Sukses

5 Cara Berhenti dari Kebiasaan Menyalahkan Diri Sendiri

Jika Anda selalu self blaming atau menyalahkan diri sendiri, cobalah mengingat bahwa Anda telah melakukan yang terbaik sebelum satu kesalahan tersebut menimpamu.

Liputan6.com, Jakarta Bagi sebagian individu, memaafkan orang lain lebih mudah dibandingkan memaafkan diri sendiri. Namun, kenyataannya kedua hal tersebut sama pentingnya.

Setiap individu pasti pernah melakukan kesalahan. Dan bagaimana cara dia memproses rasa bersalah dan belajar dari kesalahan tersebut dapat membantunya belajar dan tumbuh lebih baik.

Namun terkadang, setelah kita belajar dari kesalahan tersebut, memaafkan diri sendiri atas kesalahan masa lalu bisa jadi hal yang menantang. Ini adalah situasi yang penting, alih-alih menjadikan kebiasaan melalui tantangan.

Dilansir melalui Psychcentral, Jumat (16/12/2022), sebuah penelitian tahun 2016 menunjukkan bahwa memaafkan dapat mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesehatan mental.

Beberapa penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa memaafkan dapat meningkatkan emosi positif, hubungan yang sehat, pertumbuhan spiritual, dan menghubungkan kita dengan tujuan hidup.

Jika Anda selalu self blaming atau menyalahkan diri sendiri, cobalah mengingat bahwa Anda telah melakukan yang terbaik sebelum satu kesalahan tersebut menimpamu.

Pemahaman Anda tentang diri sendiri dan situasi masa lalu belum tentu sama dengan yang Anda miliki saat ini.

“Sudah waktunya untuk memaafkan diri sendiri karena tidak akan selesai jika selalu mengingat terus-menerus di kepala Anda selama bertahun-tahun,”  kata Wayne Pernell, seorang psikolog klinis dan penulis asal San Fransisco.

Waktu dan progres mungkin memberi Anda perspektif yang tidak Anda miliki saat melakukan kesalahan. Dengan memahami hal ini, berarti Anda telah belajar dari pengalaman.

Pernell menambahkan bahwa Anda boleh merasa takut dan bersalah. Perasaan itulah yang sebenarnya memungkinkan Anda saat ini untuk menyadari bagaimana kesalahan masa lalu dapat ditangani secara bertahap.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

5 Tips Memaafkan Diri Sendiri

1. Menerima rasa bersalah sebagai emosi

Rasa bersalah sama pentingnya dengan perasaan lainnya. Setiap emosi memiliki tujuan untuk memberi tahu kita tentang apa yang kita lakukan.

Dengan adanya rasa bersalah, sebenarnya dapat membantumu berempati karena Anda sendiri memahami bahwa tindakanmu dapat memengaruhi orang lain.

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa menerima emosi negatif, seperti rasa bersalah, terkait dengan kesejahteraan psikologis yang lebih baik.

2. Teknik self-compassion

Self-compassion mengacu pada proses memperlakukan diri sendiri dengan perhatian yang sama seperti yang Anda lakukan pada seseorang yang Anda cintai.

Hal ini termasuk tindakan memaafkan diri sendiri. Menurut seorang konselor profesional, Taylor Kinman, mengatakan bahwa rasa sayang terhadap diri sendiri adalah salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan orang untuk kesehatan mental mereka.

“Saat Anda menyalahkan diri sendiri atau berjuang memaafkan diri sendiri atas sesuatu, tanyakan pada diri sendiri ‘jika sahabat saya berada dalam situasi ini, apa yang akan saya lakukan kepada mereka?’” lanjutnya.

Faktanya, seringkali kita jauh lebih keras pada diri sendiri daripada orang yang kita cintai.

Anda bisa berkembang dalam mengasihi diri sendiri dengan beberapa teknik, seperti mengubah pemikiran negatif, mengingat perjuangan yang sudah dilalui, memberikan kata-kata peyemangat, dan lain sebagainya.

3 dari 4 halaman

3. Membiarkan Luka Sembuh dengan Waktu yang Tepat

Ketika Anda tidak bisa memaafkan diri sendiri, itu sama seperti membuka luka emosional. Untuk membantu hal ini, Anda bisa melihat perilaku yang menimbulkan perasaan bersalah yang intens.

Penting untuk melakukan ini tanpa menghakimi. Cobalah untuk melihat tindakan ini tanpa langsung memikirkan apa yang mereka katakan tentangmu.

“Menilai diri sendiri dari apa yang Anda lakukan tidak membantu Anda menyelesaikan masalah,” ujar Kinman.

Dengan kata lain, cobalah berfokus pada kebiasaan dan cara berperilaku Anda secara berbeda-beda, alih-alih memikirkan karakter dan identitasmu.

4. Mempertimbangkan sudut pandang yang berlawanan

Saat Anda diwarnai rasa bersalah, wajar saja jika menganggap pihak lain yang terlibat juga terpaku pada apa yang terjadi dengan cara yang sama. Itu mungkin masalahnya, tetapi tidak selamanya benar.

Mengingatkan diri sendiri bahwa orang lain mungkin tidak terpengaruh seperti yang Anda kira, dapat membantu mengurangi rasa bersalah.

4 dari 4 halaman

5. Meminta Maaf kepada Orang Lain

Mungkin salah satu hal yang paling menantang dalam hidup adalah meminta maaf kepada seseorang yang pernah Anda sakiti. Ini sering melibatkan dalam situasi yang dapat menyebabkan aliran emosi yang kurang menyenangkan.

Hal umum lainnya dalam rasa bersalah adalah bahwa hal itu mengarah pada pengabaian. Biasanya beberapa orang lebih suka menghukum dirinya sendiri dan bersembunyi daripada berterus terang dan menyelesaikan masalah secara langsung.

Jika Anda mampu, maka bersedialah untuk meminta maaf dengan tulus dan berusaha untuk menebus kesalahan yang pantas kepada siapa pun yang terkena dampaknya.

Dengan mencoba memperbaiki situasi, apa pun hasilnya, dapat membantu Anda memaafkan diri sendiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.