Sukses

Harga Kripto Hari Ini 19 Februari 2024: Bitcoin dan Ethereum Melesat

Harga bitcoin dan ethereum kompak menguat di antara harga kripto jajaran teratas pada Senin, 19 Februari 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Harga kripto jajaran teratas sebagian besar bergerak di zona hijau pada Senin (19/2/2024). Harga bitcoin dan Ethereum kompak menguat.

Berdasarkan data Coinmarketcap.com, harga kripto kapitalisasi pasar terbesar Bitcoin (BTC) menguat 1,12 persen dalam 24 jam terakhir. Harga bitcoin melonjak 7,29 persen selama sepekan terakhir. Saat ini, harga bitcoin berada di posisi USD 52.187,07 atau sekitar Rp 815,11 juta (asumsi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.619).

Harga Ethereum (ETH) melambung dalam 24 jam terakhir. Saat ini, harga Ethereum melesat 3,37 persen. Selama sepekan terakhir, harga Ethereum terbang 14,32 persen. Kini, harga Ethereum berada di posisi USD 2.875,65 atau sekitar Rp 44,91 juta.

Harga binance coin (BNB) naik 0,32 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga BNB bertambah 9,83 persen. Saat ini, harga BNB berada di kisaran USD 353,04.

Harga solana (SOL) meroket 3,24 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga solana melambung 3,29 persen. Saat ini, harga solana berada di posisi USD 112,41.

Demikian juga penguatan dialami harga XRP. Harga XRP naik 1,96 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga XRP bertambah 6,04 persen. Kini, harga XRP berada di posisi USD 0,56 persen.

Harga cardano naik 1,28 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga cardano melejit 14,52 persen. Saat ini, harga cardano (ADA) berada di posisi USD 0,6231.

Harga avalanche (AVAX) bertambah 2,20 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga avalanche naik 1,62 persen. Kini, harga avalanche berada di posisi USD 40,54.

Harga dogecoin (DOGE) melesat 2,38 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga dogecoin melambung 5,02 persen. Saat ini, harga dogecoin berada di posisi USD 0,08546.

Harga kripto hari ini seperti stablecoin tether USDT (USDT) melemah 0,01 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga USDT susut 0,02 persen. Kini, harga USDT berada di posisi USD 1,00.

Harga USDC naik 0,05 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga USDC memerah. Saat ini, harga USDC berada di posisi USD 0,9999.

Kapitalisasi pasar kripto global naik 1,64 persen dalam satu hari menjadi USD 1,97 triliun.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bos The Fed Ungkap Rencana Penerbitan Dolar Digital dan Atur Stablecoin

Sebelumnya, Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell memberikan kabar terkait rencana kebijakan untuk dua aset digital, yakni dolar digital dan stablecoin. 

Kepada anggota Kongres Amerika Serikat, Powell menyampaikan informasi terkini mengenai mata uang digital bank sentral atau CBDC.

"Jika kita ingin memiliki CBDC, Kongres perlu mengesahkannya," tegas Bos The Fed tersebut dikutip dari laman bitcoin.com, ditulis Sabtu (17/2/2024).

Sebelumnya, Powell mengadakan pertemuan tertutup dengan Partai Demokrat di Komite Jasa Keuangan DPR Amerika Serikat untuk melaporkan progres soal dolar digital.  

"Jika kami ingin memiliki CBDC, Kongres wajib mengesahkannya. Kita bukannya pendukung, tapi kita belum membuat keputusan untuk menyarankan CBDC kepada Kongres," kata Powell dikutip oleh salah seorang sumber dalam pertemuan tersebut. 

Bos The Fed juga menekankan pentingnya kerangka kerja untuk stablecoin. Hal itu turut didiskusikannya dalam pertemuan tertutup bersama anggota dari Komite Jasa Keuangan DPR Amerika Serikat.

"Kita membutuhkan kerangka kerja untuk stablecoin," ujar Powell, menurut seseorang yang juga berada dalam pertemuan itu. 

Powell menyatakan, ia sangat mendukung pembentukan UU Stablecoin. "Senang kita sudah semakin dekat (ke arah sana)," imbuh dia. 

Di saat The Fed tengah mengkaji untuk menerbitkan dolar digital, Wakil Ketua Dewan Gubernur Bidang Pengawasan The Fed Michael Barr sempat terpikir itu masih membutuhkan waktu panjang.

"Investigasi dan penilitian sangat berbeda dengan pengambilan keputusan tentang langkah selanjutnya dalam hal pengembangan sistem pembayaran. Kita masih jauh dari itu," ungkapnya. 

 

3 dari 4 halaman

Potensi Dolar Digital

Sementara pada Maret 2023, Powell menuturkan, The Fed telah berinteraksi dengan publik secara berkelanjutan mengenai potensi dolar digital. 

"Kita belum dalam tahap mengambil keputusan konkret. Apa yang kami lakukan adalah bereksperimen dalam jenis eksperimen tahap awal," terang dia. 

Di sisi lain, banyak anggota parlemen yang menentang penerbitan dolar digital. Pada awal tahun ini, anggota Kongres Tom Emmer menegaskan, 75 anggota parlemen AS ikut mensponsori UU Negara Anti Pengawasan CBDC.

Selain itu, calon presiden yang juga mantan Presiden Amerika Donald Trump telah berjanji untuk memastikan The Fed tidak akan meluncurkan CBDC, jika ia terpilih lagi jadi kepala negara.

4 dari 4 halaman

Mantan Presiden AS, Donald Trump Sebut CBDC Sebagai Ancaman Bahaya

Sebelumnya diberitakan, Mantan Presiden AS, Donald Trump mengadakan rapat umum di negara bagian New Hampshire pada Rabu, 17 Januari 2024. Dalam rapat tersebut, Trump membahas beberapa topik salah satunya terkait mata uang digital bank sentral (CBDC). 

Trump menyebut CBDC sebagai ancaman berbahaya terhadap kebebasan. Trump berjanji untuk menghentikan pembuatan CBDC jika dia terpilih sebagai presiden Amerika Serikat. Banyak anggota parlemen AS memiliki skeptisisme yang sama dengan Trump terhadap mata uang digital bank sentral, termasuk senator AS Tom Emmer. 

“Malam ini saya juga membuat janji lain untuk melindungi warga Amerika dari tirani pemerintah. Sebagai presiden Anda, saya tidak akan pernah mengizinkan penciptaan mata uang digital bank sentral,” kata Trump dalam rapat tersebut, dikutip dari Bitcoin.com, Sabtu (20/1/2024).

Anggota kongres telah memperkenalkan Undang-Undang Negara Anti-Pengawasan CBDC, yang sekarang memiliki 75 sponsor bersama. RUU tersebut melarang Federal Reserve menggunakan CBDC untuk kebijakan moneter atau menawarkan layanan langsung kepada individu.

Beberapa pejabat The Fed dan anggota parlemen mempertanyakan perlunya CBDC. Gubernur The Fed Michelle Bowman, misalnya, mengatakan pada Oktober tahun lalu melihat argumen yang meyakinkan CBDC AS dapat menyelesaikan masalah dengan lebih efektif atau efisien dibandingkan alternatif lain.

Meskipun Federal Reserve telah mulai menjajaki implikasi dolar digital di AS, mereka belum berkomitmen untuk benar-benar menciptakannya. Pada September tahun lalu, Ketua Fed Jerome Powell mengklarifikasi belum memutuskan untuk melanjutkan proyek dolar digital.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini