Sukses

Deretan Hewan di Kepulauan Galapagos yang Unik dan Langka

Saat ini, Galapagos tetap menjadi laboratorium alam yang unik, memikat para ilmuwan dan pengunjung. Jelajahi spesies yang sama yang menginspirasi Darwin, termasuk sembilan spesies eksklusif di Galapagos.

Liputan6.com, Jakarta Ketika Charles Darwin pertama kali mendarat di Kepulauan Galapagos pada abad ke-19, dia mungkin tidak menyangka bahwa kunjungannya ini akan menjadi tonggak sejarah dalam pemahaman kita tentang evolusi. Setelah lebih dari empat tahun berlayar di kapal penjelajah HMS Beagle, perjalanan panjang Darwin mencapai puncaknya di pulau-pulau vulkanik yang memukau ini. Saat itulah, ilmuwan Inggris tersebut menemukan keberagaman hewan yang luar biasa, memicu refleksi mendalam tentang perbedaan dan kemiripan di antara spesies-spesies ini.

Pemandangan yang memukau di Galapagos mengundang Darwin untuk bertanya-tanya tentang fenomena alam yang kompleks. Dia terpesona oleh keberagaman hewan-hewan yang, pada pandangan pertama, tampak serupa, tetapi mengungkap perbedaan signifikan ketika diteliti lebih mendalam. Hasil refleksi ilmiah Darwin terwujud dalam konsep seleksi alam dan evolusi, fondasi dari teori evolusi yang telah membentuk dasar pemahaman biologi modern.

Meskipun waktu telah berlalu sejak perjalanan Darwin, Kepulauan Galapagos masih menjadi laboratorium alam yang unik dan menyimpan rahasia kehidupan yang terus menarik para ilmuwan dan pengunjung. Hari ini, para pengunjung dapat menyaksikan dengan mata kepala sendiri spesies-spesies yang sama yang menjadi sumber inspirasi bagi Darwin, termasuk sembilan hewan yang eksklusif ditemukan hanya di Galapagos dan tidak ditemukan di tempat lain di dunia.

Perjalanan ke Kepulauan Galapagos tidak hanya menawarkan petualangan fisik, tetapi juga menyajikan peluang untuk merenung tentang kompleksitas kehidupan dan bagaimana proses evolusi membentuk keragaman luar biasa yang teramati oleh Darwin lebih dari satu abad yang lalu. Apa saja hewan aneh sekaligus langka yang hidup di Kepulauan Galapagos? Berikut ulasannya dirangkum dari berbagai sumber!

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 15 halaman

1. Waved Albatross

Waved albatross, unik dalam perilaku dan habitatnya, mengisi hidup mereka dengan kegiatan yang menakjubkan di dua lokasi yang jauh berbeda. Di sepanjang pantai Amerika Selatan, mereka berjuang untuk mendapatkan makanan yang diperlukan untuk kelangsungan hidup mereka. Fenomena dynamic soaring memungkinkan mereka terbang berjam-jam, memanfaatkan sayap besar dan tubuh ramping untuk menemukan landasan peluncuran di tebing pantai. Namun, kisah mereka benar-benar bersinar ketika mereka kembali ke Galapagos setiap tahunnya.

Di Kepulauan Galapagos, Waved albatross terlibat dalam ritual kawin yang menggetarkan hati. Dengan gerakan meniru, jeritan, dan nuzzles, mereka menciptakan tarian khusus yang menjadi sorotan di antara spesies burung lainnya di Galapagos. Uniknya, Waved albatross mencari pasangan seumur hidup, menciptakan ikatan yang erat dan langgeng di tengah pulau-pulau vulkanik yang mempesona. Dengan populasi yang semakin terancam, melihatnya di habitat aslinya di Galapagos menjadi pengalaman yang sangat istimewa.

Sayangnya, dengan populasi Waved albatross yang tersisa kurang dari 35.000 ekor di alam liar, melihat dan mengenali burung ini menjadi tugas yang sulit diluar Galapagos. Keberadaan mereka di pulau-pulau ini menjadi semakin penting dalam upaya pelestarian untuk melindungi spesies yang unik dan menakjubkan ini dari kepunahan.

3 dari 15 halaman

2. Sally Lightfoot Crab

Sally Lightfoot Crab, dengan warna-warna cerah yang memukau, menambahkan sentuhan keindahan pada ekosistem Kepulauan Galapagos. Dikenal sebagai salah satu penghuni paling berwarna di kepulauan tersebut, cangkang mereka yang mencolok dengan kombinasi jingga, merah, dan biru membuatnya menjadi daya tarik yang tak terbantahkan. Tidak hanya memikat mata, Sally Lightfoot Crab juga terkenal karena kelenturannya yang luar biasa dan gerakannya yang cepat.

Ketangkasan Sally Lightfoot Crab tidak hanya terbatas pada warna-warni cangkangnya. Kepiting ini memperlihatkan kecepatan dan kelincahan yang luar biasa, melompat menjauh dari bahaya dengan sigap dan bergerak lebih cepat daripada kebanyakan kepiting di seluruh dunia. Pergerakan mereka yang lincah dan responsif terhadap ancaman menjadikannya salah satu hewan yang menarik untuk diamati di pesisir Galapagos. Kecepatan dan ketangkasan ini memberikan perlindungan yang efisien dan memastikan kelangsungan hidup mereka di lingkungan yang penuh tantangan.

Sally Lightfoot Crab bukan hanya penambah keindahan visual di pantai-pantai Galapagos, tetapi juga merupakan contoh keajaiban adaptasi alam. Kemampuannya untuk menghindar dari pemangsa dan beradaptasi dengan lingkungan yang dinamis menjadi cermin dari daya tahan dan keberhasilan evolusioner yang memadukan warna-warni kehidupan di Kepulauan Galapagos.

4 dari 15 halaman

3. Burung Dara yang Tak Bisa Terbang

Dalam perjalanannya di Kepulauan Galapagos, Charles Darwin dihadapkan pada tantangan unik yang ditimbulkan oleh keberadaan Burung Dara yang tidak bisa terbang. Sebagai salah satu hewan endemik langka di kepulauan ini, Burung Dara telah berevolusi dalam isolasi tanpa adanya gangguan dari predator alami. Beradaptasi dengan lingkungan yang terisolasi ini, burung ini menemukan keseimbangan unik antara kelimpahan sumber daya makanan dan ketiadaan tekanan predator, yang membentuk evolusi mereka yang unik.

Dalam konteks kepulauan ini, pertanyaan mendasar muncul: mengapa Burung Dara harus belajar terbang? Dengan sumber daya makanan yang berlimpah dan kurangnya predator yang memaksa mereka untuk melarikan diri, evolusi memandu mereka untuk tetap di darat. Namun, ironisnya, keadaan yang mendukung kelangsungan hidup mereka di masa lalu sekarang menjadi ancaman. Dengan jumlah yang kini menyusut menjadi kurang dari 2.000 individu, Burung Dara ini telah menjadi salah satu burung paling langka di dunia.

Keberadaan Burung Dara yang tidak bisa terbang di Galapagos memberikan cerminan mendalam tentang dinamika evolusi dan dampak perubahan lingkungan terhadap kelangsungan hidup suatu spesies. Melalui perubahan alamiah yang unik ini, kepulauan ini terus menyajikan teka-teki dan pelajaran berharga tentang adaptasi dan kelangsungan hidup di dunia yang terus berubah.

5 dari 15 halaman

4. Blue-footed Boobies

Asal-usul nama ‘booby’ terungkap dari bahasa Spanyol, Bobo, yang berarti badut. Di Kepulauan Galapagos, Blue-footed boobies mendemonstrasikan kecerdasan adaptif yang mengesankan. Dengan lokasinya yang terpencil di tengah Samudera Pasifik, mereka menikmati keuntungan berupa zona penyangga yang luas dari sejumlah predator, memberi mereka kebebasan untuk berkembang tanpa terlalu banyak tekanan.

Ritual pacaran Blue-footed boobies menjadi tarian cinta yang unik di alam liar. Jantan memainkan peran utama dengan menampilkan tarian yang rumit untuk menarik perhatian betina. Namun, yang membuatnya menonjol adalah warna biru mencolok pada kakinya. Sebagai indikator kesehatan dan daya tarik, kebiruan kaki ini menjadi ciri khas yang memikat pasangan mereka. Ritual ini juga mencerminkan bagaimana evolusi dapat membentuk perilaku kompleks dalam rangka memastikan kelangsungan hidup dan reproduksi suatu spesies.

Blue-footed boobies menjadi salah satu contoh penting tentang hubungan antara lingkungan dan perilaku berkembangnya spesies di Kepulauan Galapagos. Keunikan mereka tidak hanya menambahkan warna-warni keindahan alam, tetapi juga menyiratkan adaptasi yang berharga dalam menjalani kehidupan di lingkungan yang dinamis dan terpencil.

6 dari 15 halaman

5. Burung Frigat

Burung Frigat, dengan tubuh mungil dan sayap yang besar, menghadirkan gambaran yang menakjubkan tentang kelenturan dan ketahanan alam. Kemampuan terbangnya yang luar biasa memungkinkan mereka untuk melintasi lautan selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu. Meskipun canggung di darat, mereka membutuhkan dorongan awal yang baik untuk meluncurkan diri ke angkasa. Burung ini juga menjadi indikator cuaca yang berguna, di mana kehadiran tiba-tiba dari gelombang mereka dapat menjadi petunjuk akan mendekatnya badai.

Sebagai burung nomaden, Burung Frigat menjelajahi lautan yang luas dalam pencarian makanan. Namun, di balik gaya hidup bebas mereka, ada sisi keluarga yang mencengangkan. Dalam musim kawin, mereka bertelur tunggal, menjadikan mereka orangtua yang penuh kasih sayang. Keunikan ini melibatkan kedua orangtua dalam perawatan anak lebih lama dibandingkan dengan banyak spesies burung lainnya, menunjukkan investasi yang luar biasa dalam memastikan keturunan mereka bertahan di dunia yang penuh tantangan.

Burung Frigat, dengan segala keunikan dan peranannya sebagai penanda cuaca, memberikan kontribusi penting pada keberagaman ekosistem Kepulauan Galapagos. Kehidupan mereka yang dinamis mencerminkan keseimbangan yang kompleks dalam adaptasi terhadap lingkungan yang keras dan penuh ketidakpastian di lautan luas.

7 dari 15 halaman

6. Darwin’s Finches

Darwin's Finches, istilah yang merujuk pada sekelompok 15 spesies burung kecil di Kepulauan Galapagos, menjadi bahan studi kunci dalam perjalanan ilmiah Charles Darwin. Meskipun menampilkan tipe tubuh dan warna yang serupa, perbedaan paling mencolok terletak pada bentuk dan ukuran paruh mereka yang sangat bervariasi. Evolusi paruh ini, terjadi selama ribuan tahun, adalah hasil adaptasi terhadap sumber daya makanan yang berbeda di pulau-pulau tersebut. Konsep ini memberi Darwin pengamatan empiris yang kuat untuk memulai pemikirannya dalam teori seleksi alam dan evolusi.

Paruh yang sangat beragam pada Darwin's Finches menjadi bukti konkret dari perubahan evolusioner dalam waktu yang panjang. Populasi burung kutilang yang mendiami berbagai pulau Galapagos menghadapi tekanan seleksi alam yang unik, mengakibatkan perubahan morfologi paruh untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber makanan yang tersedia. Dengan adaptasi ini, Darwin menyadari bahwa perubahan tersebut merupakan respons langsung terhadap kondisi lingkungan, memberikan dasar bagi konsep seleksi alam.

Darwin's Finches memainkan peran penting dalam mendukung teori evolusi dan seleksi alam yang kemudian diperkenalkan oleh Charles Darwin. Pengamatan dan studi ilmiahnya terhadap variasi paruh dan adaptasi burung-burung ini di Kepulauan Galapagos memberi kontribusi besar pada pembentukan dasar pemahaman kita tentang evolusi dan interaksi antara organisme dengan lingkungannya.

8 dari 15 halaman

7. Kura-kura Raksasa Galapagos

Kura-kura raksasa Galapagos, makhluk megah yang menjadi ikon Kepulauan Galapagos, menampilkan keunggulan evolusioner yang luar biasa. Meskipun tampak lambat, kura-kura raksasa memiliki usia hidup yang mengesankan, melampaui vertebrata lain di Bumi dengan rata-rata lebih dari 100 tahun. Keberadaan mereka di berbagai pulau Galapagos membentuk populasi yang menunjukkan sedikit variasi dalam ukuran dan bentuk cangkang, menciptakan petunjuk vital bagi Charles Darwin dalam merumuskan teorinya tentang seleksi alam.

Ketangguhan dan daya tahan hidup kura-kura raksasa menjadi faktor kunci yang memberikan keunikan pada ekosistem Kepulauan Galapagos. Kemampuan mereka untuk hidup lama membuka jendela evolusi yang lambat namun stabil, menyimpan jejak perubahan lingkungan selama ribuan tahun. Sebagai salah satu spesies yang menyaksikan perjalanan waktu dan perubahan di kepulauan ini, kura-kura raksasa memberikan wawasan berharga tentang adaptasi dan evolusi organisme dalam kaitannya dengan lingkungan mereka.

Peran kura-kura raksasa sebagai indikator evolusi dan lingkungan di Galapagos menjadi bukti konkret dari keajaiban alam dan keseimbangan ekosistem di kepulauan ini. Hidup lebih dari satu abad, kura-kura raksasa menghadirkan cerita evolusi yang panjang dan penuh tantangan, menjadi lambang keberlanjutan dan keunikan Kepulauan Galapagos dalam perjalanan panjang evolusi Bumi.

9 dari 15 halaman

8. Iguana Laut

Iguana laut, mungkin menjadi salah satu fenomena paling aneh di Kepulauan Galapagos, menjadi daya tarik yang memukau para pengunjung dan ilmuwan. Keunikan mereka mencolok di antara spesies hewan modern, di mana iguana ini memiliki kemampuan unik untuk beradaptasi di dua ekosistem sekaligus: darat dan laut. Kemampuan ini membuatnya menjadi spesies yang luar biasa dan menunjukkan adaptasi evolusioner yang menakjubkan dalam menjalani kehidupan mereka di kepulauan vulkanik ini.

Keistimewaan iguana laut tidak hanya terbatas pada kemampuan hidup di darat dan laut, tetapi juga mencakup keahlian menyelam yang luar biasa. Iguana ini mampu menyelam hingga kedalaman mencapai 30 kaki, mengeksplorasi perairan sekitarnya untuk mencari makanan. Keberhasilan iguana laut dalam beradaptasi dengan dua elemen ini menjadi contoh nyata bagaimana evolusi dapat membentuk makhluk yang luar biasa untuk bertahan hidup di lingkungan yang penuh tantangan dan beragam.

Perpaduan keunikannya, sebagai makhluk yang dapat hidup di dua habitat yang berbeda, menjadikan iguana laut sebagai simbol keanekaragaman ekosistem Kepulauan Galapagos. Daya adaptasi mereka yang luar biasa memberikan ilustrasi penting tentang bagaimana evolusi dapat menciptakan spesies yang mampu menaklukkan berbagai tantangan kehidupan di daratan dan di laut.

10 dari 15 halaman

9. Iguana Pulau Galapagos

Iguana Pulau Galapagos menjadi salah satu keunikan terbesar di Kepulauan Galapagos, dan catatan menarik tentang persepsi Charles Darwin terhadap mereka menambah nuansa menarik pada cerita evolusi. Meskipun Darwin mencatatnya sebagai hewan yang jelek, penampilan iguana ini sebenarnya memikat dengan warna oranye kekuning-kuningan di bagian bawah tubuh dan warna merah kecoklatan di bagian atasnya. Walaupun mungkin kurang menarik dari sudut pandang estetika, keunikan iguana ini justru mencerminkan keanekaragaman dan adaptasi yang menjadi ciri khas evolusi di kepulauan vulkanik tersebut.

Iguana Pulau Galapagos, dengan warna yang kontras dan penampilan yang khas, merupakan salah satu contoh adaptasi evolusioner di lingkungan unik Galapagos. Warna yang mencolok pada iguana ini bukan hanya ciri khas estetika, melainkan juga merupakan hasil adaptasi terhadap kondisi lingkungan mereka. Warna oranye kekuning-kuningan di bagian bawah membantu mereka menyamar di bawah cahaya laut yang bersinar, sementara warna merah kecoklatan di bagian atas memberikan perlindungan dari sinar matahari yang menyengat. Keindahan dalam keunikan iguana ini melampaui aspek visual dan membawa kita pada pemahaman mendalam tentang hubungan erat antara spesies dan lingkungan tempat mereka tinggal.

Keunikan iguana Pulau Galapagos juga menjadi cermin dari proses evolusi yang terus berlanjut. Walaupun Darwin mungkin tidak mencatatnya sebagai hewan yang indah, iguana ini memberikan kita gambaran tentang bagaimana evolusi bekerja dalam menyusun adaptasi yang efisien untuk kelangsungan hidup. Melalui penampilan dan perilaku mereka yang unik, iguana ini membawa kita untuk memahami kompleksitas dan keajaiban kehidupan yang berkembang di Kepulauan Galapagos.

11 dari 15 halaman

Apa saja yang ditemukan Charles Darwin di Kepulauan Galapagos?

Selain menemukan perbedaan bentuk dan ukuran paruh pada burung finch di Kepulauan Galapagos, Charles Darwin juga menemukan kura-kura yang memiliki ukuran dan bentuk tempurung yang bervariasi antara populasi.

 

12 dari 15 halaman

Pulau Galapagos ada di mana?

Rata-rata, kura-kura raksasa Galapagos mencapai panjang sekitar 1,8 meter dan dapat memiliki berat yang bisa mencapai 260 kilogram.

 

13 dari 15 halaman

Berapa banyak kura-kura Galapagos?

Sejak LSM Galápagos Conservancy dan Direktorat Taman Nasional Galapagos menahan 14 kura-kura antara tahun 1963 dan 1974, akhirnya pada tahun 2020 mereka melepaskan hampir 2.000 kura-kura raksasa Galapagos. Setelah berhasil berkembang biak di alam liar populasi kura-kura menjadi 3.000 ekor.

 

14 dari 15 halaman

Kura-kura Galapagos apakah masih ada?

Kura-kura raksasa Aldabra adalah salah satu kura-kura terbesar di dunia. Kura-kura ini hidup di Aldabra. Kura-kura ini dapat tumbuh hingga lebih dari 1.5 meter dan dapat berumur hingga mencapai 200an tahun.

 

15 dari 15 halaman

Charles Darwin penemu apa?

Charles Darwin Penemu Teori Evolusi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini