Sukses

SEC Setujui Permohonan Bursa AS untuk Daftarkan ETF Ethereum

Persetujuan ini berpotensi membuka jalan bagi ETF Ethereum untuk mulai diperdagangkan akhir tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) pada Kamis, 23 Mei 2024 waktu AS menyetujui permohonan dari Nasdaq, CBOE dan NYSE untuk mendaftarkan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang terkait dengan harga Ethereum, yang berpotensi membuka jalan bagi produk tersebut untuk mulai diperdagangkan akhir tahun ini.

Dilansir dari Yahoo Finance, Jumat (24/5/2024), meskipun begitu penerbit ETF Ethereum juga harus mendapatkan lampu hijau sebelum produknya dapat diluncurkan, persetujuan pada Kamis merupakan kemenangan kejutan besar bagi perusahaan-perusahaan tersebut dan industri mata uang kripto.

Perusahaan Keuangan Masih Menunggu Persetujuan

Sebelumnya banyak pihak yang memperkirakan SEC akan menolak pengajuan tersebut. Sembilan perusahaan keuangan termasuk VanEck, ARK Investments/21Shares dan BlackRock (BLK.N), membuka harapan baru untuk meluncurkan ETF Ethereum setelah SEC pada Januari menyetujui ETF bitcoin.

Kamis adalah batas waktu bagi SEC untuk memutuskan pengajuan VanEck. Pelaku pasar bersiap untuk menerima penolakan ini karena SEC tidak terlibat dengan mereka dalam aplikasi tersebut. 

Namun, dalam sebuah langkah yang mengejutkan, pejabat SEC pada Senin meminta bursa untuk segera menyempurnakan pengajuan, sehingga membuat industri berebut menyelesaikan pekerjaan berminggu-minggu hanya dalam beberapa hari, kata sumber.

Permohonan bursa telah meminta persetujuan SEC untuk perubahan aturan yang diperlukan untuk mendaftarkan produk baru, namun para perusahaan yang mengajukan masih memerlukan SEC untuk menyetujui pernyataan pendaftaran ETF yang merinci pengungkapan investor sebelum mereka dapat memulai perdagangan.

Berbeda dengan pengajuan bursa, tidak ada kerangka waktu tertentu di mana SEC harus memutuskan pernyataan tersebut. Pelaku industri mengatakan tidak jelas berapa lama waktu yang dibutuhkan.

SEC menolak ETF bitcoin spot selama lebih dari satu dekade karena kekhawatiran manipulasi pasar tetapi terpaksa menyetujuinya setelah Grayscale Investments memenangkan gugatan pengadilan tahun lalu.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Analis Standard Chartered Optimistis SEC Beri Izin ETF Spot Ethereum Pekan Ini

Sebelumnya, pasar tengah mengamati Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) ketika regulator hampir memutuskan apakah akan menyetujui ETF spot Ethereum.

Persetujuan SEC menjadi penantian mengingat tenggat waktu untuk proposal ETF spot Ether oleh Vaneck dan Ark Invest/21shares masing-masing pada tanggal 23 dan 24 Mei 2024.

Mengutip News.bitcoin.com, Jumat (24/5/2024) Kepala Riset FX dan Aset Digital di Standard Chartered, Geoff Kendrick, merevisi perkiraannya dan sekarang 80% hingga 90% yakin SEC akan menyetujui ETF spot Ethereum pekan ini.

Prediksi terbaru ini kontras dengan pandangannya pada bulan April 2024, ketika ia menyatakan keraguan tentang SEC yang menyetujui ETF spot Ethereum untuk Mei 2024.

"Setelah disetujui, kami memperkirakan bahwa ETF spot akan mendorong arus masuk sebesar 2,39-9,15 juta Ether dalam 12 bulan pertama setelah persetujuan. Dalam dolar AS, itu setara dengan sekitar USD 15 miliar hingga USD 45 miliar," ungkap Kendrick.

Kendrick juga memperkirakan Ether akan mempertahankan rasio harganya sebesar 5,4% dengan Bitcoin sepanjang tahun 2024, berpotensi mencapai USD 8,000 jika BTC mencapai USD 150,000 pada akhir tahun.

"Mengingat sekarang kita melihat Bitcoin mencapai level USD 150,000 pada akhir tahun 2024, ini berarti level USD 8,000 untuk Ether," jelas dia.

Ekspektasi pasar juga dibentuk oleh tren yang lebih luas dan perkembangan peraturan.

Potensi terpilihnya kembali mantan Presiden Donald Trump dianggap positif bagi pasar kripto di AS, dengan antisipasi kondisi peraturan yang menguntungkan yang selanjutnya dapat mendorong adopsi dan harga mata uang kripto.

"Kami berpendapat bahwa pemerintahan Trump yang kedua akan memberikan dampak positif (pada kripto) secara umum melalui lingkungan peraturan yang lebih mendukung," ujar Kendrick awal bulan ini.

3 dari 4 halaman

Regulator Inggris Bakal Terima Persetujuan Produk ETN Bitcoin dan Ethereum

Sebelumnya, Financial Conduct Authority (FCA), Pengawas industri jasa keuangan di Inggris, mengumumkan mereka akan menerima Exchange Traded Notes (ETN) untuk Bitcoin dan Ethereum.

ETN adalah instrumen utang yang didukung oleh penerbitnya, bukan kumpulan aset. ETN harus didukung secara fisik, memastikan aset kripto yang mendasarinya terutama disimpan di cold storage. 

Selain itu, aset tersebut harus disimpan oleh kustodian yang tunduk pada undang-undang Anti Pencucian Uang di Inggris, Uni Eropa, Swiss, atau Amerika Serikat.

Namun, pengawas tersebut mengatakan ETN ini hanya akan tersedia bagi investor profesional atau lembaga yang berwenang untuk beroperasi di pasar keuangan. 

Digambarkan sebagai jenis sekuritas utang tanpa jaminan, ETN melacak sekuritas yang mendasarinya dan tidak membayar bunga reguler. Setelah jatuh tempo, ETN membayar tunai berdasarkan kinerja sekuritas yang mendasarinya.

Butuh Pengawasan

Dalam pernyataannya, FCA juga memperingatkan Bursa Investasi yang Diakui (RIE) yang ingin meluncurkan ETN mereka perlu memiliki kontrol yang memadai. 

“Kontrol tersebut menjamin perdagangan yang tertib dan perlindungan investor. Selain itu, ETN kripto harus memenuhi semua persyaratan pencatatan negara tersebut,” kata FCA, dikutip dari Bitcoin.com, Minggu (19/5/2024).

4 dari 4 halaman

FCA Menegaskan Kembali Posisi Aset Kripto

Menurut pernyataan tersebut, FCA awalnya mengeluarkan perintah pada Januari 2020. Perintah ini melarang penawaran atau penjualan turunan kripto dan ETN yang merujuk pada jenis aset kripto tertentu.

Dalam pernyataan yang sama, FCA juga menegaskan kembali posisinya terhadap investasi kripto dan memperingatkan risiko terkait. Badan pengawas tersebut menyimpulkan pernyataannya dengan menjelaskan bagaimana mereka menerapkan undang-undang yang ada untuk mengecualikan perusahaan-perusahaan yang tidak memenuhi standar minimum untuk mencegah kejahatan keuangan.

Secara khusus, undang-undang ini telah diterapkan untuk melindungi pengguna yang berbasis di Inggris dari pemasaran kripto yang tidak adil atau menyesatkan dan untuk memperingatkan orang-orang akan penipuan kripto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.