Sukses

5 Faktor yang Bikin Orang dengan HIV Alami Gangguan Kesehatan Mental

Orang dengan HIV dua kali lebih mungkin mengalami depresi. Mereka juga delapan kali lebih mungkin mengalami gangguan kecemasan atau anxiety.

Liputan6.com, Jakarta Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan HIV lebih mungkin mengalami kecemasan (anxiety), depresi, dan kondisi kesehatan mental lainnya dibandingkan dengan populasi umum.

Menurut ahli HIV dan penyakit menular lulusan University of Florida College of Medicine Latesha Elopre, MD, MSPH, orang dengan HIV dua kali lebih mungkin mengalami depresi. Mereka juga delapan kali lebih mungkin mengalami gangguan kecemasan atau anxiety ketimbang populasi umum yang tidak terkena HIV.

Kaitan antara HIV dan kesehatan mental sangatlah rumit dan dapat mencakup satu atau lebih faktor. Beberapa faktor yang menjadi alasan timbulnya masalah mental pada pasien HIV yakni:

Stres Kronis

Didiagnosis mengidap penyakit kronis seperti HIV bisa sangat membuat stres. Hal ini dapat berkontribusi pada perkembangan kondisi kesehatan mental seperti depresi.

Efek Samping Pengobatan

Selain stres, kaitan antara HIV dengan gangguan kesehatan mental juga bisa terjadi akibat terapi antiretroviral (ART).

ART adalah bentuk pengobatan HIV yang umum, tapi juga berpotensi menimbulkan efek samping yang memengaruhi suasana hati atau kesehatan mental. Ini termasuk depresi, kecemasan, dan insomnia (masalah tidur).

Ketimpangan Pelayanan Kesehatan

Sistem dan struktur yang tidak adil di masyarakat dan layanan kesehatan telah menciptakan hambatan bagi orang yang hidup dengan HIV.

Hambatannya mencakup hal-hal berikut:

  • Kurangnya akses terhadap layanan medis yang memadai
  • Stigma seputar diagnosis
  • Diskriminasi pada pasien HIV.

Penelitian menunjukkan hambatan-hambatan ini berdampak negatif terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan emosional seseorang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Akibat Dampak Neurokognitif

Infeksi HIV menyebabkan peradangan yang signifikan pada tubuh. Peradangan ini dapat memengaruhi otak dan sistem saraf pusat, sehingga menyebabkan perubahan dalam cara seseorang berpikir dan berperilaku.

“Penurunan fungsi kognitif ini berpotensi memicu kondisi kesehatan mental,” kata Elopre mengutip Verywell Health, Sabtu (9/9/2023).

3 dari 5 halaman

Sudah Sandang Masalah Kesehatan Mental Sejak Awal

Sebaliknya, HIV juga bisa timbul akibat masalah kesehatan mental yang sudah ada sebelumnya.

Penelitian menemukan bahwa HIV sering kali lebih umum terjadi di kalangan orang dewasa yang memiliki kondisi kesehatan mental serius.

Kondisi kesehatan mental ini dapat membuat seseorang berisiko tertular HIV karena penggunaan narkoba suntik dan paparan lain yang dipicu penyakit mental.

Perilaku seksual berisiko tinggi serta kurangnya akses terhadap informasi tentang pencegahan HIV juga bisa memicu HIV pada orang yang sudah menyandang masalah mental.

4 dari 5 halaman

Mengenal HIV

Human immunodeficiency virus atau HIV adalah virus yang menyerang sel-sel dalam sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh berisiko terkena infeksi.

Penyakit ini ditularkan melalui kontak dengan darah, air mani, cairan vagina, atau ASI.

Meskipun kemajuan pengobatan HIV telah meningkatkan harapan hidup, orang dengan HIV/Aids (Odha) kerap merasakan bahwa penyakit ini berdampak besar pada kesehatan dan kesejahteraan emosionalnya.

5 dari 5 halaman

Tips Sehat Mental

Dalam menangani HIV, pasien tak boleh larut dalam keterpurukan dan perlu bergerak mencari pengobatan. Penanganan HIV perlu dilakukan dengan kondisi mental yang sehat. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah:

  • Carilah informasi yang dapat dipercaya tentang HIV agar tetap teredukasi dan tidak termakan hoaks.
  • Pertimbangkan untuk berbicara dengan ahli kesehatan mental atau bergabung dengan kelompok pendukung.
  • Makan makanan bergizi untuk kekuatan dan energi.
  • Berolahraga secara teratur untuk mengurangi stres dan membantu meningkatkan mood.
  • Renungkan atau latih kesadaran untuk memperbaiki gejala yang berhubungan dengan kesehatan mental.
  • Minum obat secara teratur, dan ikuti perawatan medis.
  • Pertahankan rutinitas tidur yang teratur untuk kesehatan fisik dan mental.
  • Hindari merokok dan penggunaan narkoba.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.