Sukses

55 Perusahaan Buka Lowongan Pekerjaan untuk Penyandang Disabilitas di Yogyakarta

Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta menggelar "job fair" yang menawarkan 3.914 lowongan pekerjaan dari sebanyak 55 perusahaan, termasuk di dalamnya lowongan pekerjaan untuk penyandang disabilitas

Liputan6.com, Jakarta Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta menggelar "job fair" yang menawarkan 3.914 lowongan pekerjaan dari sebanyak 55 perusahaan, termasuk di dalamnya lowongan pekerjaan untuk penyandang disabilitas.

“Lowongan pekerjaan tidak hanya ditujukan untuk masyarakat umum saja tetapi juga dibuka untuk penyandang disabilitas. Ada beberapa perusahaan yang membuka lowongan untuk penyandang disabilitas,” kata Sub Koordinator Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Sunarto di Yogyakarta, dikutip Antara, Senin (21/11/2022).

Menurut dia, para penyandang disabilitas dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk melamar dan memperoleh pekerjaan yang diharapkan.

Job fair tersebut digelar secara daring sehingga para pencari kerja dapat mengakses bursa kerja tersebut melalui laman jobfair.jogkakota.go.id untuk kemudian mendaftar agar memperoleh akun.

“Jika mengalami kesulitan saat mendaftar, maka pencari kerja bisa datang ke kantor dinas. Nanti akan ada petugas yang membantu membuatkan akun,” katanya yang menyebut ada beberapa pencari kerja yang meminta bantuan membuat akun.

Sunarto berharap, job fair yang digelar untuk pertama kalinya pada 2022 tersebut dapat mengurangi angka pengangguran di Kota Yogyakarta. Jumlah lowongan yang disediakan pun lebih banyak dibanding angka pengangguran di Kota Yogyakarta yang saat ini tercatat sebanyak 3.839 orang.

Banyaknya lowongan kerja yang ditawarkan perusahaan pada tahun ini, lanjut Sunarto juga mengindikasikan semakin pulihnya kondisi perekonomian. “Harapannya, lowongan pekerjaan yang ditawarkan bisa terserap oleh pencari kerja,” katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jumlah Pengangguran pada 2022

Jumlah angka pengangguran pada 2022 tersebut hampir sama dengan kondisi 2019 dengan 3.104 pengangguran, sedangkan angka pengangguran pada 2021 tercatat cukup tinggi yaitu 5.626 orang sebagai dampak pandemi COVID-19.

Penyelenggaraan job fair yang sepenuhnya digelar secara daring juga diharapkan dapat diakses oleh lebih banyak pencari kerja. “Saat job fair dibuka pada Selasa (15/11), memang baru 98 pencari kerja yang mengajukan akun tetapi kami yakin jumlahnya akan semakin banyak karena kegiatan ini akan digelar hingga 29 November,” katanya.

Perusahaan yang mengikuti job fair pada tahun ini memiliki bidang usaha yang sangat beragam baik perusahaan nasional atau multinasional di antaranya Larissa, Mirota, Cokelat Monggo, BUMN PMN, Alfamidi, RS Happy Land, Indomaret, dan lainnya, demikian Sunarto.

 

3 dari 4 halaman

Pemerintah Tekankan Inklusivitas dan Perlindungan Tenaga Kerja bagi Difabel

Sebelumnya, Menteri Kooordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia telah mewajibkan untuk mempekerjakan sekurang-kurangnya 1% penyandang disabilitas dari total tenaga kerja.

Di samping itu, untuk membentuk pertumbuhan dan produktivitas yang berkualitas, pelaku usaha perlu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tenaga kerja dan penyandang disabilitas.

“Kita perlu memastikan tempat kerja yang inklusif. Dengan inklusivitas, lingkungan kerja yang kondusif dan produktivitas yang lebih tinggi lebih mungkin tercapai, “ ucap Menko Airlangga dalam keterangan resmi yang dikutip Ekon.go.id.

Menurutnya, adopsi keterampilan baru sangat penting. "Selama tahun-tahun awal pandemi, sekitar 255 juta tenaga kerja penuh waktu hilang dan mengakibatkan penurunan pendapatan tenaga kerja global sebanyak 8,3% tahun ini,” ujarnya."

 

4 dari 4 halaman

Perlindungan Sosial bagi Pekerja

Di era digitalisasi yang tak terbendung lagi saat ini, peningkatan kerangka perlindungan sosial menjadi hal yang sangat penting serta terdapat kebutuhan untuk membangun kembali keterampilan tenaga kerja baru dan melatih kembali yang sudah ada agar mampu beradaptasi dengan sifat pekerjaan baru.

“Memperoleh keterampilan baru adalah inti dari tema L20, yang menekankan pada pentingnya pemulihan tenaga kerja dan pekerjaan agar mereka lebih tahan terhadap guncangan di masa depan,” ujar Menko Airlangga.

Menko Airlangga menyampaikan bahwa Program Kartu Prakerja yang diinisiasi oleh Pemerintah Indonesia telah dirancang untuk memenuhi tujuan tersebut serta mampu untuk mempersiapkan generasi berikutnya dengan perangkat pengetahuan baru dan pada saat yang bersamaan mampu meningkatkan inklusi keuangan.

“Hingga saat ini, program tersebut telah menyalurkan lebih dari Rp34 triliun kepada lebih dari 14 juta orang, di mana 50% adalah perempuan,” ungkap Menko Airlangga.

Selanjutnya, pandemi Covid-19 telah mengajarkan untuk tidak mengabaikan peran perlindungan bagi tenaga kerja. Dengan program pelatihan ulang melalui pelatihan kejuruan berkelanjutan, Pemerintah meningkatkan perlindungan bagi tenaga kerja agar lebih mudah beradaptasi dengan perubahan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.