Sukses

Manisnya Kecap Laron Khas Tuban

Tuban adalah sebuah kabupaten di Jawa Timur. Salah satu oleh-oleh yang harus kita beli saat berkunjung ke kota tersebut adalah kecap laron.

Citizen6, Tuban: Tuban adalah sebuah kabupaten di Jawa Timur. Di Tuban ada banyak sekali oleh–oleh khas yang patut kita beli ketika kita berkunjung ke kota tersebut. Salah satu oleh–oleh yang harus kita beli adalah Kecap Laron.

Buat kalian yang pernah tinggal atau kelahiran di Tuban pasti pernah merasakan manis dan enaknya makan memakai kecap laron tersebut.

Kecap Laron juga menjadi satu ikon kebanggaan Kota Tuban. Pemilik pertama atau pembuat kecap laron ini adalah Bapak Yuwono Hadisoesanto pada tahun 1945 asal kampung Kawatan Tuban. Kenapa ia memlih nama laron untuk menjadi nama dalam produk kecapnya, karena filosofinya, yaitu laron hidupnya berkelompok-kelompok, saling bantu, rukun, dan tidak pernah tarung.

Dulunya, pemilik kecap laron ini sempat ingin menjual pabriknya, karena melihat usia dan kondisi kesehatan yang semakin menurun. Lalu, pada 1972 pabrik kecap laron ini sempat terlilit juga dengan hutang dalam jumlah besar.

Kemudian Bapak Yuwono selaku pemilik Pabrik kecap Laron tersebut memutuskan Handoyo untuk menjalankan bisnisnya. Namun Handoyo menolak, karena ia sudah memiliki bisnis yang cukup maju dengan jumlah karyawan 35 orang.

Namun sebagai putra, akhirnya Handoyo mau berkorban dengan meninggalkan pabrik kuenya yang mulai sukses di Surabaya. Ia berkorban demi mengembalikan kejayaan bisnis keluarganya dan berusaha untuk membayar hutang pabrik orangtuanya dengan menjual asetnya di Surabaya pabrik anaknya dulu. Namun sayangnya, hutang pabrik orangtuanya terlalu besar.

Ketika itu, untuk mendapatkan pinjaman sangat sulit. Apalagi mengetahui pabrik kecap cap laron memiliki hutang yang tidak sedikit. Akhirnya Handoyo nekad cari tauke, penjual bahan baku yang mau dibayar di "belakang".

Lewat tangan Allah, Handoyo dipertemukan dengan juragan gula Jawa di Purwokerto. Dengan modal bayar belakang tadi pabrik kecap mulai lancar produksinya. Puncak kejayaannya terjadi pada 1980-an sampai 1990-an, dimana produksi kecap cap laron pernah mencapai 2 ton per hari. Kecap Laron juga telah memiliki sertifikasi halal dari MUI. Meskipun Kecap Laron mengalami pasang surut akhirnya Kecap Laron bisa Berjaya. (Andri Yani/mar)

Andri Yani adalah pewarta warga.

Mulai 30 September-11 Oktober ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Oleh-oleh Khas Kotaku". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini