Sukses

Pasar Kripto Lesu, Sentimen Suku Bunga The Fed Masih Membayangi

Investor cemas potensi kenaikan suku bunga acuan The Fed sebesar 75 basis poin di bulan depan.

Liputan6.com, Jakarta Memasuki akhir pekan, performa market kripto terus tertunduk lesu. Pergerakan sejumlah aset kripto teratas bahkan masih betah berada di zona merah dalam tiga hari terakhir, lantas kenapa bisa begitu?

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, mengatakan sepekan terakhir market kripto memang tampak belum mampu reli panjang. Market masih berada di fase konsolidasi lantaran investor belum bersikap all out.

"Investor masih wait and see, sehingga menimbulkan keraguan. Ekspektasi atas kenaikan suku bunga acuan The Fed yang kencang terus membayangi. Terlebih rapat The Fed akan berlangsung dua pekan lagi, ini yang membuat investor berpikir ulang sebelum beraksi di pasar kripto," kata Afid dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (22/10/2022).

Banyak investor cemas potensi kenaikan suku bunga acuan The Fed sebesar 75 basis poin di bulan depan. Hal ini lantaran inflasi tahunan AS September masih bertengger di 8,2 persen, jauh dari target inflasi The Fed yakni 2 persen. 

Bahkan ada kabar The Fed membuka peluang untuk mengerek suku bunga acuan hingga menuju lebih dari 4 persen di akhir tahun.

“Sikap investor saat ini sepertinya kembali melirik Bitcoin dibanding altcoin, jika diukur dari persentase penguatannya. Bitcoin Dominance kembali ke level 40 persen,” jelas Afid.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Analisis Teknikal

Dari analisis teknikal, Bitcoin melanjutkan laju penurunan setelah kandil harian ditutup merah dengan penurunan sebesar 1,05 persen. Penutupan kandil tersebut sekaligus menjadi konfirmasi terhadap breakdown 20-day exponential moving average (EMA).

Pergerakan harga Bitcoin sedang retest di level support-nya USD 18.920 atau sekitar Rp 293,9. Jika terus breakdown, penurunan diperkirakan akan berlanjut hingga menyentuh titik support di level USD 18.510.

Altcoin yang sedang alami penurunan yang signifikan dan masuk fase bearish adalah Axie Infinity (AXS) yang nilainya anjlok 8,84 persen dalam sehari terakhir. Nilai AXS tenggelam setelah jumlah pemain game Axie Infinity menyusut signifikan dalam sebulan belakangan.

Selain itu, investor AXS menduga bahwa sebanyak 21,5 juta token AXS yang saat ini memasuki vesting period akan segera dibuang pemiliknya setelah periode tersebut berakhir Senin (24/10.2022) mendatang.

Vesting period adalah sebuah jangka waktu tertentu di mana pemilik token wajib menyimpan tokennya sebelum bisa menjual atau mentransaksikannya. Alasan di balik proses ini adalah agar melindungi investor awal dari fluktuasi harga yang besar dan menghindari skema “pump and dump”.

 

 

DisclaimerSetiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.