonesia (ABDI), Senin (19/2/2024).

Gangguan pendengaran dapat dibagi berdasarkan dari mana ia berasal, frekuensi/nada, tingkat kerusakan, atau kombinasi dari faktor-faktor ini.

Gangguan pendengaran dapat dibedakan menjadi:

  • Gangguan pendengaran periferal
  • Gangguan pendengaran pusat.

Gangguan pendengaran periferal adalah gangguan fungsi pada sistem yang menyalurkan suara melalui telinga dan mengubah mereka secara efisien dan akurat terhadap rangsangan listrik.

Sementara, gangguan pendengaran pusat terjadi ketika otak telah kekurangan kemampuannya untuk menetapkan arti dari rangsangan listrik yang telah diterima.

Setidaknya, ada tujuh alasan mengapa gangguan pendengaran perlu segera ditangani, yakni:

  • Meningkatkan kemampuan bekerja
  • Meningkatkan keakraban dan kehangatan dalam hubungan keluarga
  • Meningkatkan kemudahan dalam komunikasi
  • Meningkatkan kestabilan emosi
  • Meningkatkan kendali atas peristiwa dalam hidup
  • Meningkatkan kesehatan fisik
  • Meningkatkan komunikasi dalam hubungan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gejala Penurunan Kemampuan Pendengaran

Saat pendengaran menurun secara bertahap, seseorang menjadi kurang menyadari suara yang ada di sekitarnya.

Hal ini biasanya tidak akan disadari hingga waktu yang lama sampai orang itu menyadari kesulitan untuk mendengarkan suara yang ingin/perlu didengar, seperti musik atau suara orang berbicara.

Dalam kasus lain, orang-orang di sekitar mungkin menyadari gangguan pendengaran lebih awal dari orang itu. Selama periode menurunnya fungsi pendengaran secara bertahap, otak akan kekurangan kemampuannya untuk mengolah masukan akustik dari lingkungan. Ini menjadikan fungsi pendengaran seseorang kurang efisien.

Kondisi ini membuat pendengaran tidak mampu memahami kebisingan atau mendengarkan beberapa suara sekaligus. Kehilangan pendengaran juga biasa dikaitkan dengan Demensia dan kondisi degeneratif lainnya.

3 dari 4 halaman

Penyebab Gangguan Pendengaran

Gangguan pendengaran dapat disebabkan olah hal-hal berikut:

  • Penuaan
  • Paparan suara bising
  • Kerusakan saraf pendengaran
  • Minimnya persepsi pendengaran sentral
  • Infeksi
  • Kotoran telinga yang menumpuk
  • Cedera kepala atau tumor
  • Perubahan suplai darah ke telinga karena penyakit jantung, tekanan darah tinggi atau diabetes
  • Efek samping dari beberapa obat-obatan, termasuk Aspirin dan beberapa antibiotik.
4 dari 4 halaman

Menangani Gangguan Pendengaran

Guna menangani gangguan pendengaran, cara yang umum dilakukan adalah dengan menggunakan alat bantu dengar (ABD). Jika alat bantu dengar sudah tak membantu, maka dapat dilakukan implan koklea.

Spesifikasi teknis dan kualitas produk dari alat bantu dengar yang digunakan sangat penting untuk pengobatan gangguan pendengaran jangka panjang.

Alat bantu dengar modern memiliki dua fungsi utama, yakni untuk mengembalikan kemampuan mendengar dengan frekuensi dan jangkauan dinamis selebar mungkin. Serta untuk mengelola kebisingan suara latar untuk membantu orang-orang yang tidak dapat mendengarkan suara karena efek gangguan pendengaran pusat (sentral).

Perlu perhatian khusus dalam memilih instrumen alat bantu dengar. Dan pengobatan gangguan pendengaran yang diberikan harus sesuai dengan kemampuan masing-masing individu untuk mendengar dan memproses informasi penting meskipun dengan kebisingan suara latar.

Untungnya ada banyak teknologi alat bantu dengar yang tersedia saat ini yang menyaring suara dari sinyal dan menyediakan proses yang lebih bersih dan lebih mudah bagi pasien.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.