Sukses

Kenali 5 Tanda yang Jadi Gejala Penyakit Sirosis Hati yang Perlu Diwaspadai

Sirosis hati adalah kondisi medis yang terjadi ketika ada kerusakan permanen pada jaringan hati, yang menyebabkan jaringan parut dan gangguan fungsi hati.

Liputan6.com, Jakarta - Sirosis hati adalah kondisi medis yang terjadi ketika ada kerusakan permanen pada jaringan hati, yang menyebabkan jaringan parut dan gangguan fungsi hati. 

Suatu kondisi hati kronis yang disebut sirosis hati ditandai dengan kerusakan jaringan hati dan jaringan parut yang progresif (fibrosis).

Hati adalah organ vital yang memproses nutrisi dan membuang racun dari sirkulasi, di antara banyak tugas lainnya. Hati kehilangan kapasitasnya ketika jaringan parut menggantikan jaringan hati yang baik. 

Oleh karena itu, ketahui tanda-tanda yang jadi gejala sirosis hati, seperti melansir dari Times of India, Minggu (19/3/2023).

1. Penyakit kuning

Vishal Garg, Konsultan Senior, Gastroenterologi, Rumah Sakit Apollo, New Delhi, mengatakan gejala sirosis hati yang sering terjadi adalah menguningnya kulit dan putih mata.

“Bilirubin, produk limbah dari penghancuran sel darah merah, menumpuk di dalam darah dan menghasilkan perubahan warna kekuningan saat hati tidak bisa memprosesnya,” ungkap Garg.

2. Kelelahan

Saat fungsi hati memburuk, tubuh mungkin mengalami kesulitan untuk melakukan tugas metabolisme yang penting, yang bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan dan rasa tidak enak badan secara keseluruhan.

3. Kembung dan sakit perut (Ascites)

Menurut Dr. Garg, sirosis hati bisa menyebabkan cairan menumpuk di perut, mengakibatkan kembung dan nyeri di perut. 

Ascites atau asites adalah suatu kondisi yang bisa menekan organ lain dan mengakibatkan rasa sakit.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

4. Pendarahan gastrointestinal

Sirosis hati bisa menyebabkan terbukanya saluran vena yang tidak normal, terutama di esofagus bagian bawah (varises esofagus) yang bisa menyebabkan muntah darah atau darah dalam tinja. 

Saat hati memburuk, lebih sedikit protein pembekuan darah yang diproduksi, yang bisa membuat pendarahan baik secara internal mudah dikendalikan. 

5. Perubahan dalam kondisi mental (Hepatic Encephalopathy)

“Ketika hati tidak bekerja dengan baik, racun (amoniak) yang biasanya disaring keluar dari tubuh bisa menumpuk di aliran darah, menyebabkan perubahan mental seperti kebingungan, disorientasi dan masalah ingatan,” kata Dr. Garg.

Sirosis hati adalah penyakit yang bisa menyebabkan komplikasi seperti gagal hati, kanker hati dan bahkan kematian.

Perawatan yang diperlukan termasuk mengatasi penyebab penyakit, minum obat untuk mengendalikan gejala dan komplikasi dan dalam beberapa kasus, menjalani transplantasi hati.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.