Sukses

Ramai-Ramai Warga Australia Dorong Disney Bikin Karakter Princess Penyandang Disabilitas

Hannah Diviney, gadis yang didiagnosis menderita cerebral palsy sejak lahir, memelopori kampanye kepada Walt Disney Co untuk menciptakan karakter princess penyandang disabilitas.

Liputan6.com, Australia - Hannah Diviney, gadis asal Australia yang didiagnosis menderita cerebral palsy sejak lahir, memelopori kampanye kepada Walt Disney Co. untuk menciptakan karakter princess penyandang disabilitas.

Sebagaimana ditulis Reuters, kampanye ini didukung oleh berbagai aktris dan aktor luar negeri, di antaranya Reese Witherspoon, Jameela Jamil dan Mark Hamill.

Warga Sydney, Australia ini mengatakan dia percaya hidupnya, dan perjalanan menuju mencintai serta menerima dirinya, akan jauh berbeda apabila dia melihat representasi karakter penyandang disabilitas di film saat ia beranjak dewasa.

Diviney menjelaskan, pada dasarnya kampanye ini dilakukan untuk menciptakan karakter princess Disney penyandang disabilitas. Alasan khususnya adalah menurutnya, princess Disney merupakan karakter yang sangat dilihat oleh masyarakat. 

"Mereka [karakter princess Disney] sering Anda lihat [dimana saja], di seprai, mainan, buku-buku, pesta ulang tahun, kostum Halloween dan masih banyak lagi. Jadi, saya ingin mendapatkan visibilitas yang maksimal dengan pilihan saya,” jelas Diviney kepada Reuters pada 4 Maret 2023.

Gadis berusia 23 tahun ini pertama kali memulai gerakan ini pada 2020 dengan menciptakan kampanye online agar Disney membuat karakter princess penyandang disabilitas. Hingga saat ini, petisi tersebut telah ditandatangani oleh lebih dari 64.000 orang secara online.

Editor platform berita online untuk wanita dan baru-baru ini menjadi bintang serial TV Australia Latecomers, mengaku dirinya merasa sulit tumbuh dewasa dengan perasaan berbeda dari anak-anak lain. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Impian Sejak Kecil

"Kampanye ini adalah transformasi mimpi masa kecil menjadi sesuatu yang nyata dan nyata," tulis Diviney melalui e-mail kepada Fox News Digital pada Jumat 3 Maret 2023.

Dia menambahkan, "Representasi penting bagi saya karena saya tidak pernah memilikinya –dan pada tahun 2023, menurut saya itu tidak lagi cukup baik,"

Dalam pesan yang ditujukan langsung ke Disney, ditulis bahwa dia menulis pesan ini untuk mereka, sebagai seorang wanita muda yang selalu menyukai film Disney, tetapi tidak pernah melihat dirinya [sebagai penyandang disabilitas] di dalamnya.

Dia melanjutkan dalam pesannya, "Menciptakan seorang putri yang cacat [kami tahu betapa berpengaruhnya karakter-karakter itu] akan memberi jutaan anak di seluruh dunia kesempatan yang tak ternilai untuk melihat diri mereka berpetualang, hidup penuh kaya, dan menjadi pahlawan dalam cerita mereka sendiri,” tulisnya.

 

3 dari 4 halaman

Tak Segan Kecam Artis Atas Dasar Penghinaan

Pada 2022 lalu, Diviney mengecam penyanyi Lizzo di Twitter karena menggunakan kata ‘spaz’ dalam lagu mereka. Kata ‘spaz’ merupakan istilah yang meghina untuk penyandang spastic diplegia.

Diviney melalui akun Twitter pribadinya @hannah_Diviney megatakan "Hei @Lizzo, disabilitas kelumpuhan otak saya secara harfiah diklasifikasikan sebagai spastic diplegia (di mana spastisitas mengacu pada rasa sesak yang menyakitkan di kaki saya) lagu baru Anda membuat saya sangat marah dan sedih. 'Spaz' bukan berarti ketakutan atau gila. Ini adalah hinaan. Ini tahun 2022. Jadilah lebih baik." tulis Diviney pada Juni 2022.

Bukan hanya Lizzo, sekitar satu bulan kemudian, penyanyi legendaris Beyonce pun ikut dikecam oleh Diviney karena juga menggunakan kata ‘spaz’ pada lagu barunya.

Kedua artis tersebut kemudian menghapus kata itu dan merekam kembali lagu mereka dengan adanya pergantian lirik.

4 dari 4 halaman

Apa Itu Cerebral Palsy?

Cerebral Palsy (CP) merupakan suatu penyakit yang memengaruhi kemampuan individu untuk bergerak dan mempertahankan postur tubuh.

Ini mengacu pada sekelompok gangguan yang memengaruhi fungsi otak dan sistem saraf, termasuk keterampilan motorik, fungsi kognitif, penglihatan, pendengaran, dan ucapan.

Melansir Fox News Digital, penyakit ini merupakan kecacatan seumur hidup tanpa obat.

Cedera pada otak sering terjadi saat anak masih dalam kandungan. Namun, cedera bisa terjadi saat persalinan atau pada tahap awal perkembangan otak setelah lahir.

Gejala dapat dilihat sejak lahir hingga usia tiga tahun. Anak-anak yang menderita CP dapat memilih untuk mengikuti pendidikan umum atau kelas pendidikan khusus, tergantung pada kebutuhan masing-masing.

Jenis CP yang paling umum adalah yang dimiliki oleh Diviney, yakni diplegia spastik.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini