Sukses

Harga Kripto Hari Ini 9 Oktober 2023: Bitcoin Cs Masih Terpuruk

Pasar kripto terpantau masih melemah pada perdagangan Senin (9/10/2023).

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Senin, (9/10/2023). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona merah.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali melemah 0,06 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 0,46 persen sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 27.927 per koin atau setara Rp 437 juta (asumsi kurs Rp 15.648 per dolar AS).

Ethereum (ETH) kembali melemah. ETH turun 0,15 persen sehari terakhir dan 5,30 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 25,53 juta per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB anjlok 0,34 persen dan 3,16 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 3,30 juta per koin. 

Kemudian kripto Cardano (ADA) kembali berada di zona merah. ADA merosot 0,42 persen dalam 24 jam terakhir dan 3,40 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 4.027 per koin.

Adapun Solana (SOL) masih perkasa. SOL terbang 1,03 persen dalam sehari dan 21,23 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 364.338 per koin.

XRP terpantau kembali berada di zona merah. XRP melemah 0,85 persen dalam 24 jam dan 1,14 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 8.101 per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) turut memerah. Dalam satu hari terakhir DOGE anjlok 0,72 persen dan 3,34 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 954,07 per token.

Harga kripto hari ini stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 1,09 triliun atau setara Rp 17.056 triliun. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Banyak Warga Brasil Beralih ke Stablecoin, Ada Apa?

Sebelumnya diberitakan, popularitas stablecoin di Brasil melonjak karena investor dan perusahaan mencari perlindungan selain dolar Amerika Serikat (AS) untuk melakukan lindung nilai terhadap volatilitas pasar aset. 

Eksekutif dari beberapa bursa kripto telah menyatakan permintaan stablecoin telah meroket sejak 2022, dan meledak selama bulan-bulan terakhir 2022. 

CEO Coinext, sebuah bursa kripto nasional, Jose Artur Ribeiro mengatakan kepada surat kabar lokal Brasil. O'Globo tentang manfaat penggunaan stablecoin, dibandingkan menggunakan dolar AS di rekening bank. 

“Stablecoin tidak membayar biaya administrasi atau kinerja. Mereka yang tahu bagaimana mengelola uang lebih suka menyerahkan manajemen kepada diri mereka sendiri. Dan stablecoin memiliki pasar yang benar-benar likuid yang bekerja 24 jam sehari yang mencerminkan harga pasar,” jelas Ribeiro, dikutip dari Bitcoin.com, Minggu (8/10/2023). 

Di sisi lain,  CEO pertukaran kripto Bitso, Thales Freitas mengindikasikan volume perdagangan stablecoin tumbuh sebesar 85 persen pada 2022 dan platform tersebut telah mengamati minat yang lebih besar dari orang Brasil untuk aset cryptocurrency ini. 

Dia menjelaskan perusahaan kecil dan menengah, dan individu yang pergi ke luar negeri, adalah yang mendorong permintaan stablecoin.

 

 

 

3 dari 4 halaman

USDT Tether di Antara Koin Pilihan

Ribeiro menambahkan USDT, stablecoin yang dipatok dalam dolar yang dikeluarkan oleh Tether, adalah salah satu aset yang mencatat peningkatan signifikan dalam volume perdagangannya.

USDT secara konsisten menempati peringkat teratas di antara aset cryptocurrency dalam hal nilai bergerak, menurut angka yang dirilis oleh Otoritas Pajak Brasil (RFB), yang menerima laporan transaksi yang dilakukan oleh bursa nasional.

Perusahaan pihak ketiga telah berupaya mengintegrasikan USDT dengan sistem pembayaran tradisional di Brasil. Pada Oktober 2022, Smartpay, sebuah perusahaan teknologi kripto, bermitra dengan Tecban, penyedia ATM, untuk menyediakan USDT Tether di 24.000 ATM di seluruh Brasil.

4 dari 4 halaman

Binance Berancang-ancang Hapus Perdagangan Stablecoin di Eropa, Ada Apa?

Sebelumnya diberitakan, seorang eksekutif Binance mengatakan perusahaan berencana untuk menghapus stablecoin di pasar Eropa pada Juni 2024 untuk mematuhi standar yang ditetapkan oleh Uni Eropa.

Kepala hukum di Binance France, Marina Parthuisot menjelaskan karena belum ada proyek yang disetujui,  perusahaan akan menghapus semua stablecoin di Eropa pada 30 Juni 2024. 

Langkah ini menyusul disahkannya peraturan kripto penting Eropa, undang-undang Pasar dalam Aset Kripto (MiCA), yang terjadi awal tahun ini pada Juni. Ketentuan undang-undang untuk stablecoin akan mulai berlaku setahun kemudian, pada Juni 2024.

Namun, Binance telah berubah pikiran sebelumnya mengenai penghapusan aset. Pada 26 Juni, mereka membatalkan keputusannya untuk menghapus koin privasi di Eropa karena adanya revisi operasinya untuk mematuhi standar Uni Eropa dan juga setelah mendengar masukan dari komunitasnya dan berbagai proyek.

“Hal ini dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap pasar di Eropa dibandingkan dengan negara lain di dunia,” kata Parthuisot, dikutip dari Cointelegraph, Senin (25/9/2023). 

Mengenai masalah stablecoin, pengacara yang mengikuti situasi seputar undang-undang UE yang baru berkomentar pada Juli batasan transaksi stablecoin dapat menahan adopsi kripto di Eropa. 

Di bawah aturan MiCA, akan ada batasan USD 216 juta atau setara Rp 3,3 triliun (asumsi kurs Rp 15.408 per dolar AS) yang dikenakan pada stablecoin, termasuk Tether USDT dan USDC.

Keputusan Binance untuk menghapus stablecoin demi mematuhi MiCA bukanlah satu-satunya contoh perubahan atas nama kepatuhan. Perusahaan dan negara telah beralih untuk memenuhi standar baru.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.