Sukses

Inggris Aktifkan Layanan Panggilan Darurat 999 untuk Teman Tuli

Liputan6.com, Jakarta Sebuah layanan baru di Inggris memudahkan teman Tuli untuk membuat panggilan darurat untuk pertama kalinya.

Dilansir dari BBC, layanan yang disebut 999 BSL ini menggunakan bahasa isyarat Inggris (BSL) melalui aplikasi atau situs web.

Penelepon yang menghubungi layanan darurat 999 ini nantinya akan terhubung langsung dengan juru bahasa BSL. Penerjemah kemudian akan meneruskan informasi dari konservasi ke operator 999.

Seperti nomor-nomor umum yang dapat dihubungi orang-orang untuk menghubungi layanan darurat seperti ambulans, polisi, dan pemadam kebakaran maka 999 BSL juga gratis untuk digunakan dan dapat diakses 24 jamm sehari, tujuh hari seminggu.

Layanan teks untuk 999 juga sudah ada, namun pengguna harus mendaftar dulu baru bisa digunakan. Sementara layanan berbasis bahasa isyarat yang baru ini tidak memerlukan pendaftaran, artinya penelepon dapat menggunakannya selama aplikasi atau halaman web terbuka.

Untuk melakukan panggilan dengan 999 BSL, pengguna hanya perlu menekan tombol merah yang ada di aplikasi atau di halaman web yang akan menghubungkan mereka ke juru bahasa.

Ofcom, yang mengawasi sejumlah layanan komunikasi di Inggris termasuk TV dan radio, mengumumkan perusahaan telepon dan broadband harus sudah terpasangi layanan tersebut per Juni lalu, dengan mengatakan bahwa dengan itu bisa menyelamatkan banyak nyawa.

Sejumlah badan amal dan organisasi yang mengkampanyekan layanan tersebut menyambut baik kabar tersebut.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Terobosan baru

"Ini adalah terobosan yang akan menyelamatkan nyawa bagi penyandang Tuli dan berarti satu langkah maju menuju kesetaraan," kata Abigail Gorman yang merupakan manajer urusan publik dan kebijakan di badan amal kesehatan Tuli SignHealth.

"Kami tidak akan puas sampai penyandang Tuli memiliki akses penuh dan setara, terutama ke layanan kesehatan yang menyelamatkan jiwa."

James Watson-O'Neill yang merupakan kepala eksekutif SignHealth mengatakan layanan ini penting untuk semua orang dan bukan hanya komunitas tunarungu.

“Mereka sekarang dapat menghubungi layanan darurat secara langsung dan membantu siapa saja yang membutuhkan bantuan. Ini adalah terobosan besar dalam hal akses dan momen yang patut dirayakan,” katanya.

3 dari 4 halaman

Cara menyapa teman Tuli

Pernahkah Anda bertemu dengan teman Tuli saat di jalan atau di suatu tempat? Anda mungkin ingin menyapanya, namun ragu atau takut karena belum bisa berbahasa isyarat.

Harusnya Anda tidak perlu ragu untuk menyapa teman Tuli, asalkan tahu etika komunikasi dengan Disabilitas Tuli.

Dilansir dari laman instagram konekindonesia, ada beberapa etika komunikasi Disabilitas Tuli, sebagai berikut.

1. Menyapa dengan Sentuh, Salam dan Sapa

Berkomunikasilah dengan Bahasa Isyarat. Tapi jika Anda belum paham Bahasa Isyarat, boleh menggunakan tulisan, 'gesture' atau gerak bibir.

Tips: Jangan lupa untuk selalu menanyakan ke teman Tuli, mereka lebih suka berkomunikasi melalui apa.

2. Posisi Komunikasi Berhadapan

Meskipun Anda sudah ditemani Juru Bahasa Isyarat (JBI), Anda harus tetap menghadap ke teman Tuli ketika berkomunikasi.

Serta jika menyelenggarakan suatu event, Anda sebaiknya juga menyediakan akses JBI jika diperlukan.

 

4 dari 4 halaman

3. Hindari Sesuatu yang Menutupi Mulut

Hal ini bertujuan agar komunikasi kalian tidak terhambat.

Dalam kolom komentar, admin konekindonesia menyarankan kalau ternyata teman Tuli adalah seorang wanita yang memakai cadar, biasanya komunikasinya pakai tulisan.

4. Berkomunikasilah dengan Bahasa yang Sederhana

Tentunya hal ini agar teman Tuli dapat dengan mudah memahaminya.

Itulah beberapa etika berkomunikasi dengan teman Tuli yang perlu Anda ketahui. Semoga bermanfaat. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.