Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tidak menyukai kopi? Minuman yang berasal dari hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk ini tentu disukai banyak orang.
Bahkan mungkin bisa dikatakan tidak ada yang lebih menenangkan daripada secangkir kopi, terutama kopi panas yang dinikmati di malam musim yang dingin.
Baca Juga
Terlebih lagi kini minuman yang umumnya terkenal memiliki rasa yang pahit ini telah bervariasi dengan campuran lain seperti susu, coklat dan lainnya, sehingga menambah kenikmatan pada kopi.
Advertisement
Namun, ada beberapa mitos umum terkait dengan kopi yang sering membuat kita membuang perpaduan aroma kebahagiaan itu. Melansir laman Timesofindia, Selasa (13/12/22) berikut mitos tentang kopi yang sebaiknya tak dipercaya sehingga tidak akan membuat kamu terhalang untuk menikmatinya.Â
1. Menyimpan kopi di lemari es membuatnya lebih tahan lama
Sebetulnya cara yang terbaik menyimpan kopi ialah dalam wadah kedap udara untuk waktu yang wajar di tempat yang gelap, sejuk, dan kering. Adapun, sebagian orang berpendapat bahwa menyimpan kopi di kulkas akan membuat kopi kamu lebih tahan lama, padahal faktanya diketahui jika menyimpan kopi di lemari es sebenarnya membuat kopi lembap dan bau dan akan menghasilkan minuman basi, bahkan jika bijinya disimpan utuh. Jadi kesimpulannya, menyimpan kopi di lemari es tidak akan membuat kopi kamu bertahan lebih lama.Â
Â
2. Harus menggunakan air mendidih untuk membuat kopi
Diketahui bahwa suhu air mendidih adalah 100 derajat ke atas, sedangkan suhu air yang kita perlukan untuk menyeduh kopi sekitar 95 derajat. Sehingga, artinya adalah kamu harus memberikan jeda sekitar satu hingga dua menit sebelum menuangkannya ke bubuk kopi.
Sebab, jika kamu menuangkan suhu penyeduhan kopi di atas 100 derajat Celcius, kemungkinan akan menghanguskan ampas kopi kamu dan akan membuatnya terasa pahit dan gosong.
3. Kopi yang disangrai lama mengandung lebih banyak kafein
Faktanya, kopi yang disangrai lebih gelap mengandung kafein lebih sedikit daripada sangrai yang lebih ringan. Semakin lama biji kopi disangrai, semakin banyak kelembapan yang dihilangkan dan dengan kelembapan ada sedikit kafein yang larut.
Kopi yang disangrai lebih lama terasa lebih kuat karena karamelisasi biji yang dibakar, tetapi tingkat kafeinnya tidak pernah meningkat. Sehingga, keliru jika dikatakan bahwa kopi yang disangrai lebih lama mengandung banyak kafein.
Â
Advertisement
4. Wanita hamil harus menghindari kopi
Data menunjukkan bahwa konsumsi kafein dalam jumlah sedang, yaitu 3-4 cangkir kopi dianggap aman untuk ibu hamil dan anaknya yang belum lahir. Sebab, hasil dari studi asupan kafein dan waktu yang dibutuhkan untuk hamil tidak memberikan bukti kuat bahwa konsumsi minuman yang mengandung kafein dapat mengurangi kemungkinan seorang wanita untuk hamil.
Dan juga, dua studi besar di AS tidak menemukan korelasi antara konsumsi kafein dan hasil kehamilan atau cacat lahir. Selain itu, penelitian terbaru tidak menemukan korelasi antara asupan kafein dan aborsi spontan atau pertumbuhan janin yang tidak normal.Â
Â
5 Cara Sederhana Agar Tubuh Lebih Berenergi Meski Tanpa Asupan Kafein
Kandungan kafein dalam kopi diketahui dapat membuat tubuh lebih berenergi. Hal itu terjadi lantaran kafein dapat meningkatkan produksi adrenalin yang memicu energi dalam tubuh dan membuat Anda merasa semakin bersemangat.
Namun, kafein diketahui dapat memberikan dampak negatif pada tubuh, terutama bagi beberapa orang yang punya kondisi kesehatan tertentu dan tidak bisa mengonsumsinya.
Jika Anda salah satu orang yang tengah berupaya mengurangi atau justru tidak bisa mengonsumsi kafein, masih ada lho sederet cara yang bisa dilakukan agar tubuh lebih berenergi. Lalu, apa sajakah itu? Mengutip laman Health pada Sabtu (3/12/2022), berikut diantaranya.
Advertisement