Mastercard Luncurkan Layanan Kredensial Kripto untuk Transfer Lintas Negara

Liputan6.com, Jakarta Mastercard mengumumkan langkah perusahaan untuk meluncurkan layanan kredensial kripto untuk transfer lintas batas atau crossborder.

Pada tahap awal, Head of Crypto and Blockchain Mastercard, Raj Dhamodharan mengatakan Mastercard Crypto Credential memungkinkan dompet diidentifikasi dalam transaksi yang memenuhi persyaratan seperti Financial Action Task Force (FATF) aturan perjalanan.

Melansir laman Coindesk, Sabtu (29/4/2023), Mastercard Crypto Credential merupakan seperangkat standar umum untuk pengesahan interaksi, menggunakan teknologi dari CipherTrace, platform analitik blockchain terkenal yang disetujui Mastercard untuk diakuisisi pada akhir 2021 lalu.

“Jika dua orang ingin mentransfer dari satu negara ke negara lain, tingkat kepatuhan dan verifikasi yang diperlukan sangatlah rumit. Jadi, bagaimana Anda mengidentifikasi dompet itu. Dan bagaimana Anda bertukar informasi yang cukup tentang pihak lain?" kata Dhamodharan.

Transaksi lintas batas telah menjadi fokus pelacak blockchain CipherTrace, pencipta sistem mata uang kripto yang membantu perusahaan mematuhi aturan perjalanan.

Di bawah aturan itu, setiap kali crypto bernilai lebih dari USD 1.000 ditransaksikan antara dua pihak, penyedia layanan crypto pengirim diharapkan untuk mengkomunikasikan informasi identitas pribadi pengirim ke penyedia layanan crypto penerima, dan sebaliknya.

Untuk meluncurkan layanan tersebut, Mastercard bekerja sama dengan penyedia dompet Bit2Me, Lirium, Mercado Bitcoin, dan Uphold.

Perusahaan sedang mengerjakan proyek awal untuk memungkinkan transfer antara AS dan Amerika Latin dan koridor Karibia.

Lebih lanjut, Dhamodharan mengatakan perusahaan juga berencana memperluas adopsi teknologi serupa, termasuk layanan untuk transaksi non-fungible token (NFT).

Untuk itu, Mastercard bekerja sama dengan organisasi jaringan blockchain publik Aptos Labs, Ava Labs, Polygon, dan Solana Foundation.