Sukses

Barbie Makin Inklusif, Kini Ada yang Kenakan Alat Bantu Dengar

Boneka Barbie kini semakin beragam dan inklusif. Baru-baru ini, perusahaan mainan Amerika Mattel memproduksi Barbie yang dilengkapi dengan Alat Bantu Dengar (ABD) di telinganya.

Liputan6.com, Jakarta Boneka Barbie kini semakin beragam dan inklusif. Baru-baru ini, perusahaan mainan Amerika Mattel memproduksi Barbie yang dilengkapi dengan Alat Bantu Dengar (ABD) di telinganya.

Barbie ini dibuat sebagai langkah memperkenalkan keragaman dan mewakili para penyandang Tuli.

Dalam peluncurannya, perusahaan tersebut menggandeng aktris Tuli dari Inggris, Rose Ayling-Ellis. Ia ikut diikutsertakan dalam kampanye Rose, Barbie & Friends.

Selain Barbie dengan ABD, ada pula boneka Ken dengan vitiligo (kondisi jangka panjang di mana bercak putih pucat berkembang di kulit). Untuk mewakili penyandang disabilitas daksa, ada boneka Fashionista baru dengan kaki palsu dan boneka Barbie di kursi roda.

Dalam sebuah foto, Rose Ayling-Ellis bersanding dengan tiga orang lainnya. Rose mewakili Barbie Tuli, model remaja Jamie, yang juga seorang siswa berusia 17 dengan vitiligo mewakili boneka Ken yang menyandang vitiligo. Kemudian ada Renee, seorang model dan pengguna kursi roda yang mewakili Barbie pengguna kursi roda. Dan Faisha , seorang guru yoga dan model dengan kaki palsu di bawah lutut, berpose dengan boneka yang dilengkapi kaki palsu.

Ini adalah bagian dari merek Barbie yang merayakan pandangan keindahan yang lebih luas, memungkinkan anak-anak bermain dengan lebih banyak boneka yang mencerminkan diri mereka sendiri dan dunia yang beragam di sekitar mereka.

“Sangat penting bagi anak-anak untuk dapat melihat diri mereka terwakili dalam mainan yang mereka mainkan,” kata Rose mengutip Disability Horizons, Jumat (23/9/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kisah Rose

Rose pun berkisah, ketika dirinya masih kecil, ia sempat menggambar alat bantu dengar di boneka Barbie miliknya agar terlihat seperti dirinya.

“Jadi saya senang Mattel merilis lebih banyak boneka yang mendorong anak-anak untuk merayakan dan merangkul perbedaan mereka.”

Rose Ayling-Ellis adalah aktris Tuli yang berasal dari Kent, Inggris. Ia lahir dari orangtua yang mendengar.

Rose belajar bahasa Isyarat Inggris (BSL) sejak kecil setelah ibunya termotivasi untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk berkomunikasi satu sama lain dan untuk mengikutsertakan Rose dalam komunitas Tuli.

Sejak itu, komunitas Tuli dan BSL telah menjadi bagian integral dari Rose dan identitasnya. Perempuan kelahiran 17 November 1994 ini bergabung dengan pemeran EastEnders pada tahun 2020 dan merupakan karakter Tuli pertama yang menggunakan BSL di sinetron. Rose dengan tegas memposisikan dirinya sebagai sosok yang sangat dicintai di layar televisi Inggris.

Pada 2021, Rose didorong ke industri yang lebih luas sebagai kontestan Tuli pertama yang muncul di Strictly Come Dancing BBC, Rose kemudian memenangkan kompetisi tersebut.

3 dari 4 halaman

Aktif di Komunitas Tuli

Selain akting, passion Rose terletak pada berbagi budaya Tuli dan advokasi komunitas Tuli. Ini dibuktikan dengan keterlibatannya dalam mengkampanyekan RUU BSL untuk disahkan oleh Pemerintah.

Awal tahun ini, Rose menjadi selebritas pertama yang menggunakan Bahasa Isyarat Inggris untuk membacakan cerita pengantar tidur CBeebies. Dan akhir bulan ini Rose akan menyampaikan kuliah Alternatif MacTaggart di Edinburgh Television Festival di mana dia akan mendiskusikan pengalamannya sebagai aktris Tuli dan kehidupan di industri TV .

Terkait penciptaan boneka disabilitas, Mattel berkonsultasi dengan para ahli di bidangnya tentang boneka baru agar secara akurat menggambarkan alat bantu dengar.

Audiolog pendidikan terkemuka dan advokat penderita gangguan pendengaran Dr Jen Richardson mengatakan:

“Saya merasa terhormat telah bekerja dengan Mattel untuk menciptakan refleksi akurat dari boneka dengan alat bantu dengar di belakang telinga.”

“Sebagai audiolog pendidikan dengan pengalaman lebih dari 18 tahun bekerja dalam advokasi gangguan pendengaran, ini menginspirasi mereka yang mengalami gangguan pendengaran yang tercermin dalam boneka,” kata Jen.

4 dari 4 halaman

Barbie yang Beragam

Jen pun sangat senang melihat pasien-pasiennya terutama yang masih kecil bermain dengan boneka yang mirip dengan mereka.

Boneka Barbie baru ini termasuk dalam kategori Barbie Fashionistas. Ini adalah tempat merek Barbie memberikan keragaman dan inklusi paling banyak. Sudah lebih dari 175 ragam Barbie telah diperkenalkan.

Keragaman ini terlihat dari berbagai warna kulit, warna mata, warna dan tekstur rambut, tipe tubuh, ragam disabilitas, dan mode untuk dipilih.

Merek Barbie terus menginspirasi anak-anak untuk bercerita lebih banyak dan menemukan boneka yang mewakili perasaan mereka.

Wakil Presiden Eksekutif dan Kepala Global Barbie dan Boneka, Mattel, Inc, Lisa McKnight, mengatakan, pihaknya sepenuh hati percaya pada kekuatan representasi.

“Dan kami berkomitmen untuk terus memperkenalkan boneka yang menampilkan berbagai warna kulit, tipe tubuh, dan disabilitas. untuk mencerminkan keragaman yang dilihat anak-anak di dunia sekitar mereka.”

“Penting bagi anak-anak untuk melihat diri mereka tercermin dalam produk dan mendorong bermain dengan boneka yang tidak menyerupai mereka untuk membantu mereka memahami dan merayakan pentingnya inklusi,” kata Lisa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.