Sukses

Tidur dengan Lampu Menyala Dapat Membahayakan Kesehatan, Begini Kata Ahli

Perlu diketahui, ternyata tidur dengan sedikit cahaya bisa membahayakan kesehatan Anda. Simak faktanya!

Liputan6.com, Jakarta Setiap orang memiliki cara tidur yang berbeda-beda. Ada yang hanya bisa tidur jika lampunya dimatikan, dan ada pula yang harus menyalakan lampu karena merasa takut dengan kegelapan.

Kenyamanan orang bisa berubah tergantung dari segala aspek, seperti kebiasaan, gaya hidup, perilaku, dan sebagainya. Namun, apakah kalian pernah memikirkan ternyata tidak selamanya kenyamanan yang diperoleh ternyata berpengaruh terhadap kesehatan?

Dilansir melalui Realsimple, pada Jumat (30/12/2022), peneliti di Fakultas Kedokteran, Universitas Northwestern, menemukan bahwa paparan cahaya bahkan sedikit cahaya pun di malam hari dapat membahayakan fungsi kardiovaskular saat Anda tidur dan meningkatkan resistensi insulin keesokan paginya.

Otak kita menggunakan kehadiran cahaya sebagai sinyal bahwa sudah waktunya untuk bangun dan waspada, dan kegelapan sebagai sinyal bahwa sudah waktunya untuk tidur. Paparan cahaya mengaktifkan sistem saraf simpatik dan meningkatkan detak jantung sehingga kita bangun dan siap menjalani hari.

Sebaliknya, pada malam hari, sistem saraf parasimpatis, sistem istirahat dan pencernaan kita, harus memimpin, meningkatkan relaksasi, menurunkan detak jantung, dan menjaga metabolisme yang sehat. Dan saat matahari terbenam dan gelap gulita, otak memproduksi hormon tidur melatonin, bertanggung jawab untuk memberi tahu sistem Anda bahwa sudah waktunya untuk beristirahat dan tidur sebentar.

Oleh karena itu, paparan cahaya di malam hari (dari lampu samping tempat tidur hingga layar TV) dianggap dapat menekan produksi melatonin dan mengganggu pola tidur alami yang sehat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penyebab Siklus Tidur yang Tidak Sehat

Penulis penelitian mengakui bukti ilmiah saat ini dan yang baru memvalidasi bahwa paparan cahaya malam yang berlebihan dapat berdampak negatif pada fungsi metabolisme, yaitu penurunan toleransi glukosa dan penurunan resistensi insulin. Dengan kata lain, paparan cahaya sebelum tidur dapat memengaruhi tidur dan beberapa fungsi fisiologis.

Tak hanya itu, Dr. Nilong Vyas, MD, dokter anak bersertifikat, konsultan tidur dan pakar tinjauan medis di Sleep Foundation, mengungkapkan bahwa mata Anda adalah koneksi langsung Anda ke bagian otak yang mengontrol ritme sirkadian, sehingga paparan cahaya ditafsirkan oleh otak untuk memungkinkan reaksi kimia berlangsung untuk siklus tidur yang sehat atau tidak sehat. 

"Jika ada gangguan cahaya dalam jumlah yang signifikan pada saat tubuh Anda mencoba untuk tidur, itu dapat menyebabkan tidur yang buruk atau siklus tidur yang tidak sehat, yang dapat menyebabkan sejumlah besar masalah medis lainnya," tambahnya. 

 

 

3 dari 4 halaman

Meningkatkan Detak Jantung dan Mengaktifkan Sistem Saraf Simpatik

Pada penelitian yang sebelumnya dibahas, para peneliti mengambil sekelompok orang dewasa muda yang sehat dan membandingkan data seperti kualitas tidur, detak jantung, dan kadar glukosa mereka selama satu malam tidur di ruangan yang sangat gelap selama satu malam dan tidur di kamar dengan penerangan sedang.

Hasilnya menunjukkan bahwa tidur di ruangan yang cukup terang dapat meningkatkan detak jantung dan mengaktifkan sistem saraf simpatik saat Anda tidur, dan juga mengganggu kemampuan mengatur glukosa keesokan paginya.

Dalam artian, ini adalah pengingat yang didukung sains untuk tidur di ruangan yang gelap gulita untuk meningkatkan kualitas tidur Anda dan mencegah penyakit.

"Perhatian untuk menghindari paparan cahaya di malam hari saat tidur pun mungkin bermanfaat untuk kesehatan kardiometabolik," kata Dr. Vyas.

4 dari 4 halaman

6 Cara Meningkatkan Kualitas Tidur

Kurang tidur adalah salah satu dari beberapa faktor risiko independen dalam perkembangan kondisi kardiometabolik, seperti penyakit jantung dan diabetes.

"Secara bertahap mengurangi dan akhirnya menghilangkan cahaya dari lingkungan tidur Anda akan meningkatkan kualitas tidur," kata Dr. Vyas. Berikut adalah enam langkah mudah yang dapat Anda lakukan, antara lain:

  1. Jangan tertidur dengan TV menyala.
  2. Matikan atau hapus perangkat apa pun yang menghasilkan cahaya yang tidak perlu.
  3. Pasang beberapa tirai jendela yang efektif.
  4. Kenakan masker tidur.
  5. Jika Anda membutuhkan lampu malam, pilih lampu yang dapat mendeteksi gerakan dan rendah, sehingga lampu akan menyala saat Anda beranjak dari tempat tidur.
  6. Hindari cahaya putih atau biru, alih-alih pilih cahaya dalam spektrum coklat/merah/oranye, yang tidak terlalu mengganggu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.