Sukses

Kenapa Fasilitas Transportasi Umum Seperti MRT dan LRT Sulit Diakses Disabilitas?

Aksesibilitas bagi penyandang disabilitas di transportasi umum kembali terganggu jika fasilitas yang awalnya sudah cukup baik kembali diubah.

Liputan6.com, Jakarta Aksesibilitas bagi penyandang disabilitas di transportasi umum kembali terganggu jika fasilitas yang awalnya sudah cukup baik kembali diubah.

Menurut Leindert Hermeinadi Spth Ketua Ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) DKI Jakarta, pelibatan penyandang disabilitas dalam pembangunan fasilitas memang sudah terjadi namun beberapa fasilitas mengalami perubahan sehingga akses kembali terganggu.

“Contohnya kereta api, itu sudah didesain bagus dan teman-teman berkursi roda sudah bisa lewat di tengahnya tapi mungkin karena ingin ramping jadi diubah lagi sehingga kursi roda hanya bisa masuk di ujung pintu,” kata Leindert dalam Lokakarya bersama Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia, ditulis Senin (30/11/2020).

Berbagai pembangunan yang sudah dilakukan dengan pelibatan penyandang disabilitas pada akhirnya kembali tidak bisa diakses karena ada perubahan di tengah pelaksanaan.

“Perubahan ini mungkin supaya rapi seperti MRT atau LRT, padahal itu posisi duduknya beda. Kalau kereta yang keluar kota itu berhadapan kalau dalam kota itu menyamping. Jadi kalau dibikin ramping, yang tengah tidak bisa digunakan oleh pengguna kursi roda.”

Ia menyimpulkan, pelibatan disabilitas dalam pembangunan sarana dan prasarana khususnya di bidang transportasi tidak hanya dibutuhkan saat perencanaan saja. Lebih jauh lagi, penyandang disabilitas perlu dilibatkan secara terus menerus.

“Memang pelibatan disabilitas itu bukan hanya perencanaannya tapi seterusnya dan kita bisa advokasi terus.”

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Akses dari Rumah ke Fasilitas Transportasi Darat, Laut, Udara

Tak dapat dimungkiri, perubahan di lapangan memang selalu ada, tambahnya. Hal ini juga disebabkan berbagai faktor, menurut Leindert, kadang yang mengerjakan tidak mau repot dan akhirnya tidak sesuai aturan.

Hal-hal tersebut perlu terus disuarakan dan diperlukan pula adanya kerja sama, katanya.

“Semua tanda atau semua informasi yang sudah jelas tetap membutuhkan petugas atau sumber daya manusia untuk memperjelas lagi.”

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah akses transportasi dari rumah ke stasiun, bandara, atau terminal. Bagi pengguna kursi roda, akses tersebut tidak mudah.

Leindert menyarankan untuk mulai menyediakan motor dengan bak tempel yang bisa mengangkut kursi roda. Motor tersebut khususnya dapat digunakan untuk mempermudah perpindahan pengguna kursi roda dari rumah ke stasiun, terminal, bandara, atau bahkan pelabuhan.

3 dari 3 halaman

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.