Liputan6.com, Jakarta Jaringan bagian dalam telinga manusia mengandung protein yang rentan terhadap serangan COVID-19.
Gejala umum COVID-19 adalah batuk, pilek, sakit tenggorokan, demam dan kelelahan, tetapi sekarang pasien juga melaporkan gangguan pendengaran seperti telinga berdenging atau kehilangan pendengaran saat melawan virus atau beberapa minggu setelah pulih. Para ahli menyebutnya sebagai 'COVID Ear'.
Baca Juga
Dilansir dari Indian Express, Dr Santosh Jha, Pulmonolog dan Spesialis Perawatan Kritis, Porvoo Transition Care, mengatakan, “Virus corona menyerang paru-paru. Tapi, selain mempengaruhi sistem pernapasan, juga mempengaruhi telinga, hidung dan tenggorokan. Kehilangan penciuman dan rasa adalah salah satu gejala khas COVID-19.
Advertisement
Â
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Gejala COVID Ear yang bisa dialami seseorang:
Gejala COVID Ear yang bisa dialami seseorang:
- Kehilangan pendengaran
- Tinitus
Advertisement
- Kehilangan keseimbangan
- Sakit telinga
Dr Jha mengatakan kalau gejala COVID Ear tergantung tingkat keparahannya. Pasien dengan gejala ringan dapat pulih dalam 7-14 hari, tetapi pasien dengan gejala berat membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.
Tips untuk penderita COVID Ear
Dr. Jha mengatakan bahwa COVID Ear dapat dicegah dengan:
- Minum obat yang tepat
- Tetap terhidrasi.
- Makan dengan baik dan banyak istirahat.
- Atasi batuk dan sakit tenggorokan dengan madu atau obat batuk yang dijual bebas.
- Dapatkan bantuan medis jika gejalanya meningkat.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement