Sukses

Harga Kripto Hari Ini Sabtu 31 Desember 2022: Bitcoin dan Ethereum Menghijau

Mayoritas harga kripto jajaran teratas termasuk bitcoin berada di zona hijau pada Sabtu, 31 Januari 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Harga kripto jajaran teratas termasuk bitcoin berada di zona hijau pada perdagangan Sabtu sore, (31/12/2022). Mayoritas kripto jajaran teratas bergerak di zona hijau.

Berdasarkan data Coinmarketcap, Sabtu, 31 Desember 2022, harga kripto berkapitalisasi besar, bitcoin (BTC) naik tipis 0,17 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, selama sepekan terakhir, harga bitcoin bergerak di zona merah. Saat ini, harga bitcoin berada di posisi USD 16.554,38 atau sekitar Rp 257,31 juta (asumsi kurs rupiah 15.544 per dolar AS).

Demikian juga harga ethereum (ETH) berada di zona hijau. Harga ethereum bertambah 0,28 persen selama 24 jam terakhir. Harga ethereum merosot 1,79 persen dalam sepekan terakhir. Kini, harga ethereum berada di posisi USD 1.196,58 atau sekitar Rp 18,59 juta.

Selain itu, harga binance coin (BNB) bertambah 0,59 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga BNB melonjak 0,37 persen. Saat ini, harga BNB berada di posisi USD 245,65 atau sekitar Rp 3,80 juta.

Harga XRP melonjak 1,33 persen dalam 24 jam terakhir. Akan tetapi, selama sepekan terakhir, harga XRP terpangkas 2,62 persen. Kini, harga XRP berada di posisi USD 0,3426.

Harga dogecoin (DOGE) melompat 2,45 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, harga dogecoin terpangkas 9,49 persen selama sepekan. Saat ini, harga dogecoin berada di posisi USD 0,066984.

Harga cardano (ADA) naik 1,86 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, selama sepekan terakhir, harga ADA tergelincir 4,41 persen. Kini, harga cardano berada di posisi USD 0,2463.

Demikian juga harga polygon (MATIC) berada di zona hijau. Harga polygon naik 0,22 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga polygon terperosok 4,57 persen.

Stablecoin seperti tether (USDT) berada di zona hijau dalam 24 jam terakhir. Demikian juga selama sepekan terakhir, harga tether susut 0,03 persen. Kini, harga tether berada di posisi USD 0,9997.

Selain itu, harga USD Coin (USDC) naik tipis 0,01 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga USDC bertambah 0,02 persen. Saat ini, harga USDC berada di posisi USD 1,00.

Harga binance USD (BUSD) melemah 0,04 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga BUSD menguat 0,03 persen. Kini harga BUSD berada di posisi USD 1,00.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Proyek Blockchain Bursa Efek Australia Gagal

Sebelumnya, pada Mei 2022, kepala sekuritas dan pembayaran Bursa Efek Australia (ASX) yang menjalankan bursa saham Australia, Tim Hogben memberi tahu para pedagang, operator pendaftaran saham, dan perwakilan lembaga kliring tentang penggunaan teknologi blockchain.

Proyek teknologi berbasis blockchain itu sebagian besar sudah siap setelah tujuh tahun pengembangan. Jika proyek ini berhasil terealisasi, menempatkan ASX di ambang transformasi pertama di dunia yang menggunakan teknologi blockchain.

"Sembilan puluh enam persen perangkat lunak saat ini berada dalam lingkungan operasi dan pengujian. 96 persen perangkat lunak itu berfungsi," kata Hogben dalam konferensi Asosiasi Pialang Saham dan Penasihat Investasi, dalam rekaman yang dilihat oleh Reuters, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (21/12/2022). 

Namun, pada November, ASX meninggalkan proyek tersebut, dengan alasan manajemen yang tidak berfungsi, kekhawatiran tentang kompleksitas dan skalabilitas produk, dan kesulitan menemukan pakar untuk mendukungnya. 

Pemberhentian terjadi setelah CEO baru Helen Lofthouse menugaskan tinjauan Accenture yang menemukan pembangunan kembali hanya 63 persen terkirim dan hampir setengah dari kode perlu ditulis ulang.

Hilangnya Kepercayaan

Lebih dari selusin broker, pelaku pasar lainnya, dan orang-orang yang terlibat langsung dalam proyek blockchain mengatakan kepada Reuters kegagalan tersebut telah menggoyahkan kepercayaan pada operator pada bursa Australia.

3 dari 4 halaman

Selanjutnya

Beberapa menyatakan kekecewaan atas waktu dan biaya yang mereka kontribusikan pada usaha yang gagal dan jaminan berulang ASX semuanya baik-baik saja dengan peningkatan, yang telah menghadapi lima penundaan sejak peluncuran awal yang dijadwalkan pada 2020.

Pengalaman tersebut juga menimbulkan pertanyaan tentang ketidaksesuaian antara janji dan realitas teknologi yang menopang mata uang kripto. 

Penggunaan buku besar terdistribusi dalam infrastruktur keuangan kritis Australia akan menjadi salah satu aplikasi paling signifikan dari sistem berbasis blockchain dalam pengaturan perusahaan arus utama.

Seorang juru bicara ASX mengatakan kepada Reuters dalam email perusahaan memberikan pembaruan proyek berdasarkan informasi terbaru yang tersedia dan beberapa tantangan.

4 dari 4 halaman

Pertukaran Kripto di Singapura Bakal Beri Sanksi kepada Rusia

Sebelumnya, Otoritas Moneter Singapura (MAS) mengatakan, pertukaran cryptocurrency yang dilisensikan untuk beroperasi di Singapura harus mematuhi sanksi keuangan terhadap Rusia.

Hal ini menindak lanjuti soal kelompok pro-Rusia telah mengumpulkan jutaan dolar dalam sumbangan kripto untuk mendukung Moskow perang di Ukraina. 

Pada Maret 2022, setelah invasi Rusia ke Ukraina, MAS memperkenalkan langkah-langkah keuangan yang ditargetkan pada bank, entitas, dan kegiatan Rusia yang ditunjuk di Rusia, serta kegiatan penggalangan dana yang menguntungkan pemerintah Rusia.

"Langkah-langkah ini berlaku untuk semua lembaga keuangan di Singapura, termasuk penyedia layanan token pembayaran digital (DPTSP) yang berlisensi untuk beroperasi di Singapura," kata MAS, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (24/11/2022).

MAS tidak mengatakan apakah telah menerima laporan pertukaran yang beroperasi di Singapura yang digunakan untuk menyumbangkan cryptocurrency ke kelompok pro-Rusia, tetapi menekankan DPTSP harus memiliki kontrol yang kuat untuk menghindari berurusan dengan bank yang terkena sanksi dan kegiatan yang dilarang.

"Misalnya, DPTSP harus melakukan uji tuntas pelanggan untuk mengidentifikasi dan memverifikasi identitas pelanggan mereka dan pemilik manfaat pelanggan, dan menyaring pelanggan mereka dan rekanan yang bertransaksi," kata juru bicara MAS.

Singapura menyambut baik adopsi kripto karena mereka memainkan peran pendukung dalam ekosistem aset digital yang lebih luas, tetapi telah memperketat peraturan setelah menyebut perdagangan aset ini "sangat berisiko".

Pada Oktober, MAS mengusulkan agar investor ritel di Singapura menjalani penilaian kesadaran risiko sebelum diizinkan untuk memperdagangkan mata uang kripto. Mereka juga tidak akan dapat menggunakan kartu kredit atau bentuk pinjaman apa pun untuk memperdagangkan mata uang kripto.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.