Sukses

Tes Jabat Tangan Sederhana Ini Dapat Mengungkapkan Risiko Kematian Dini yang Anda Miliki

Tes jabat tangan sederhana dapat mengungkapkan risiko kematian dini yang Anda punya

Liputan6.com, Jakarta Tak seorang pun di antara kita yang bisa melihat masa depan, bahkan para profesional medis sekalipun, namun itu tidak berarti bahwa kita tidak boleh mewaspadai tanda-tanda bahwa kesehatan kita sedang tidak dalam kondisi terbaik, atau ada sesuatu dalam tubuh kita yang baru-baru ini berubah. 

Meskipun Anda tidak pernah tahu secara pasti berapa lama Anda akan hidup, ada beberapa hal yang dapat menunjukkan kondisi kesehatan Anda yang sebenarnya, termasuk apakah Anda memiliki kondisi kesehatan serius yang dapat menyebabkan kematian dini atau tidak.

Banyak faktor yang berperan ketika mempertimbangkan kemungkinan kematian dini, atau hidup sampai usia lanjut, dan ini termasuk jenis gaya hidup yang Anda jalani dan penyakit apa pun yang secara genetik cenderung Anda alami - namun ada satu tes yang sangat cepat yang dapat Anda lakukan pada diri Anda sendiri yang mungkin menunjukkan kondisi kesehatan Anda.

Tes ini cukup dengan menjabat tangan orang lain, dan menguraikan seberapa kuat genggaman Anda karena kelemahan saat menggenggam dapat memprediksi bahwa Anda termasuk dalam kelompok berisiko tinggi mengalami kematian dini.

Menurut laporan Mirror, ini karena kelemahan pada genggaman bisa menjadi tanda beberapa kondisi kesehatan serius seperti demensia dan masalah jantung. Berbagai penelitian telah dilakukan mengenai hal ini dan menunjukkan berulang kali bahwa mungkin ada hubungan antara mereka yang memiliki pegangan tangan yang lebih lemah dan risiko kematian dini yang lebih tinggi.

Terkait masalah jantung, kelemahan pada tangan dapat menunjukkan bahwa jantung seseorang juga lebih lemah, dan tidak memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh. Demikian pula, pada pasien lanjut usia yang menderita tekanan darah tinggi, sebuah penelitian menunjukkan bahwa terdapat risiko lebih tinggi terjadinya "kematian karena semua penyebab".

Di sisi lain, mereka yang memiliki cengkeraman lebih kuat memiliki risiko lebih rendah, dan penelitian menunjukkan bahwa hal ini menunjukkan "bahwa olahraga fungsional dapat meningkatkan prognosis penyakit penyerta."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kaitan lemahnya genggaman dengan berbagai penyakit

Lemahnya genggaman juga bisa menjadi tanda adanya risiko serangan jantung dan stroke, menurut penelitian lain, dan hal ini bahkan telah ditelusuri kembali menjadi tanda bagi mereka yang berusia paruh baya.

Sebuah studi terpisah, yang diterbitkan dalam British Medical Journal, yang berfokus pada lebih dari 1,1 juta partisipan menyimpulkan bahwa mereka yang mengalami kelemahan pada usia paruh baya memiliki risiko kematian 20 persen lebih tinggi akibat penyakit jantung, pernapasan, dan kanker.

Kelemahan pada tangan juga mungkin dikaitkan dengan depresi dan indikator awal demensia. Tes sederhana ini gratis, dan sebagai cara mudah untuk memantau kesehatan Anda secara keseluruhan, ini adalah sesuatu yang harus kita perhatikan secara rutin.

3 dari 3 halaman

Hati-hati, Ternyata Stres Bisa Jadi Pemicu Susah BAB

Saat ini, rasanya kita tidak benar-benar lepas dari tekanan hingga dapat menyebabkan stres. Seperti misalnya terkait tumpukan tugas dari pekerjaan yang tidak ada habisnya, tiba-tiba bertengkar dengan pasangan hanya karena meributkan hal-hal sepele, keluarga yang sakit, hingga barang-barang di rumah yang habis dan Anda tidak memiliki stoknya. Tidak jarang, kemacetan di jalan pun tidak bisa dihindari.

Akibat yang timbul dari hal ini salah satunya perut yang tidak terasa penuh dan tidak merasa nyaman. Bahkan, Anda pun juga menyadari sudah berhari-hari tidak Buang Air Besar atau BAB.

 Lantas, apakah benar stres bisa menyebabkan konstipasi atau sembelit? Berdasarkan informasi dari PureWow, Kamis (1/2/2024), Dr. Vicente Mera yang merupakan kepala Penyakit Dalam di SHA Wellness Clinic di Altea, Spanyol, akan menjelaskannya kepada Anda.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.