Sukses

Harga Kripto Hari Ini 3 November 2022: Bitcoin Cs Kembali Terbenam

Deretan kripto teratas kompak kembali melemah pada perdagangan Kamis (3/11/2022).

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada perdagangan Kamis (3/11/2022). Mayoritas kripto kembali melemah setelah sempat menguat dalam beberapa hari.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Kamis, 3 November 2022 pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah 1,62 persen dalam 24 jam dan 3,40 persen sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 20.131 per koin atau setara Rp 315,7 juta (asumsi kurs Rp 15.684 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) juga kembali melemah pagi ini. ETH ambles 3,82 persen dalam 24 jam dan 3,52 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.513 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) turut melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 1,44 persen, tetapi masih menguat 10,04 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 320,05 per koin. 

Kemudian Cardano, masih terkoreksi. Dalam satu hari terakhir ADA turun 4,11 persen dan 4,73 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,3846 per koin.

Adapun Solana (SOL) kembali bertengger di zona merah. Sepanjang satu hari terakhir SOL melemah 5,14 persen dan 2,20 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 30,64 per koin.

Sedangkan XRP juga harus terkoreksi. XRP merosot 2,66 persen dalam 24 jam terakhir dan 3,72 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,4519 per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) pada pagi ini harus rela mengakhiri reli Dalam satu hari terakhir DOGE terkoreksi 8,55 persen, tetapi masih meroket 77,32 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level USD 0,1273 per token.

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam alami pelemahan ke level USD 992,7 miliar dari sebelumnya di level USD 1 triliun.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Korea Selatan Bakal Perketat Hukuman Penipuan Kripto

Diberitakan sebelumnya, setelah runtuhnya Terra musim semi lalu, legislator Korea Selatan berencana meningkatkan undang-undang, memberikan penekanan khusus pada perlindungan investor dalam aset virtual dan hukuman yang keras untuk tindakan perdagangan yang tidak adil di industri.

Dilansir dari Cointelegraph, Rabu (2/11/2022), menurut media lokal, Komisi Jasa Keuangan Korea Selatan (FSC) dan Majelis Nasional sedang bekerja untuk meloloskan undang-undang baru.

Peraturan ini memungkinkan otoritas keuangan untuk memantau dan menghukum praktik perdagangan yang tidak adil seperti penggunaan informasi yang tidak diungkapkan, manipulasi harga, dan penipuan saat mengawasi pertukaran kripto. 

Meskipun sudah ada 14 proposal berbeda mengenai kripto dan aset digital yang beredar di Majelis Nasional dan Undang-Undang Dasar Aset Digital yang ambisius dan komprehensif sedang dibuat, yang satu ini harus menjamin lebih banyak perlindungan investor mulai 2023.

Sebelumnya terkait kasus dalam industri kripto, pihak berwenang Korea Selatan mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk co-founder Terra Do Kwon pada September, yang kemudian diberhentikan. 

Kemudian pada bulan yang sama, Interpol menambahkan Kwon ke daftar Red Notice, meminta penegak hukum menemukan dan berpotensi menahannya.

Pada 6 Oktober, kementerian luar negeri Korea Selatan memerintahkan pendiri Terra untuk menyerahkan paspornya atau itu akan dibatalkan. Pada akhir Oktober, FSC mengungkapkan mereka akan memantau paus kripto dengan aset lebih dari USD 70.000 atau sekitar Rp 1 miliar untuk mencegah upaya pencucian uang menggunakan aset digital.

3 dari 4 halaman

Vietnam Bakal Keluarkan Peraturan Kripto

Sebelumnya, perdana menteri Vietnam, Pham Minh Chinh, dilaporkan pemerintah negara itu harus mempelajari peraturan kripto. Ini didasari karena sebagian didasarkan pada penduduk yang terus memperdagangkan aset digital meskipun mereka tidak memiliki pengakuan hukum.

Menurut laporan 24 Oktober dari outlet berita online VnExpress, Chinh mengisyaratkan RUU tentang Anti Pencucian Uang, atau AML, harus mengakui amandemen pada mata uang virtual mengingat “pada kenyataannya, orang masih memperdagangkan” kripto di Vietnam. 

Komentar perdana menteri menyarankan pemerintah Vietnam dapat mempertimbangkan regulasi kripto untuk mengatasi perannya dalam kejahatan keuangan.

“Penting untuk mempelajari sanksi yang tepat, dan menugaskan pemerintah untuk membuat peraturan terperinci,” kata perdana menteri itu dikutip dari Cointelegraph, Selasa (1/11/2022).

Pemerintah Vietnam sebagian besar tidak mengakui cryptocurrency seperti Bitcoin sebagai metode pembayaran di negara tersebut, tetapi mengizinkan token untuk berada di area abu-abu yang tampaknya legal sebagai investasi. 

 

 

4 dari 4 halaman

Adopsi Kripto Global

Vietnam Peringkat Pertama dalam Adopsi Kripto Global

Sebuah laporan Chainalysis yang dirilis pada September menunjukkan Vietnam berada di peringkat pertama di antara semua negara dalam adopsi kripto pada 2022 dan 2021, dengan “daya beli yang sangat tinggi dan adopsi yang disesuaikan dengan populasi di seluruh alat cryptocurrency terpusat, DeFi, dan P2P.

Beberapa anggota parlemen lokal telah mendorong adopsi aset kripto karena ruang dan tingkat adopsi tumbuh. Pada Maret 2022, Wakil Perdana Menteri untuk Ekonomi Umum Le Minh Khai meminta Kementerian Keuangan mengeksplorasi dan mengubah undang-undang yang bertujuan mengembangkan kerangka kerja untuk cryptocurrency. 

Ini mengikuti inisiatif yang diumumkan oleh perdana menteri pada Juli 2021 yang mengarahkan Bank Negara Vietnam untuk mempelajari dan melakukan percontohan untuk mata uang digital.

Majelis Nasional Vietnam akan membahas RUU anti pencucian uang pada 1 November dan kemungkinan menyetujui atau menolaknya pada akhir sesi keempat pada 15 November.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.