Sukses

Aktor Kim Dong Hee Minta Maaf karena Pernah Bully Anak Disabilitas Sewaktu SD

Menyusul laporan bahwa Kim Dong Hee yang melakukan bullying di sekolah, aktor tersebut mengeluarkan permintaan maaf melalui agensinya NPIO Entertainment.

Liputan6.com, Jakarta Menyusul laporan bahwa Kim Dong Hee yang melakukan bullying pada anak disabilitas di sekolah, aktor tersebut mengeluarkan permintaan maaf melalui agensinya NPIO Entertainment.

Pada bulan Februari 2021, seseorang yang tidak disebutkan namanya mengunggah sebuah postingan di komunitas online berjudul “Aktor Kim Dong Hee yang lahir pada tahun 1999 adalah pelaku kekerasan di sekolah.”

Postingan tersebut menyatakan, "Saya benar-benar benci melihatnya memiliki kebanggaan dalam karir sebagai selebriti dan menerima cinta dari orang-orang ketika di kehidupan sehari-harinya banyak memukul dan menindas orang," dikutip dari Koreatimes.

Penulis postingan tersebut juga menyertakan kesaksian dari orang-orang yang lulus dari sekolah yang sama dan menambahkan foto kelulusan Kim Dong Hee sebagai bukti.

Kemudian postingan tersebut diteruskan oleh netizen dan ikut membeberkan masa-masa di sekolah yang sama dengan Kim Dong Hee. “Kim Dong Hee menggantungkan rokok elektrik di lehernya atau menyimpannya di saku seragam sekolahnya, dan dia merokok di dalam kelas,” tulisnya. "Ia menampar wajah teman sekelas yang disabilitas dengan bermain game yang merugikan mereka, kemudian ia membuat orang-orang yang penurut memijatnya," tulis yang lain.

Dilansir dari soompi, pada bulan Desember 2021, pengacara Kim Dong Hee, Jang Hyun Woo, mengatakan dalam sebuah pernyataan resmi bahwa aktor tersebut dinyatakan tidak bersalah atas semua tuduhan kekerasan di sekolah. Namun kemudian pada tanggal 13 Januari, Kim Dong Hee merilis pernyataan berikut:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pernyataan Kim Dong Hee

"Halo, ini Kim Dong Hee.

Saya ingin memberi tahu Anda posisi saya tentang masalah yang dilaporkan kemarin.

Ketika saya duduk di kelas lima sekolah dasar, saya terlibat perdebatan dengan teman sekelas saya di kelas, dan akhirnya berubah menjadi pertengkaran. [Setelah itu], saya dihukum oleh guru saya. Ketika ibu saya mendengar berita itu, ia banyak memarahi saya dan membawa saya ke rumah teman sekelas itu untuk meminta maaf kepadanya dan ibunya.

Kemudian, kami tidak hanya menghadiri kelas les bersama, tetapi saya juga makan malam bersamanya dan keluarganya. Kami menghabiskan banyak waktu bersama tanpa masalah, jadi saya pikir mereka telah memaafkan saya.

Saya tidak tahu bahwa saya adalah satu-satunya yang berpikir seperti itu. Saya tidak menyadari bahwa mereka masih terluka karenanya.

Setelah postingan diunggah tahun lalu, saya ingin segera meminta maaf kepada teman saya, tetapi saya tidak dapat mengumpulkan keberanian karena saya takut semua yang tidak saya lakukan akan diterima sebagai kebenaran dan menyebabkan kesalahpahaman lain. Saya ingin mengoreksi apa yang tidak benar, yang telah berlangsung setahun sejak itu.

Karena penilaian dan pemikiran saya yang ceroboh ketika saya masih kecil, saya rasa saya tidak mengerti secara mendalam bagaimana perasaannya. Saya dengan tulus meminta maaf atas rasa sakit yang saya sebabkan, dan saya ingin kita menyelesaikannya.

Juga, saya sangat menyesal dan meminta maaf kepada mereka yang terluka oleh kata-kata dan tindakan saya yang tidak dewasa ketika saya masih muda.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini