Sukses

8 Fosil Dinosaurus dengan Bagian Nyaris Lengkap yang Pernah Ditemukan

Dinosaurus, misteri masa lalu yang memukau, kini diteliti oleh ahli paleontologi. Meski fosil sulit ditemukan, setiap penemuan mengungkapkan rahasia kehidupan dan ekologi makhluk prasejarah ini, membawa kita lebih dekat pada pemahaman masa lalu bumi yang penuh keunikan dan keajaiban.

Liputan6.com, Jakarta Dinosaurus, makhluk luar biasa yang telah lama punah, menjadi sumber kekaguman bagi anak-anak dan orang dewasa di seluruh dunia. Mereka tidak hanya menyimpan pesona misteri masa lalu, tetapi juga memberikan pandangan singkat tentang dunia yang telah berlalu, sebuah era yang tidak akan pernah kita pahami sepenuhnya. Keberadaan dinosaurus dicirikan oleh ketidakpastian dan keunikan, membuatnya menjadi subjek penelitian yang tak pernah kehilangan daya tarik.

Namun, keberadaan dinosaurus tidak terlepas dari kendala yang menantang. Tulang mereka, saksi bisu dari zaman prasejarah, tertutup oleh lapisan tanah dan batuan sedimen yang telah terbentuk selama ribuan tahun. Keterbatasan ini membuat pencarian dan penemuan fosil dinosaurus menjadi tugas yang sulit bagi para ahli paleontologi. Meskipun demikian, keberuntungan kadang-kadang berpihak pada para peneliti, memungkinkan mereka menemukan sebagian sisa atau bahkan kerangka hampir lengkap dari makhluk-makhluk ini selama penggalian arkeologis.

Sejalan dengan itu, para ahli paleontologi yang berdedikasi memiliki peran penting dalam mengungkap misteri sejarah dinosaurus. Meskipun hanya sebagian kecil yang berhasil ditemukan, setiap fosil dan tulang yang berhasil diidentifikasi membawa petunjuk berharga tentang ciri-ciri fisik, perilaku, dan kehidupan dinosaurus. Setiap penemuan menjadi sebuah jendela menuju masa lalu, memberikan kita pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana hewan-hewan ini menghuni dan mendominasi bumi.

Semakin banyak sisa-sisa yang berhasil ditemukan, semakin besar pula kontribusi terhadap ilmu pengetahuan. Kerangka hampir lengkap memungkinkan para peneliti untuk merakit puzzle kehidupan dinosaurus secara lebih menyeluruh. Analisis mendalam terhadap tulang-tulang ini tidak hanya memberikan gambaran visual tentang penampilan dinosaurus, tetapi juga membuka wawasan tentang perilaku dan ekologi mereka. Dengan setiap penemuan baru, kita melangkah lebih dekat untuk menggambarkan masa lalu bumi yang penuh dengan makhluk luar biasa ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 14 halaman

8. Haddy (Persentase Kelengkapan Tidak Diketahui)

Haddy the Hadrosaurus, ditemukan oleh William Parker Foulke pada Oktober 1858 di Marl Pits, Haddonfield, New Jersey, menjadi sorotan dalam dunia paleontologi. Haddy adalah dinosaurus berparuh bebek yang hidup sekitar 80 juta tahun yang lalu, dan pada saat penemuan itu, merupakan kerangka dinosaurus terlengkap yang pernah ditemukan. Hari ini, Haddy dipamerkan dengan megah di Akademi Ilmu Pengetahuan Alam, memegang peranan penting dalam komunitas ilmiah.

Keberadaan Haddy juga memberikan pengakuan resmi bagi negara bagian New Jersey, di mana Hadrosaurus foulkii diangkat sebagai dinosaurus resmi. Keberadaannya memberikan kontribusi besar dalam pemahaman kita tentang sejarah dan evolusi dinosaurus. Untuk mempelajari informasi terkini tentang Haddy, pengunjung dapat mengakses hadrosaurus.com atau situs resmi Haddonfield, tempat berbagai penemuan menarik terungkap.

Kisah Haddy the Hadrosaurus tidak hanya menjadi bagian integral dari sejarah paleontologi, tetapi juga menjadi sumber pengetahuan yang berharga bagi masyarakat dan penggemar ilmu pengetahuan di seluruh dunia.

3 dari 14 halaman

7. Scotty (65-70% Lengkap)

Scotty the Tyrannosaurus Rex, dengan nomor katalog RSM P2523.8, menonjol sebagai spesimen T-rex raksasa dengan tingkat penyelesaian mencapai 65-70%. Dengan berat luar biasa 8,8 ton dan usia 23-27 tahun saat kematiannya, Scotty adalah salah satu T-rex paling berat dan belum matang sepenuhnya. Keberadaannya memberikan wawasan langka tentang fase kehidupan dan perkembangan dinosaurus raja tersebut, serta menimbulkan pertanyaan menarik tentang alasan kematiannya.

Penemuan Scotty dilakukan oleh Robert Gebhardt pada tahun 1991 di Lembah Sungai Frenchman, Saskatchewan, Kanada. Pada saat penemuan, Scotty memberikan petunjuk yang berharga tentang kondisi dan kehidupan T-rex pada periode tertentu dalam sejarah bumi. Sebagai salah satu spesimen yang paling lengkap, penelitian lebih lanjut terhadap Scotty terus memberikan wawasan mendalam terhadap dunia dinosaurus prasejarah.

Kini, pengunjung dapat mengunjungi Royal Saskatchewan Museum untuk melihat sendiri kerangka monumental Scotty. Tunggangan kedua dipamerkan dengan tujuan memberikan para tamu pembaruan dan temuan baru seputar penelitian terbaru terhadap tulang dinosaurus ini. Dengan begitu, Scotty tidak hanya menjadi penanda bersejarah tetapi juga sumber inspirasi dan pengetahuan terus-menerus bagi para penggemar paleontologi dan masyarakat umum.

4 dari 14 halaman

6. Big John (60-75% Lengkap)

Big John the Triceratops, raksasa kontroversial yang menciptakan kehebohan dengan penemuannya, menjadi pusat perhatian dunia paleontologi. Dengan tinggi 9,8 kaki, panjang 26 kaki, dan berat 1.500 pon, hampir 60% dari kerangkanya ditemukan selama penggalian, termasuk tengkorak yang sudah 75% lengkap. Berusia lebih dari 66 juta tahun, keberadaan Big John memberikan wawasan yang langka tentang kehidupan triceratops pada masa itu.

Penemuan Big John dilakukan oleh Walter W. Stein pada Mei 2014 di Formasi Geologi Hell Creek di South Dakota, suatu wilayah yang menjadi tempat umum untuk penggalian arkeologi dan studi paleontologi. Meski keberadaan Big John menimbulkan spekulasi tentang bagaimana ia mati, para ilmuwan berspekulasi bahwa kemungkinan besar ia terlibat dalam pertarungan dengan dinosaurus lain, mengakibatkan cedera leher yang kemudian terinfeksi.

Meskipun menjadi bahan lelang dan dijual seharga $7,7 juta kepada seorang kolektor pribadi, kekhawatiran muncul di kalangan komunitas ilmiah. Namun, pemilik yang tidak disebutkan namanya memberikan izin penelitian bebas terhadap fosil tersebut. Saat ini, pengunjung dapat menyaksikan Big John di Museum Anak Glazer di Tampa, Florida, memberikan kesempatan bagi masyarakat umum untuk menyaksikan keajaiban dunia prasejarah ini.

5 dari 14 halaman

5. Stan (70% Lengkap)

Stan the Tyrannosaurus Rex, dengan nomor katalog BHI-3033, menjadi salah satu fosil T-rex yang paling menarik bagi para ilmuwan. Meskipun hanya 70% lengkap, Stan adalah kerangka T-rex terlengkap kedua yang pernah ditemukan, setelah Trix dan Sue. Penemuan ini membawa kita lebih dekat pada pemahaman tentang kehidupan dan karakteristik dinosaurus raja ini.

Penemuan Stan dilakukan oleh Stan Sacrison pada tahun 1987 di formasi geologi Hell Creek di South Dakota, menambah deretan penemuan berharga di wilayah tersebut. Melalui analisis tulang, para ilmuwan dapat menyimpulkan bahwa Stan adalah seekor T-rex jantan yang telah menjalani kehidupan penuh petualangan dan mungkin beberapa pertarungan hidup mati. Bekas gigitan dan luka pada tulangnya memberikan gambaran tentang kisah hidup yang penuh konfrontasi, namun masih misteri apa yang akhirnya merenggut nyawanya.

Fosil Stan menjadi daya tarik besar di dunia lelang, dibeli seharga $31,8 juta. Kini, kerangka ini dipajang dengan megah di Black Hills Institute di Hill City, South Dakota. Kesepakatan telah dicapai dengan Museum Sejarah Alam di Abu Dhabi, yang akan menjadi rumah baru bagi Stan sebagai pusat pameran utama ketika museum tersebut selesai dibangun. Stan tetap menjadi saksi bisu masa lalu yang mempesona dan memperkaya pemahaman manusia tentang dinosaurus T-rex.

6 dari 14 halaman

4. Trix (75-80% Lengkap)

Trix the Tyrannosaurus Rex, dengan nomor katalog RGM-792, muncul sebagai fosil T-rex dengan tingkat penyelesaian yang mengesankan. Dengan tingkat penyelesaian mencapai 75-80%, sebagian besar tulangnya dalam kondisi baik, memberikan para ilmuwan peluang langka untuk analisis mendalam. Meskipun belum jelas apakah Trix adalah perempuan, spesimen ini telah ditetapkan sebagai representasi perempuan T-rex.

Berdasarkan penanggalan karbon pada tulangnya, para ilmuwan memperkirakan bahwa Trix hampir mencapai usia 30 tahun pada saat kematiannya. Analisis lebih lanjut terhadap fosil ini mengungkapkan bahwa Trix menderita beberapa penyakit dan kemungkinan cacat lahir di tulang rusuknya. Kondisi ini, bersama dengan indikasi infeksi parasit di mulut atau tenggorokan, kemungkinan besar menjadi penyebab akhir dari kehidupan dinosaurus ini.

Penemuan Trix dilakukan oleh Blaine dan Michele Lunstad dari Naturalis Biodiversity Center di Leiden, Belanda. Pada 27 Mei 2013, pasangan ini menemukan jenazahnya di Formasi Hell Creek di Montana. Sebagai penghormatan terhadap asal-usulnya, fosil ini diberi nama Ratu Beatrix dari Belanda oleh Blaine dan Michele, menambahkan sentuhan istimewa pada penemuan yang telah menyumbang banyak informasi baru tentang T-rex.

7 dari 14 halaman

3. Horridus (85-98% Lengkap)

Horridus the Triceratops, atau Triceratops horridus, membanggakan dirinya sebagai salah satu spesimen triceratops terbesar dan terlengkap yang pernah ditemukan. Dengan panjang mencapai 23 kaki, tinggi 6 kaki, dan berat 2.200 pon, Horridus hampir sepenuhnya terwakili oleh 260 tulang, mencapai tingkat penyelesaian sekitar 85%. Tengkoraknya sendiri bahkan lebih luar biasa, dengan tingkat penyelesaian mencapai 98%. Keberadaannya memberikan pandangan mendalam tentang anatomi dan ukuran triceratops.

Horridus, yang hidup sekitar 67 juta tahun yang lalu, meninggalkan misteri tentang akhir hidupnya. Meskipun ditemukan dekat atau di sekitar sungai, penyebab kematiannya tidak diketahui. Penelitian lebih lanjut mungkin mengungkapkan informasi tambahan tentang kondisi dan kehidupan triceratops pada periode tersebut.

Penemuan Horridus dilakukan di Montana pada tahun 2014, menambahkan pencapaian baru dalam katalog penemuan paleontologi. Jenazahnya saat ini menjadi daya tarik di Museum Melbourne di Australia, di mana pengunjung dapat menyaksikan keberadaan luar biasa dari salah satu triceratops terbesar yang pernah ditemukan.

 

8 dari 14 halaman

2. Sue (90%)

Sue the Tyrannosaurus Rex, dengan nomor katalog FMNH PR-2081, meraih predikat sebagai fosil T-rex terbesar dan terlengkap yang pernah ditemukan hingga saat ini. Tingkat penyelesaiannya mencapai 90%, dengan 250 tulang dari total 380 berhasil diidentifikasi, menjadikan panjangnya mencapai 42 kaki. Sue hidup sekitar 67 juta tahun yang lalu dan meninggal pada usia 28 tahun. Meskipun seperti Trix, Sue berhasil bertahan dari berbagai pertempuran dan patah tulang, namun dugaan kuat menunjukkan bahwa dia akhirnya meninggal akibat infeksi parasit yang menyerang lehernya.

Sue Henrickson menjadi tokoh utama dalam penemuan ini, menemukan Sue pada 12 Agustus 1990, di Reservasi Indian Sungai Cheyenne, South Dakota. Spesimen ini diberi nama sesuai dengan penemunya, Sue Henrickson, dan penemuan ini mengesankan bukan hanya karena ukurannya yang besar, tetapi juga karena tingkat penyelesaiannya yang tinggi.

Penemuan Sue memicu perdebatan hukum yang besar, menimbulkan kontroversi di masyarakat. Maurice Williams, pemilik tanah di mana Sue ditemukan, mengizinkan anggota Black Hills Institute untuk melakukan penggalian dengan biaya $5.000. Meskipun, perdebatan muncul ketika Williams mengklaim bahwa mereka hanya membayar hak penggalian. Williams kemudian memenangkan penyelesaian dan menjual tulang-tulang Sue ke Field Museum dengan nilai lebih dari $8 juta, menambahkan dimensi kontroversial pada kisah epik Sue.

9 dari 14 halaman

1. Dueling Dinosaurs (98%)

Dinosaurus Duel, kerangka fosil dinosaurus terlengkap yang pernah ditemukan, mempersembahkan pertarungan klimaks antara dua makhluk prasejarah yang menegangkan. Gabungan dua binatang, seorang Tyrannosaurus rex remaja dan triceratops, terperangkap dalam batu pasir dengan tingkat penyelesaian mencapai 98%. Fosil ini menjadi penemuan luar biasa karena terawetkan dengan baik, memungkinkan para ilmuwan untuk menyelidiki bekas kulit, organ dalam, dan isi perut di dalam batu tersebut. Informasi ini memberikan wawasan yang berharga tentang penampilan dinosaurus remaja, termasuk bulu, jenis kulit, dan aspek biologis lainnya.

Pada tahun 2006, tim peneliti yang terdiri dari Clayton Phipps, Mark Eatman, dan Chad O’Connor menemukan spesimen ini saat menggali Formasi Hell Creek di Montana. Meskipun hanya beberapa menit setelah memulai penggalian, mereka menemukan fosil yang mengesankan, menyajikan kejutan terbesar dalam dunia paleontologi. Meskipun posenya menyerupai kematian, belum jelas apa yang membunuh pasangan tersebut. Gigi yang rusak dan bekas tanduk pada tulang mereka menunjukkan tanda-tanda pertarungan sengit, dengan teori-teori yang menunjukkan bahwa mereka mungkin menderita kerugian besar akibat konflik, masing-masing bertanggung jawab atas kematian satu sama lain.

Dinosaurus Duel kini menjadi daya tarik utama di Museum Ilmu Pengetahuan Alam Carolina Utara, memungkinkan pengunjung untuk menyaksikan momen dramatis ini dan memahami lebih dalam tentang kehidupan dan kematian dinosaurus prasejarah.

10 dari 14 halaman

Apakah masih ada fosil dinosaurus?

Mengutip IFL Science, Sabtu (25/11/2023) fosil dinosaurus sebenarnya ditemukan di semua benua. Hanya saja memang jumlah penemuannya tidak masif dan tidak merata antara satu tempat dengan wilayah lain. Ini lantaran proses fosilisasi yang jarang terjadi dan hanya terbentuk dalam keadaan tertentu saja.

 

 

11 dari 14 halaman

Apakah fosil dinosaurus ditemukan di Indonesia?

Dari semua wilayah di Indonesia, hanya Pulau Kalimantan yang merupakan bagian dari Eurasia pada Era Mesozoikum. Namun, disayangkan fosil dinosaurus sulit ditemukan di Pulau Kalimantan karena sebagian besar wilayahnya terdiri dari lahan gambut dan penelitian yang memerlukan biaya besar.

 

12 dari 14 halaman

Fosil dinosaurus ada di mana?

Fosil dinosaurus telah ditemukan di setiap benua, tetapi sebagian besar lokasinya di padang pasir dan tanah tandus, seperti Amerika Utara, China, dan Argentina. Dari fosil dinosaurus yang ditemukan memberikan informasi tentang makhluk raksasa yang sudah punah ini.

 

13 dari 14 halaman

Kenapa di Indonesia tidak ditemukan fosil dinosaurus?

Daratan Indonesia baru terbentuk sempurna sekitar 30 juta tahun lalu.

 

14 dari 14 halaman

Siapa orang yang pertama kali menemukan fosil dinosaurus?

American Scientist mencatat, bahwa fosil dinosaurus pertama kali ditemukan oleh seorang naturalis yang berasal dari Inggris bernama Robert Plot pada tahun 1677.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.