Sukses

Mata Kering, Gejala Mata Tiroid Paling Sering Sebelum Penderitanya Alami Kebutaan

Lebih dari 40 persen penderita gangguan tiroid mengalami komplikasi pada mata, yang disebut penyakit mata tiroid. Penyakit ini memiliki gejala yang perlu diwaspadai.

Liputan6.com, Jakarta Lebih dari 40 persen penderita gangguan tiroid mengalami komplikasi pada mata, yang disebut penyakit mata tiroid. Penyakit ini memiliki gejala yang perlu diwaspadai.

"Proptosis atau eksoftalmus merupakan salah satu kondisi mata tiroid yang kerap dijumpai di tengah masyarakat. Satu atau kedua bola mata penderitanya menonjol ke depan akibat pembengkakan pada otot atau jaringan lunak sekitar bola mata," kata Dokter Mata Subspesialis Neuro-Oftalmologi JEC dan Ketua Layanan JEC Thyroid Eye Center Alia Arianti.

Alia menerangkan, kasus mata tiroid bisa memiliki derajat ringan, sedang, berat hingga sangat berat. Namun bila seseorang mengalaminya bisa menyebabkan gangguan fungsi penglihatan ganda, juling, gangguan saraf optik yang terjepit hingga kebutaan permanen.

"Gejala mata tiroid kerap disepelekan karena dianggap umum, seperti mata melotot, kemerahan di bagian putih mata, mata kering atau dry eye, dan mata berair. Padahal, jika penanganan tidak tepat, penderita mata tiroid juga terancam fungsi penglihatannya yaitu pandangan ganda, penurunan ketajaman penglihatannya, hingga terjadi kebutaan,” katanya.

Direktur Utama RS Mata JEC @ Menteng Referano Agustiawan mengatakan, gejala yang paling sering dikeluhkan pasien mata tiroid adalah mata kering. Dan kadang-kadang mata pasien menonjol akibat penebalan otot mata yang berlebihan. 

"Selain mata kering, pasien mengalami pandangan ganda karena kerja otot terganggu. Misalnya melihat duit 100 ribu jadi 200 ribu. Kalau benar, tentu menyenangkan ya. Tapi pasien yang mengalami bisa sangat terganggu sampai pusing," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Banyak Dialami Perempuan

Menurut Alia, penyakit tiroid mata lebih rentan terjadi pada perempuan. Namun bisa juga dialami laki-laki.

"Iya, seringnya pada perempuan. Tapi pada laki-laki bisa lebih berat. Mungkin karena hipertiroid cenderung dialami oleh perempuan," ujarnya.

Penyakit ini pun bisa menyerang anak-anak meskipun kasusnya jarang. "Bisa terjadi, tapi jarang karena hipertiroid ini sering dialami oleh wanita di usia produktif."

Kalangan yang memiliki faktor risiko mata tiroid lebih tinggi, antara lain:

- perempuan,

- perokok,

- usia lanjut,

- kontrol hormon tiroid yang buruk,

- pasca tindakan radioactive iodine,

- adanya komorbiditas seperti diabetes melitus,

- adanya stresor,

- durasi hipertiroid yang lama

 

3 dari 4 halaman

Penanganan Menyeluruh

Referano mengatakan, penanganan mata tiroid mesti dilakukan secara menyeluruh karena kaitan eratnya dengan penyakit tiroid yang berdampak pada metabolisme tubuh.

"Artinya, penanganan terhadap pasien mata tiroid harus terintegrasi dengan disiplin medis lainnya. JEC Thyroid Eye Center diperkuat 11 dokter spesialis mata dan 2 dokter konsultan endokrinologi penyakit dalam. Sementara, dari segi teknologi, layanan terbaru JEC ini melibatkan fasilitas pendukung, meliputi: laboratorium, skrinning, USG, serta pemeriksaan diagnostik mata lengkap seperti pemeriksaan luas lapang pandang, OCT, foto fundus, serta pemeriksaan penunjang lainnya," ujarnya.

 

 

4 dari 4 halaman

Bisakah Penyakit Ini Diobati?

Alia mengungkapkan, penyakit mata tiroid sebaiknya ditangani sedini mungkin guna mencegah semakin parah kerusakannya. 

"Jika ada gejala sisa permanen akan berat. Jadi lebih baik deteksi dini mata tiroid," kata Alia.

Referano menambahkan, pemeriksaan rutin semakin krusial untuk membantu penanganan mata tiroid sesegera mungkin.

"Apabila kondisi penyakit tiroid dan mata tiroid terdiagnosis lebih awal, sangat mungkin perkembangannya diperlambat sebelum memberi dampak yang memburuk, termasuk turunnya ketajaman penglihatan sampai kebutaan," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.