Sukses

Pentingnya Penanganan Gangguan Pendengaran Saat Kecelakaan Seperti Seo Ha dalam Drakor See You In My 19th Life

Meskipun Ahn Bo Hyun bukan penyandang tunarungu, namun kisah tersebut bisa membuat kita mengenali hal-hal yang dialami orang-orang dengan gangguan pendengaran sehari-harinya

Liputan6.com, Jakarta Di dalam drama Korea terbaru See  You in My 19th Life, Ahn Bo Hyun memerankan karakter Moon Seo Ha yang mengalami gangguan pendengaran akibat kecelakaan. Rasa sakit yang dialaminya karena kehilangan orang terkasihnya ditambah dengan gangguan pendengaran tersebut mendorongnya untuk menutup diri dari dunia. Kemudian saat Moon Seo Ha melepas alat bantu dengarnya, terganggu oleh suara hiruk pikuk yang memicu kenangan menyakitkan.

Meskipun Ahn Bo Hyun aslinya bukan penyandang tunarungu, namun kisah tersebut bisa membuat kita mengenali hal-hal yang dialami orang-orang dengan gangguan pendengaran sehari-harinya.

Seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, gangguan pendengaran tidak selalu terkait dengan usia, juga tidak selalu terkait dengan penyakit. Kadang-kadang itu terkait dengan beberapa bentuk trauma. Dari suara keras hingga benturan, terdapat berbagai cedera yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran atau bahkan kehilangan pendengaran.

Disamping itu, sebuah penelitian di AS menunjukkan bahwa orang yang memiliki banyak masalah pendengaran mungkin hampir dua kali lebih mungkin mengalami cedera yang tidak disengaja dibandingkan individu dengan pendengaran yang sangat baik atau baik.

“Ketika orang mengalami gangguan pendengaran, mereka cenderung tidak mendengar tanda-tanda peringatan, misalnya sepeda atau sepeda motor yang datang ke arah mereka,” kata Dr. Neil Bhattacharyya, seorang peneliti di Harvard Medical School dan Brigham and Women's Hospital di Boston, kepada Reuters. “Mereka mungkin lebih kecil kemungkinannya mendengar klakson mobil atau seseorang meneriaki mereka untuk 'merunduk' jika bola bisbol mengarah ke arah mereka.”

Cedera yang tidak disengaja adalah salah satu penyebab utama disabilitas dan kematian di AS dan menyebabkan jutaan kunjungan gawat darurat setiap tahun.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pentingnya Penanganan Medis Segera

Dilansir dari Michiganautolaw, kehilangan pendengaran setelah kecelakaan adalah kondisi yang membutuhkan perhatian medis segera. Tidak hanya itu bisa menjadi tanda bahwa Anda mengalami cedera serius, tetapi kegagalan untuk mendapatkan perawatan dengan cepat dapat menyebabkan tuli permanen total atau sebagian atau tinnitus kronis.

Itu juga bisa menjadi tanda cedera yang lebih serius, seperti cedera otak traumatis. Banyak korban kecelakaan yang menderita cedera ini tidak dapat melanjutkan pekerjaan normal, kehidupan keluarga dan kegiatan sosial dan rekreasi mereka.

Tidak jarang korban yang menderita gangguan pendengaran akibat kecelakaan mengalami perasaan mudah tersinggung, lelah, depresi, menarik diri, kesepian, berkurangnya kewaspadaan, berkurangnya kapasitas penghasilan, dan berkurangnya kesehatan secara keseluruhan. Sayangnya, cedera emosional diperparah ketika banyak korban memilih untuk menghindari lingkungan sosial, yang selanjutnya dapat memperparah perasaan kesepian, keterasingan, dan depresi.

> Apa yang Menyebabkan Gangguan Pendengaran Setelah Kecelakaan?

Mekanisme cedera berikut ini adalah penyebab gangguan pendengaran yang paling sering terjadi setelah kecelakaan:

(1) cedera leher akibat pukulan atau benturan;

(2) cedera otak traumatis yang merusak jalur pendengaran;

(3) patah tulang tengkorak yang merusak liang telinga; atau

(4) tingkat desibel atau dampak dari penyebaran kantung udara kendaraan secara tiba-tiba, terutama saat berada di dekat telinga.

 

3 dari 4 halaman

a. Gejala

Anda harus mengunjungi dokter dan/atau penyedia layanan kesehatan jika Anda mengalami salah satu gejala berikut:

- Dering di telinga

- Kesulitan membedakan suara

- Kesulitan memahami kata-kata (terutama bila ada kebisingan latar belakang)

- Pendengaran teredam

- Gatal yang menyakitkan atau terbakar di telinga

- Tekanan atau rasa penuh di salah satu atau kedua telinga

- Pusing

- Masalah dengan keseimbangan

- Tidak nyaman

b. Jenis cedera

Kehilangan pendengaran setelah kecelakaan mobil bisa jadi merupakan tanda bahwa Anda menderita salah satu cedera serius berikut ini:

(1) vertigo;

(2) ketulian;

(3) tinnitus;

(4) gendang telinga pecah;

(5) gangguan aliran darah ke koklea;

(6) kerusakan jaringan telinga bagian dalam, membran, dan sel rambut; atau

(7) kerusakan pada tulang kecil di telinga tengah Anda.

 

4 dari 4 halaman

Bagaimana Mengatasinya?

Untuk memastikan Anda didiagnosis dengan benar, Anda memerlukan rujukan ke otolaryngologist (yaitu, dokter telinga, hidung dan tenggorokan) yang spesialisasinya mencakup evaluasi, diagnosis, dan perawatan orang yang menderita gangguan pendengaran setelah kecelakaan. Anda mungkin juga perlu dirujuk ke ahli otologi atau ahli saraf (yang merupakan ahli THT bersertifikat) dan audiolog.

Juga umum bagi orang yang menderita gangguan pendengaran setelah kecelakaan untuk dirujuk ke ahli saraf untuk mengesampingkan cedera otak traumatis karena cedera ini ditambah dengan sakit kepala dan tinitus biasanya terlihat sebagai akibat dari cedera otak, serta cedera terisolasi. Biasanya ahli saraf akan merujuk korban untuk MRI atau pencitraan diagnostik lainnya untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain, seperti tumor, massa yang menempati ruang angkasa, dan trauma pada otak.

Perawatan mungkin termasuk pembedahan, implan koklea dan alat bantu dengar.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.