Sukses

Gerak Harga Bitcoin Masih Dibayangi Sentimen Utang AS

Karena Amerika Serikat tidak pernah mengalami gagal bayar utang sebelumnya maka akan sulit memprediksi bagaimana dampaknya untuk pasar kripto

Liputan6.com, Jakarta Harga Bitcoin (BTC) sempat naik tipis 0,06 persen bergerak di kisaran USD 26.810 atau setara Rp 400,5 juta (asumsi kurs Rp 14.940 per dolar AS) pada Selasa, 23 Mei 2023. Namun penguatan tak bertahan dan Bitcoin kembali terkoreksi cukup dalam pada Kamis. 

Pergerakan BTC cenderung terbatas disebabkan dari hasil pembicaraan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dengan Ketua DPR AS dari Partai Republik Kevin McCarthy berakhir tanpa kesepakatan tentang bagaimana langkah untuk menghindari potensi default atau gagal bayar utang.

Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha mengatakan karena Amerika Serikat tidak pernah mengalami gagal bayar utang sebelumnya maka akan sulit memprediksi bagaimana dampaknya ke pasar aset kripto.

“Namun, jika The Fed melakukan langkah mendorong suku bunga lebih tinggi, maka akan menyebabkan tekanan kepada aset kripto, khususnya BTC,” kata Panji, dalam siaran pers dikutip, Kamis (25/5/2023). 

Panji menambahkan, harga Bitcoin cenderung bergerak di kisaran USD 26.600 atau setara Rp 397,4 juta hingga USD 27.800 atau setara Rp 415,3 juta pada pekan ini. 

“Investor masih menunggu perkembangan lebih lanjut plafon utang AS dan risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal AS untuk menganalisis kebijakan moneter yang akan diambil dan data indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) pada April yang dirilis Jumat,” jelas Panji.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Data Utang AS

Data pemerintah AS menunjukkan, utang AS sudah menembus batas tertinggi sebesar USD 31,46 triliun setara Rp 470..028 triliun atau 137 persen dari produk domestik bruto (PDB) per Januari 2023. 

Hal ini menyebabkan pemerintah AS tidak bisa menerbitkan obligasi lagi untuk membiayai belanja negara, termasuk membayar utang. 

Saat ini, pemerintah serta Dewan perwakilan rakyat AS sedang berdiskusi untuk menaikkan plafon utang, menunda pembayaran utang, atau memangkas anggaran operasional negara agar terhindar dari ancaman gagal bayar. 

Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan default dapat terjadi paling cepat 1 Juni 2023 jika plafon utang tidak dinaikkan.

Kegagalan untuk mengangkat plafon utang akan memicu default yang akan mengguncang pasar keuangan dan mendorong suku bunga lebih tinggi dalam segala hal mulai dari pembayaran mobil hingga kartu kredit.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Aset kripto digunakan sebagai investasi komoditi yang dapat diperdagangkan di bursa berjangka.

    Kripto

  • Bitcoin seperti emas digital yang menawarkan dua pilihan yaitu sebagai alat investasi dan pembayaran.

    Bitcoin

  • The Fed adalah salah satu bank sentral di AS yang tertua dan berdiri sejak tahun 1913 melalui kongres.

    The Fed