Sukses

Ini yang Terjadi Jika Anda Tidak Buang Air Besar Setiap Hari, Bahayakah?

Sebagian besar dari kita mungkin berpikir penting untuk buang air besar setiap hari. Tapi apakah itu benar?

Liputan6.com, Jakarta - Setiap bangun tidur tak sedikit orang yang langsung pergi ke kamar mandi untuk melakukan rutinitas pagi, yaitu buang air besar (BAB). Atau mungkin Anda salah satunya?

Ketika kita berbicara tentang rutinitas pagi, umumnya yang kita bicarakan adalah buang air besar setiap hari atau setidaknya menggunakan kamar mandi dengan jadwal yang dapat diprediksi. 

Sebagian besar dari kita mungkin berpikir penting untuk buang air besar setiap hari. Itulah yang dikatakan orangtua zaman dulu kepada kita. Tapi apakah itu benar? Dan apa yang terjadi pada tubuh kita jika kita tidak melakukannya? 

"Tidak peduli seberapa sering atau jarang kita pergi, kesamaan kita semua adalah bahwa kita memikirkan kotoran kita!" kata Colleen Cutcliffe, PhD, CEO Pendulum Therapeutics dan pakar kesehatan usus, kepada Best Life, Senin (20/2/2023).

"Jauh di dalam relung otak manusia nenek moyang kita, kita tahu kotoran kita memberi tahu kita apakah kita sehat," lanjutnya. Namun, seperti yang dia tunjukkan, tidak semua orang buang air besar sekali setiap hari.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tidak semua orang perlu buang air besar setiap hari

Ternyata nenek moyang kita salah tentang perlunya buang air besar setiap hari, menurut Joseph Shami, MD, dari Gastroenterology Associates of New Jersey. 

"Beberapa orang bisa bertahan berhari-hari atau berminggu-minggu tanpa buang air besar," katanya.

"Guinness Book of World Records melaporkan seorang Inggris di tahun 1800-an yang tidak BAB selama satu tahun!" sambungnya.

Apakah itu terdengar menyiksa? Meskipun satu tahun penuh jelas jauh di luar batas normal silakan pergi ke dokter jika ini terjadi pada Anda. Namun, Shami mengatakan frekuensi buang air besar bervariasi dan itu tidak masalah. 

"Tidak ada jumlah pasti berapa kali seseorang harus buang air besar. Bagi sebagian orang dua hari sekali adalah normal, dan bagi yang lain tiga kali sehari adalah normal," ungkapnya. "Yang penting adalah bagaimana perasaan seseorang jika tidak BAB. Selama tidak ada gejala lain itu normal."

3 dari 4 halaman

Mendengarkan tubuh Anda akan membantu Anda mengetahui apa yang normal bagimu

"Penting untuk diingat bahwa setiap orang berbeda, dan apa yang dianggap normal untuk satu orang mungkin tidak normal untuk orang lain," kata ahli gastroenterologi Kenneth Brown, MD, pembawa acara podcast Gut Check Project. "Yang paling penting adalah Anda merasa nyaman dengan buang air besar, Anda merasa benar-benar dievakuasi, dan Anda tidak merasa tidak nyaman."

Sinyal apa yang akan dikirimkan tubuh Anda jika Anda tidak cukup sering buang air besar? Brown mencantumkan sakit atau kram perut, kembung atau perasaan kenyang, dan wasir bengkak sebagai tanda bahwa Anda perlu melakukannya secepatnya.

4 dari 4 halaman

Sembelit dapat menyebabkan komplikasi serius

Lelucon kotoran mungkin lucu, tetapi sembelit kronis bukanlah lelucon. “Menahan semua kotoran itu dapat menyebabkan sakit perut, kehilangan nafsu makan, rasa sakit secara umum karena zat beracun yang dilepaskan oleh bakteri fermentasi, dan bahkan penyumbatan,” kata Shami. Dia juga menambahkan bahwa, “Ini, tentu saja, setelah tidak berlangsung selama beberapa hari hingga berminggu-minggu."

Brown mengatakan bahwa ketika sembelit melampaui tahap kram dan kembung, itu dapat menyebabkan "fisura anus (robekan kecil di anus), impaksi tinja (tinja kering yang keras yang tidak dapat dikeluarkan), dan bahkan diare yang meluap (tinja cair bocor). 

Dia menambahkan, "Jika konstipasi menjadi terlalu parah, hal itu dapat menyebabkan keadaan darurat yang dikenal sebagai obstruksi usus."

Jika Anda mengalami sembelit kronis, Brown memiliki beberapa saran untuk Anda. "Jangan abaikan keinginan untuk pergi ke toilet," dia memperingatkan. 

"Bila Anda merasa perlu buang air besar, cobalah untuk buang air besar sesegera mungkin. Jika Anda menunda atau mengabaikan keinginan tersebut, kotoran Anda bisa menjadi lebih keras dan lebih sulit untuk dikeluarkan."

Dia juga menekankan pentingnya tidak mengejan terlalu keras. "Mengejan saat buang air besar dapat menyebabkan wasir dan fisura," Brown memperingatkan.

Menggunakan bangku di kamar mandi untuk mengubah sudut duduk Anda juga bisa membantu, katanya. "Gunakan bangku untuk mengangkat lutut di atas pinggul dan bersandar sedikit ke depan," saran Brown. "Ini adalah posisi yang lebih alami untuk buang air besar dan membantu buang air besar."

Tips terakhirnya, bagaimanapun, mungkin yang paling sulit untuk dipatuhi oleh sebagian dari kita yaitu tidak membawa ponsel ke kamar mandi. 

"Keluarkan ponsel Anda dari kamar kecil," katanya. "Banyak orang bisa teralihkan saat scrolling media sosial dan ini bisa membuat waktu yang lama di toilet."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.